Mungkin anak-anak jaman sekarang banyak sekali yang tidak tau apa itu musik Britpop. Britpop adalah sebuah musik subgenre dari rock alternatif yang berasal dari Inggris raya. Britpop sangat terpengaruh oleh genre guitar pop yang berkembang di tahun 60-70an dengan The Beatles sebagai kiblatnya. Pengaruh Band The Smiths juga sangat berpengaruh dalam perkembangan musik Britpop. Band seperti Oasis, Blur, Suede, Pulp Mungkin menjadi band britpop tersukses.
Akar Kemunculan Britpop
istilah "Britpop" telah digunakan sejak 1980-an di majalah Sounds oleh wartawan dan John Robb mengacu pada band-band seperti The La's, Stone Roses, Inspiral Carpets, dan The Bridewell Taxis. Istilah Britpop meledak dan digunakan secara luas oleh majalah musik seperti NME, Melody Maker, Select, dan Q Magazine. Kata ini kemudian masuk media mainstream. Pengaruhnya diakui oleh sebuah artikel di The Guardian oleh editor Oxford English Dictionary yang menyatakan "Britpop" sebagai kata baru dan telah ditambahkan ke Bahasa Inggris Oxford Dictionary pada 1997.
Britpop juga dikembangkan untuk reaksi terhadap jenis musik dan tren budaya pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, terutama musik grunge dari Amerika Serikat. Kemunculan band-band britpop gelombang pertama seperti Blur dan Suede pun mampu menggebrak dunia musik di Amerika.
Era britpop dimulai band Blur merilis single "Popscene" dan band Suede dengan lagu "The Drowners" pada tahun 1992. Suede berhasil menyingkirkan musik Grunge di amerika serikat. ditandai dengan majalah Select menampilkan di cover majalah yang bertuliskan "Yank Go Home! SUEDE" hal itu mengukuhkan era britpop dimulai.
Perseturuan Band Britpop
Awal perseturuan britpop itu ketika Vokalis Oasis Liam Gallagher mengundang Damon Albarn vokalis Blur untuk datang dalam perayaan lagu Oasis “Some Might Say” yang berhasil menduduki peringkat pertama di daftar tangga lagu Inggris. Damon albarn justru diperlakukan tidak hormat oleh vokalis Oasis itu.
Liam saat itu berteriak tepat di depan muka Damon Albarn “Liam menghampiriku berteriak tepat di depan wajahku ‘nomor satu'" Damon Albarn saat itu menafsirkan teriakan tersebut sebagai sebuah tantangan langsung saja mengiyakan. “Oke, jika ini kompetisi, lihat saja nanti” tekad Abarn dalam hati saat itu. Hubungan kedua band itu pun mulai memanas. Personil kedua band pun saling sindir melalui wawancara media. Perseteruan Oasis dan Blur kemudian menjadi topik utama di banyak media Inggris.
Perseteruan akhirnya mencapai puncak nya ketika Oasis berencana akan merilis single "Roll With It" pada bulan Agustus tahun 1995. Saat itu petinggi Food, label musik menaungi band Blur. Tidak ingin kehilangan momentum, Food menawarkan kepada Damon Albarn Untuk mempercepat rilisan single "Country House" agar bertepatan dengan peluncuran dengan jadwal rilis Oasis. Pemberitaan di media pun juga menambah perseturuan ini makin memanas.
Majalah New Musical Express (NME), memasang foto vokalis Oasis dan Blur dengan judul "British Heavywirght Championship" Steve Sutherland editor majalah NME saat itu memang sengaja membuat layaknya seperti pertandingan tinju. Perseteruan ini dipandang setara dengan rivalitas The Beatles dan The Rolling Stones.
Pada hari peluncuran lagu mereka toko-toko kaset di Inggris berubah menjadi arena pertempuran. Orang-orang banyak mempredikisi bahwa Oasis yang akan memenangkan pertempuran ini.
Namun, pada akhirnya Blur yang memenangkan pertempuran ini. Lagu "Country House" milik Blur berhasil menjual sebanyak 274.000 kopi lagu, sedangkan lagu milik Oasis yang berjudul "Roll With It" hanya terjual sebanyak 216.000 kopi lagu.
Dampak persaingan Blur-Oasis juga dibawa ke ranah sosial-politik. Blur dinilai sebagai perwakilan kelompok menengah ke atas sementara Oasis sebagai kelompok dari kalangan menengah ke bawah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI