Mohon tunggu...
Faris Ulfah
Faris Ulfah Mohon Tunggu... -

19th. a student of Visual Communication Budi Luhur University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangun cinta hingga kekal di Surga

28 Oktober 2014   04:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Surga di Rumahmu...

Kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa kita memiliki Surga yang teramat dekat, yang menjamin kita masuk Surga. Kita sibuk  mengejar Surga dari luar yang belum tentu menjamin kita  masuk ke dalamnya, padahal di dalam rumah ada yang harus kita muliakan terlebih dahulu dibanding orang lain dihidup kita, yaitu Orang Tua, terlebih seorang Ibu.

Kita tentu sudah tak asing dengan kalimat “Surga ada di telapak kaki Ibu”, tetapi sejauh mana kita sudah memuliakan Orang Tua, kenyataannya kita lebih banyak berbuat baik dan lebih peduli kepada teman maupun orang lain. Hanya sebagian orang dari kita yang sadar, bahwa mencintai dan berbakti kepada Orang Tua itu bukan sekedar kewajiban yang diatur dalam Al-Qur’an, Sunah Rasul dan Hadist. Bahwasanya mengasihi mereka dengan tulus akan memberi Surga bagi kita, baik Surga dunia maupun Surga akhirat kelak.

Tiga kesalahan utama yang sering kita lakukan ketika mengejar Surga :

Sibuk  mencari Surga yang jauh, yang dekat terlewatkan

Contohnya ketika seseorang sering melakukan sedekah, santunan, ikut bakti sosial namun, amalan penting dan sederhana seperti membuat orang tua tersenyum, tidak membuat mereka terlalu khawatir, mencium dan memeluk mereka, salim setiap bepergian justru terabaikan.

Sanggup menciptakan kebahagiaan di luar rumah, tapi lupa menciptakan kebahagiaan di dalam rumah

Ketika ada teman maupun pacar berulang-tahun, bukankah kita ingin memberi hadiah atau kado agar mereka bahagia?  Atau saat kita sedang mendapat gaji pertama, siapa yang kita traktir pertama kali? Teman? Yang seringkali kita lupa bahwa Orang Tua lebih berhak atas itu. Seperti kita waktu kecil, bukankah Orang Tua seringkali mengalah untuk kesenangan anak-anaknya?

Mampu membangun kemuliaan Surga di luar rumah, tapi tidak  mampu membuat kemuliaan Surga di rumah

Ditiap kesempatan pengajian, sering kita temui orang-orang yang berebut menyalami dan mencium  tangan sang Ustadz/Ustadzah atau artis idola yang kita kagumi, kita berebut untuk sekedar memegang  tangannya. Apakah kita  seantusias dan sesenang itu ketika ingin mencium tangan Ayah-Ibu kita? Bahkan terkadang cium tangan pamit pun terkadang lupa.

Dari hal-hal tadi, bukan berarti kita dilarang untuk berbuat baik  di  luar rumah, tapi akan lebih sempurna ibadah kita kalau Orang Tua sudah meridhoi hal apapun yang kita lakukan. Sayangi dan cintai Allah SWT dan Orang Tua diatas cinta kepada yang lainnya, karena ridho Allah SWT ada di tiap ridho Orang Tua untuk anak-anaknya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun