Mohon tunggu...
Fariz Nazhari
Fariz Nazhari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Al-Azhar yang masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Paling Beragama Seharusnya yang Paling Lembut

12 Juni 2020   22:50 Diperbarui: 12 Juni 2020   23:07 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Esensi dari dakwah sendiri adalah perintah dari Allah kepada hamba-Nya untuk mengajak hamba-Nya yang lain agar meningkatkan taqwa dan berserah diri hanya kepada-Nya. 

Perkara menerima atau menolak, itu merupakan hasil yang urusannya di luar tanggungjawab kita. Perlu di ingat juga, perintah dari Allah ini hanya sampai usaha. 

Ya, usaha untuk mengajak mereka yang lupa, lalai, dan tersesat, agar kembali kepada-Nya. Sedangkan hasil dari usaha, itu merupakan hak perogratif Allah. Jika Dia menghendaki hidayah, maka Dia akan memberikannya. Jika tidak, maka Dia tidak akan memberikannya. Sesimpel itu.

"Dan jikalau Rabb-mu menghendaki, tentu telah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya, maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allh. Dan Allh menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." [Yunus:99-100]

Oleh sebab itu, sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita lebih berhati-hati lagi dalam menjaga perkataan serta perbuatan. Niat yang baik memang tak selalu di terima dengan baik. 

Kadang bukan mereka yang keras kepala, tapi frekuensi getaran hati kitalah yang belum dapat terdeteksi oleh mereka. Kembali membenahi diri agar getaran itu dapat terdeteksi, mungkin hal tersebut dapat menjadi jalan hidayah bagi mereka.

Bukan berarti hal tersebut sudah pasti, tapi kembali lagi kepada esensi tadi, usaha. Sedangkan hasil, biar Allah yang menentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun