Mohon tunggu...
Fariza ika cahyani
Fariza ika cahyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi uin maliki

Halo selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai yang Ditanamkan pada Anak Usia Dini dalam Bimbingan Konseling

14 September 2021   23:37 Diperbarui: 14 September 2021   23:39 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak usia dini adalah tahap pertama sang anak menginjakan kakinya di muka bumi. Anak usia dini dimulai dari baru lahir hingga 6 tahun. Dimana pada tahapan usia tersebut anak berkembang dengan sangat pesat. Sejak dari awalnya tidak bisa berjalan sampai anak bisa berlari dengan kencang. Semua tahapan-tahapan tersebut ada di tahapan usia dini.

Pendidikan anak usia dini yang harus diupayakan, ialah aspek pertumbuhan dan aspek perkembangan yang harus dipantau sejak lahir. Apek perkembangan tersebut berkenaan dengan pertumbuhan fisik pada anak usia dini. Sedangankan aspek perkembangan pada anak usia dini sangatlah banyak, dan setiap fase perkembangannya harus dipantau agar dapat berjalan maksimal kedepannya.  

Pendidikan pada anak usia dini sangat diperlukan untuk kehidupan mendatangnya. Karena dalam pendidikan anak usia dini ditanamkan beberapa nilai-nilai yang menjadikan anak tersebut memiliki moral yang baik kedepannya. 

Pendidikan tersebut disebut pendidikan karakter. Pendidikan karakter ialah sebuah pendidikan yang mendidik anak untuk melakukan tindakan yang baik serta mencegah dari tindakan yang tak bermoral.

Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk anak usia dini. 

Dalam konteks tersebut pendidikan karakter berperan sebagai alat dalam penanaman nilai moral dan sosial pada anak usia dini. Nilai moral dan sosial tersebut tergantung pada lingkungan yang sedang ditempati oleh anak. Dalam suatu wilayah memiliki nilai moral dan sosial  yang berbeda, sehingga untuk dijadikan tolak ukur adalah nilai moral dan sosial lingkungan yang sedang ditempati oleh anak usia dini.

Dalam pembentukan nilai moral dan sosial pada anak usia dini perlunya peran orang tua untuk berkecimbrung di dalamnya. Selain orang tua guru serta masyarakat sangat beperan untuk penanaman nilai anak (Eka, Astuti, and Chalimah 2016). 

Karena dalam kehidupan tidak hanya diukur kecerdasan intelektualnya saja, akan tetapi juga nilai moral serta sosial seseorang diukur oleh masyarakat. Dengan begitu perlunya penanaman nilainilai tersebut sejak anak usia dini.

 Penanaman nilai pada anak usia dini lebih efisien untuk diajarkan melalui tindakan. Karena pada anak usia dini mudah meniru segala tingkah laku yang mereka lihat. 

Sehingga perlunya kita menjaga tindakan agar anka mampu meniru tindakan yang baik dari kita.  

Penanaman niali-nilai tersebut bisa dilakukan dalam bimbingan konseling. Dalam bimbingan konseling anak usia dini  berbeda dengan bimbingan konseling pada umumnya.

Dalam bimbingan konseling anak usia dini harus menjadikan anak merasakan aman dan nyaman, sehingga anak menjadi rileks saat dilakukannya bimbingan konseling. 

Selain itu penggabungan media saat bimbingan konseling perlu dilakukan (Eka, Astuti, and Chalimah 2016). Media yang dipilih saat bimbingan konseling harus sesuai dengan karakteristik anak.  

Penanaman nilai-nilai sosial yang bisa dilakukan saat bimbingan konseling bisa dilakukan dengan melatih anak untuk berempati pada orang lain. Melatih empati tersebut bisa diajarkan kepada anak untuk bisa berbagi makanan kepada temannya. Dengan begitu perlu dilakukan secara terus menerus dan nilai-nilai akan terbentuk dengan sendiriya.  

Penamaman nilai-nilai moral yang bisa dilakukan saat bimbingan konseling bisa dilakukan dengan melatih anak untuk senantiasa berucap perkataan yang baik. Melatih berucap perkataan yang baik tersebut harap dilakukan secara terus menerus. Dengan begitu nilai-nilai tersebut akan terbentuk dengan sendirinya.  

Selain melatih anak untuk berperilaku baik, penanaman nilai pada anak usia dini bisa dilakukan dengan menggunakan media film. Media film memiliki makna tersirat didalamnya. 

Diharapkan setelah melihat film tersebut anak mendapatkan beberaapa makna yang ada didalmnya. Dalam penggunaan media film ini harus didampingi oleh orang tua ataupun guru. Saat didampingi tersebut orang tua ataupun guru bisa memantau dan bisa juga memberikan beberapa pertanyaan atas film yang sudah diputar.

Anak usia dini memanglah sebuah fase yang harus diperhatikan betul setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak relatif sama pada tahapan usia. Selain itu nilai-nilai pada anak usia dini juga harus diterapkan setiap hari agar dalam kehidupan kedepannya anak dapat menerapkannya dengan baik.

Referensi 

Eka, Rita, Budi Astuti, and Nur Chalimah. 2016. "Model Konseling Anak Usia Dini." In Rosda, , 1689--99.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun