Mohon tunggu...
fariz naufal azhar
fariz naufal azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung, Fakultas Teknologi Industri Prodi Teknik Elektro

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun Masyarakat yang Berdaya : Solusi Problematika Bangsa Dalam Perspektif Mahasiswa

21 Desember 2024   18:07 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
akun fufufafa dan gus miftah, penjual es teh (Sumber: Google))

Membangun Masyarakat  yang Berdaya : Solusi Problematika Bangsa dalam Perspektif Mahasiswa

Oleh : Fariz Naufal Azhar (Teknik elektro) Unissula dan Bu Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Hallo teman-teman, kalian semua pasti tidak asing dengan beberapa berita hangat di media sosial akhir-akhir ini kan??? Khususnya mahasiswa niihh, bagaimana perspektif kita sebagai mahasiswa berpendapat mengenai solusi dari probematika yang ada, okee mari kita bahas yuuk ...

Masa depan bangsa Indonesia terletak pada kemampuan kita semua untuk menemukan solusi dari permasalahan yang kita hadapi saat ini, kalian semua pasti tidak asing dengan beberapa berita hangat di media sosial akhir akhir ini kan, khususnya mahasiswa nih gimana perspektif kita sebagai mahasiswa berpendapat mengenai solusi dari problematika yang ada, oke mari kita bahas yaa.

Jadi belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan kehadiran akun Fufufafa dan Penjual es teh yang viral karena cacian dari seorang pendakwah, Keduanya memperoleh perhatian publik karena kritik mereka terhadap berbagai permasalahan sosial dan politik di Indonesia. Meskipun metode mereka berbeda, tetapi tujuan akhirnya sama: membangun kesadaran dan memicu perubahan. Artikel ini akan membahas solusi yang dapat diambil dari perspektif mahasiswa.

Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Problematika bangsa seperti korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan memerlukan solusi yang komprehensif. Artikel ini akan membahas beberapa solusi yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut. Problematika bangsa memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memahami isu-isu tersebut dan mengembangkan solusi yang efektif. Akun Fufufafa dan Gus Miftah mewakili dua jenis kritikus sosial yang menggunakan platform media sosial untuk menyampaikan pendapat mereka. Fufufafa dikenal dengan kritiknya yang tajam dan ironis terhadap isu-isu politik dan sosial, sementara Gus Miftah menggunakan humor dan analogi sederhana untuk menyampaikan pesan serupa. Kehadiran mereka memicu perdebatan dan refleksi tentang kondisi bangsa. 

A. Nilai Nilai Pancasila Sebagai Problem Solving 

Kasus yang terjadi dalam konten negatif Fufufafa dikenal dengan kritiknya yang tajam dan ironis terhadap isu-isu politik dan sosial pada kasus ini problem solving dari nilai nilai pancasila sebagai berikut ini :
1. Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Solusi : Meminta maaf atas kesalahan yang di perbuat dalam berbicara yang tidak seharusnya, Menghargai dan Menghormati keberagaman hak orang lain, Bertakwa kepada Allah agar senantiasa diberi perlindungan setiap saat.
2. Sila 2 : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Solusi : Menghapus konten negatif menggantinya dengan konten yang positif, Berempati dengan korban ujaran kebencian dan Adil dalam suatu permasalahan serta adab yang bagus dalam ber etika dengan baik.
3. Sila 3 : Persatuan Indonesia
Solusi : Membangun hubungan yang positif pada pengikut di akun sosmed, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan indonesia dan Dapat membagikan konten mempromosikan mengenai pentingnya persatuan.
4. Sila 4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Solusi : Berdiskusi terbuka dengan pengikut dan korban, Membuat keputusan yang adil dan bijaksana dan Membuat perjanjian kerjasama yang jelas.
5. Sila 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Solusi : Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial, Memberikan kesempatan secara adil dan transparan dan Memberikan kesempatan yang sama di semua orang. 

Kasus yang terjadi pada Penjual Es Teh pada saat penjual sedang berjualan di area solawatan ada gus miftah secara tiba tiba berbicara menghina dan berkata kasar pada Penjual Es Teh kasus ini problem solving dari nilai nilai pancasila sebagai berikut ini :
1. Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Solusi : Gus Miftah  mengakui kesalahan perkataannya serta meminta maaf, Membagikan konten yang positif dan inspiratif serta bertoleransi dan Menghargai keberagaman dan menghormati hak orang lain.
2. Sila 2 : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Solusi : Gus Miftah meminta maaf secara langsung, Menghormati hak dan martabat penjual es teh dan Menghentikan perilaku menghina dan berkata kasar pada semua orang.
3. Sila 3 : Persatuan Indonesia
Solusi : Membangun hubungan yang positif antara Gus Miftah dan penjual es teh, Mengadakan dialog terbuka untuk menjernihkan kesalahpahaman dan Meningkatkan betapa penting nya persatuan.
4. Sila 4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Solusi : Membuat keputusan yang adil antara Gus Miftah dan penjual es teh, Menghormati hak dan pendapat orang lain dan bersikap dewasa dengan pikiran hati yang tenang maka Allah senantiasa permudah jalannya kehidupan ini.
5. Sila 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Solusi : Menghentikan diskriminasi dan perlakuan tidak adil, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dan Memberikan kesempatan yang sama bagi penjual es teh.

B. Solusi problematika bangsa :

  • Peningkatan Kesadaran Kritis : mahasiswa harus mengembangkan kemampuan kritis dalam menganalisis isu-isu sosial dan politik.
  • Pengembangan Pendidikan Karakter : Mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan karakter bangsa melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai seperti     integritas, empati, dan tanggung jawab.
  • Partisipasi Aktif dalam Proses Demokrasi : Mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum, kampanye sosial, dan advokasi kebijakan publik.
  • Inovasi Teknologi untuk Pembangunan : Mahasiswa dapat mengembangkan teknologi yang inovatif untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi.
  • Kolaborasi dengan Masyarakat : Mahasiswa harus bekerja sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah lokal.

C. Strategi implementasi mengenai problematika bangsa :

  • Riset dan Analisis : Melakukan riset dan analisis untuk memahami problematika bangsa.
  • Pengembangan Program : Mengembangkan program yang efektif untuk memecahkan masalah tersebut.
  • Kampanye Sosial : Melakukan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
  • Kolaborasi dengan Instansi : Bekerja sama dengan instansi pemerintah dan organisasi non-profit.

Jadi teman-teman ... mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan mengembangkan solusi yang komprehensif dan berkolaborasi dengan masyarakat, kita dapat memecahkan problematika bangsa dan membangun Indonesia yang lebih maju.

Artikel ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk mengembangkan solusi problematika bangsa. Penting untuk melakukan riset yang mendalam dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk memecahkan masalah tersebut.

Berikut mengenai dalil Al Quran surah Al-Hujurat:49 Ayat 11 dan 12, yang berkaitan mengenai pembahasan tersebut. Yakni terdapat pada QS. Al-Hujurat:49 Ayat 11 dan 12.  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa yaskhor qoumum ming qoumin 'asaaa ay yakuunuu khoirom min-hum wa laa nisaaa-um min nisaaa-in 'asaaa ay yakunna khoirom min-hunn, wa laa talmizuuu angfusakum wa laa tanaabazuu bil-alqoob, bi-sa lismul-fusuuqu ba'dal-iimaan, wa mal lam yatub fa ulaaa-ika humuzh-zhoolimuun

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

yaaa ayyuhallaziina aamanujtanibuu kasiirom minazh-zhonni inna ba'dhozh-zhonni ismuw wa laa tajassasuu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dhoo, a yuhibbu ahadukum ay ya-kula lahma akhiihi maitang fa karihtumuuh, wattaqulloh, innalloha tawwaabur rohiim

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun