Langit merah,
Mentari mengintip dari ujung dunia,
Burung bernyanyi indah,
Menandakan waktunya bangkit tiba.
Berjalan di muka laut,
Air menerpa kaki,
Pikiran terbawa angin dan terikat ,
Terasa seakan bukan dunia ini.
Terkadang berpikir,
Apa ada dibalik pelangi,
Kebahagian yg tiada akhir,
Atau aku hanya senang menjadi pemimpi.
Awan kelabu,
Air kehidupan akan turun,
Langit akan menangis,
Dan aku masih mencari tahu.
Gelap berganti terang,
Tangisan langit menghilang,
Cahaya mentari berlari melewati celah,
Mungkin aku hanya lelah.
Awan merah menebar pesona,
Perlahan mentari melangkah pergi,
Mengucap selamat tinggal dari barat dunia,
Aku terbisukan melihat semua yg terjadi.
Melihat semuanya mulai gelap,
Sang rembulan tak ingin semuanya resah,Â
Menerangi semua dengan cahaya redup,
Dan aku hanya bisa pasrah.
Berbadan besar dan kokoh,
Terus berdiri mematung di tempatnya,
Sembari memikul tanggung nafas dunia,
Aku bermimpi tuk mencoba jadi si batu gagah.
Aku sang pemimpi,
Mencari keajaiban sang Pencipta,
Apa saja yg indah menurut manusia,
Pasti akan ku datangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H