Mohon tunggu...
Farli Lilawaldi
Farli Lilawaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hobbyist Digital Writer

Students

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berkah di Balik Pasar Pagi Buta

20 April 2021   03:37 Diperbarui: 20 April 2021   03:51 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasar. Sumber: pixabay.com

Jujur saja saya tidak terbiasa dengan suasana di pasar, dikarenakan bau yang kurang sedap dan darah sapi dimana-mana, tapi karna sudah diminta oleh keluarga besar untuk beli bahan dan bumbu, jadi ya mau bagaimana lagi.

Tapi karena gengsi yang mulai muncul juga yang akhirnya membuat saya bertahan lumayan lama di dalam, dalam benak hati mengatakan "emangnya gua masih bocah SD, baru masuk bentar langsung mual" haha...

Dan hal lainnya yang saya pelajari dari kejadian selama di pasar ini, yaitu, dibalik semua orang yang saya pikir sedang tidur nyenyak di pagi buta ternyata disaat itu pula banyak yang baru mulai bekerja. Waktu seakan terbalik bagi mereka, saya yang tadinya merasa ngantuk justru dibuat terbangun lagi melihat dan merasakan semangat dari pekerja pekerja pasar ini.

Dari mulai mengikat-ikat bumbu dapur, menggotong kiloan, bahkan menguliti daging seakan bukan masalah untuk mereka, dan tidak lupa diiringi lagu dangdut yang berasal dari speaker jadul hahaha..

Yang jelas saya sangat respect untuk pekerja malam dari bidang manapun karena mereka berjuang untuk hidup dibalik bayang-bayang orang yang beraktivitas siang hari, yang mungkin saja beberapa orang tidak lagi menyadari atau bahkan tidak peduli. Bodo amat dah gua mau dianggap lebay atau semacamnya, yang penting pesannya tersampaikan.

Hanya dari pergi ke pasar saat pagi buta, saya tak menyangka bisa mendapat pelajaran yang mungkin orang lain pun tidak menyadarinya. Begitulah, dan sekian terima kasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun