Desa Purnama adalah desa sentra singkong yang terletak di Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Mayoritas 95% merupakan petani singkong. Singkong yang dihasilkan menjadi bahan baku pembuatan produk olahan seperti tape dan sermiler. Dalam aspek budidaya, terdapat kendala yang dihadapi oleh petani yaitu adanya kelangkaan pupuk dan serangan hama seperti uret. Sampai saat ini petani tidak melakukan upaya pengendalian dan pemupukan. Petani hanya mengandalkan kondisi alam untuk budidaya tanaman singkong.
Tahun 2022 melalui skema hibah PKM dari Kemenristekdikti, tim dari Universitas Jember memberikan pemberdayaan masyarakat untuk pendampingan produksi APH (Agens Pengendali Hayati), pupuk, dan pestisida organik. Tahapan pertama yaitu pengendalan APH berguna dari cendawan seperti Trichoderma sp., Beauveria bassiana, serta Metharizium anisopliae. Ketiga cendawan tersebut diproduksi melalui formulasi cair. Tidak hanya itu, masyarakat didampingi untuk pembuatan pupuk dan pestisida organik berbasis sumber daya lokal.
Tahun 2023 melalui skema hibah desa binaan, tim memberikan pendampingan untuk mandiri terhadap produksi APH. Oleh sebab itu tim memberikan pendampingan untuk sosialisasi dan kebermanfaatan APH dalam mendukung tanaman singkong berkelanjutan (Gambar 1). Pada forum diskusi ini dihadiri oleh Tim Universitas Jember, PPL, perangkat desa, serta petani singkong.
Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, tim Universitas Jember juga menggandeng UPT LAB. Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan & Holtikultura untuk menyediakan stok isolat APH dan sebagai fasilitator dalam praktek secara mendalam untuk produksi APH (Gambar 2). Keterlibatan antar stakeholder adalah sebuah upaya kolaborasi untuk percepatan hilirisasi dan transfer teknologi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi agar bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H