Mohon tunggu...
Farisul Islam
Farisul Islam Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Love

Apa Salah Jika Aku Mencintaimu?

15 November 2022   12:40 Diperbarui: 15 November 2022   12:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang dari kita sering memiliki kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan tak jarang pula kita mencintai dalam diam kita yang dimana kita menjadi seorag pengecut yang tak berani mengungkapkan perasaan kita. Kita takut jika kehilangan dia dengan kita yang mengungkapkan kejujuran hati kita.

"Nanti kalo aku benar - benar mengungkapkan perasaan ini takutnya nanti ditolak. Nanti kalo dia jadi menjauh dan tidak nyaman bagaimana?"

Itulah yang berada dalam pikiran. Semua pun tercampur aduk menjadi satu sehingga membuat kita tidak bisa berpikir jernih. Jantung berdekup lebih kencang dari biasanya serta pikiran yang menjadi cemas dengan hal - hal yang tidak diinginkan. Sekecil virus kesalahan saat kita mengambil sebuah keputusan akan berakibat fatal dalam diri kita. Seperti dihujani ribuan makian untuk diri sendiri. Keadaan semakin terpuruk dan menemboki diri kita untuk kembali menyukai lawan jenis. Dengan sebuah kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam diri kita maka akan membuat kita menjadi kepribadian yang lebih introvert dan lebih suka menyendiri untuk bangkit. Meskipun saat dalam kerumunan kita memakai sebuah topeng untuk menutupi semuanya. Namun, ada sosok jauh dalam diri kita yang tidak bisa membohongi bahwa kita baik - baik saja. Tentu sosok tersebut akan berbicara.

"Aku sedang berada tidak baik - baik saja."

Itulah yang dikatakan jauh dalam lubuk hati kita. Kita membendung tangis yang hampir membasahi pelupuk mata dan memasang tawa yang cukup keras dalam tengahnya kerumunan. Mencintai pasti membawa sebuah penyakit yang cukup dalam. Namun, tak memungkiri juga mencintai itu juga membawa kebahagian jika itu berjalan begitu lancar.

"Apa salah jika aku mencintaimu?"

Itulah lontaran pertanyaan yang menghujani diriku sendiri. Selalu bersenandika dikesunyian keadaan. Dan itu terjadi pada diriku saat ini. Aku takut jika sebuah sakit yang dulu pernah singgah datang kembali. Namun, aku tidak munafik bahwa aku benar - benar mencintaimu. Jika memang ini sebuah takdir yang merupakan perjalanan untuk bertepuk sebelah tangan kembali, maka aku akan berhenti mencintai siapapun. Ingin melupakan sejenak rasa yang pernah datang itu. Namun, sebuah rasa mencintaimu memang tak bisa terbendung. Aku berharap kembali dirimu memberikan sebuah kesempatan untuk diriku ini mengungkapkan rasa yang sesungguhnya kepadamu. Mungkin dirimu sedang disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan aku pun juga. Tapi aku hanya butuh waktu singkat untuk mengungkapkan rasa ini. Agar dirimu tau bahwa ada yang mencintaimu secara diam disaat dirimu masih membentengi hatimu dengan rasa trauma yang begitu dalam. Izinkan aku menjadi obatmu yang mampu mematahkan sebuah rasa trauma mu.

Memang sulit mencintai seseorang yang lagi dalam keadaan trauma. Namun, takdir selalu mendatangkanku dengan keadaan seperti itu. Ditemukan dengan orang yang benar - benar tak ingin lagi mengenal rasa cinta. Rasanya seperti menanam benih ditempat yang begitu gersang. Harus butuh usaha ekstra memang mendekatimu. Namun, aku akan berusaha untuk tidak menyerah karena hal itu. Cukup kamu tahu bahwa aku mencintaimu itu saja sudah cukup bagitu. Namun aku sadar, tak pantas rasanya jika aku mengungkapkan rasa ini dalam gengaman seluler. Mungkin sebuah kesabaranku sedang di uji oleh Tuhan. Semoga saja sebuah kesabaran ini mampu membawaku kedalam sesuatu yang lebih indah.

Teruntuk dirimu saat ini yang sering menolak secara halus akan diriku yang mencoba mencuri waktumu sebentar. Mohon sedikit saja beri aku kesempatan bersamamu lagi. Aku ingin sekali memiliki. Aku ingin sekali sering melihat langsung parasmu yang begitu indah. Aku juga tidak munafik. Bahwa pertama kali saat melihatmu begitu mempesona yang membuatku sedikit terdiam sejenak. Namun, seiring kita dahulu sering bertemu dan berjalan bersama ada sifat dalam dirimu yang membuatku jatuh cinta padamu. Pertemuan kita memang tidak disengaja. Sudah tiga kali kita bertemu dengan kesengajaan. Entah takdir yang mempertemukan kita, atau sebuah konspirasi yang menunjukkan sebuah fatamorgana dalam indraku. Tapi, selama ini aku selalu bersenandika dengan memberikan sebuah pertanyaan tentang rasa ini. Jika dirasa memang sebuah rasa yang menetap, aku berharap ada moment yang benar - benar dirasa pantas untuk mengungkapkan perasaan ini.

Sekarang aku memang seorang pengecut yang sedang jatuh cinta. Namun, dirimu mengatakan : "Tidak semuanya pantas untuk diungkapkan."

Hal tersebut tidak akan membuatku mundur satu langkahpun. Hanya sebuah kesabaran yang ku pupuk saat ini untuk mencari sebuah moment yang tepat berbincang empat mata bersamamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun