Mohon tunggu...
Faris Syariati
Faris Syariati Mohon Tunggu... -

Ordinary Collage Student. Nice to meet you.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramadhan. Saatnya Ajang Komersialisasi Televisi

19 Juli 2011   04:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dibenak anda saat mendengar kata "Ramadhan" ? Bulan suci yang penuh ampunan ini ditunggu oleh masyarakat muslim tiap tahunnya. Selain menjadi ajang mencarai rahmat dan hidayah dari Yang Maha Kuasa, jangan salah, bahwa zaman sekarang ramadhan bisa saja menjadi ajang cari duit oleh beberapa pihak, terutama pada beberapa media, terutama media televisi.

Umpamakan saja H-1 bulan sebelum ramadhan. Suasana pertelevisian berubah secara perlahan-lahan. Iklan-iklan sinetron baru bertajuk islam, atau hanya berkedok kerudung dan peci, yang pada dasarnya isinya hanya roman picisan. Munculnya iklan-iklan produk makanan dan minuman yang sudah tidak asing lagi, namun dengan alih-alih mengambil istilah sahur dan berbuka, di repack menjadi sesuatu yang wah. Atau provider telekomunikasi seluler yang berlomba-lomba membuat paket2 baru khusus, denga alibi saling mengingatkan akan perihal baik selama ramadhan, atau saling membangunkan pada saat sahur.

Mari ita lihat dunia permusikan di Indonesia saat ramadhan. Musikus-pun berlomba-lomba membuat album2 religious . Terlepas dari bagaimana kehidupan mereka diluar bulan ramadhan, namun memang album religious lebih banyak keluar pada saat bulan ramadhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun