Mohon tunggu...
Fariz Nazhari
Fariz Nazhari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Al-Azhar yang masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Kenalkan Islam dengan Baik!

9 Agustus 2020   17:10 Diperbarui: 9 Agustus 2020   17:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama kurang di perkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, ia lebih banyak di perkenalkan sebagai tukang cambuk, pendera, dan satpam yang otoriter. Pembatasan berbagai kebebasan dan gerak-gerik setiap manusia dalam menjalani kehidupannya menjadi momok yang menyebalkan, sekaligus mengerikan. 

Ancaman azab dan hukuman jika melanggar juga menjadi hal yang begitu menyeramkan. Khususnya islam, yang mengatur hampir semua kegiatan manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi, bahkan dari sebelum manusia itu ada di dunia sampai ia meninggalkan dunia, semuanya sudah di atur oleh islam dengan sedemikian rupa. Bagi sebagian orang, hal tersebut merupakan bentuk dari karunia dan rahmat Allah SWT. Lalu bagaimana dengan sebagian lain yang memandang bahwasanya islam itu merupakan agama yang ribet dan penuh dengan aturan?

Islam adalah satu-satunya agama yang Allah SWT ridho dengannya sampai hari akhir kelak. Berbagai aspek kehidupan memang di atur di dalamnya dengan sangat apik dan teliti. Ada kaidah-kaidah dalam memutuskan suatu hukum dari setiap persoalan.  Ada rambu-rambu yang harus di taati, ada juga jalan-jalan yang wajib di lalui. Tidak bebas dalam berperilaku, tidak bebas dalam melakukan sesuatu, dan tidak bebas dalam menuruti keinginan hawa nafsu. Jika kita memandang dari perspektif 'ketidakbebasan' dan 'konsekuensi' dari setiap pelanggaran, tentu hal tersebut akan menjadi monster mengerikan bagi mereka yang masih belum memahami dan merasakan manisnya iman.

Dalam berdakwah, kita juga harus mempunyai empati atau kemampuan memahami serta merasakan apa yang oranglain itu rasakan. Jika dalam menawarkan sebuah produk saja ada pedoman yang harus di pegang oleh seorang pegawai marketing, seperti memahami kebutuhan dan keluhan customer, tentu dalam mendakwahkan agama Allah kita juga harus melakukan yang terbaik agar mereka yang belum mengenal islam dengan baik menjadi termotivasi dan akhirnya dapat merasakan keindahan islam yang selama ini sebenarnya mereka butuhkan.

Pada dasarnya, agama islam adalah agama yang penuh cinta kasih. Tidak ada di dalamnya unsur paksaan maupun kekerasan. Semua yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya adalah kebaikan, baik untuk setiap individu maupun kelompok. Namun untuk memberikan sebuah berlian, tentu kita juga harus memberikannya dengan cara yang baik, membungkusnya dengan rapih, dan juga dengan wajah yang penuh keteduhan. Bagi mereka yang sudah mengerti mungkin akan langsung paham bahwasanya benda itu adalah berlian, namun bagi mereka yang masih belum paham, tentu akan melihat dari cara orang yang memberikannya.

Kenalkanlah islam dengan cara yang baik. Kenalkanlah kepada mereka bahwasanya Allah adalah Tuhan Yang Maha Lembut. Kenalkanlah Allah dengan sifat-Nya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, bukan dengan sifat-Nya Yang Maha Keras Siksa-Nya. Ajaklah mereka yang masih belum mengenal Allah dan islam dengan sempurna dengan ajakan yang positif, bukan dengan ancaman dan paksaan yang terlihat begitu mengerikan.

Kita bisa mendakwahkan berbagai keutamaan shalat wajib, daripada harus mengancam mereka yang masih belum tersentuh untuk melaksanakannya. Kita bisa memberitahukan pahala dan keutamaan wanita untuk menutup auratnya dengan baik, daripada harus memberitahukan azab bagi mereka yang masih merasa belum pantas untuk menutup aurat. Biarkan mereka yang memutuskan untuk mengubah diri mereka sendiri, karena kita tidak akan bisa mengubah mereka sama sekali. Tugas kita hanyalah menjadi pendakwah, bukan pengubah.

Kenalkanlah kepada mereka yang masih awam bahwasanya islam adalah agama yang selalu menuntun kepada fitrah manusia, bukan membatasi kebebasan manusia. Ancaman dan azab adalah bagi mereka yang membangkang dan melawan, bukan bagi mereka yang sedang bingung dan salah jalan. Hal inilah yang terkadang membuat orang menjadi berpikir dua kali untuk menjalankan syariat islam. 

Merasa dirinya hina dan kotor sampai akhirnya putus asa dari rahmat Allah, yang padahal rahmat-Nya jauh lebih luas dari dosanya, atau merasa takut bahwasanya islam itu penuh aturan dan konskuensi mengerikan ketika sudah mengerjakannya. Marilah bantu mereka yang terjatuh dalam kubangan dosa agar bisa keluar, bukan malah menjerumuskan mereka ke dalam neraka untuk menjadi teman setan dan para pengikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun