Mohon tunggu...
Fariza ika cahyani
Fariza ika cahyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi uin maliki

Halo selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Peran Orangtua dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak

29 November 2020   21:06 Diperbarui: 30 November 2020   08:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(2) Aspek afiliasi (komunikasi dua arah atau hubungan antar pribadi, kerja sama.)

Kerja sama merupakan sebuah perkejaan yang dilakukan Bersama-sama demi tujuan Bersama. Jika pekerjaan dilakukan Bersama, maka pekerjaan tersebut cepat selesai. Kerja sama perlu diajarkan pada anak sejak usia dini, misalnya dengan mengajak anak untuk berpartisipasi dalam membersihkan rumah. 

Kasih pekerjaan anak yang mudah-mudah dulu awalnya, misalnnya membersihkan debu dengan kemoceng. Dengan di biasakan anak untuk berkerja sama sejak usia dini, maka anak akan terbiasa melakukan hal tersebut di kehidupan dewasa nantinya. Didalam kerja sama sangat memerlukan komunikasi yang baik antar sesame individu. 

Membangun komunikasi yang baik itu juga sangat mudah, misalnya saat orang lain berbicara kita diam dulu, saat orang lain memberi pendapat kita menghargai, ataupun saat orang lain menanggapi pendapat kita atau memberi saran kita menerimanya. Hal tersebut juga harus dibiasakan sejak usia dini. 

Bisa dimulai dari memberi pengertian bahwa jika mau berbicara harus bergantian. Dengan begitu lama kelamaan ia juga akan terbiasa dan menerapkan hal tersebut di kehidupan dewasanya nanti.

(3) resolusi konflik (penyelesaian konflik.)

Penyelesaian konflik harus dilakukan dengan metode musyawarah. Penyelesaian konflik harus diselesaikan Bersama. Dalam hal tersebut perlu adanya komunikasi antar individu. Setiap individu bisa memberi saran dan mengambil keputusan yang tepat atas saran-saran tersebut. Sejak usia dini perlu dibiasakan untuk menyelesaikan konflik Bersama, misalnya saat anak ingin membeli sesuatu, akan tetapi sesuatu tersebut tidak bermanfaat untuk anak. 

Nah pada saat itu orang tua memberi solusi bahwa sesuatu tersebut tidak ada manfaat nya, bagaimana jika beli yang bermanfaat saja. Anak pun menyetujui nya iya juga sadar bahwa hal tersebut tidak berguna. Dari situ anak belajar, bahwa perlu mendengarkan pendapat orang lain dalam mengambil sebuah keputusan.

(4) Aspek pengembangan kebiasaan positif (tata krama, kesopanan, dan tanggung jawab).

Kebiasaan positif jika diterapkan sejak dini akan menjadikan anak untuk terbiasa dengan kebiasaan positif di kehidupannya nanti. Kebiasan positif itu bisa kita ajarkan dar hal-hal kecil terlebih dahulu, misalnya saat anak menumpahkan minumannya. Kita jangan marah dulu, kita beri dia kain lapuntuk membersihkannya, dengan begitu anak sudah belajar bagaimana cara nya untuk bertanggung jawab.

Dengan melatih anak untuk menerapkan aspek penting tersebut dalam perkembangan sosial emosional, anak akan terbiasa akan hal tersebut, dan dikehidupan dewasanya nanti perkembangan nya akan optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun