Mohon tunggu...
faris rubiansyah
faris rubiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - belajar

vox populi, vox dei.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ibu Kota Kita Akan Pindah?

26 Juli 2019   23:29 Diperbarui: 26 Juli 2019   23:37 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta (source : getyourguide.com)

Namun, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional harus tetap memerhatikan dampak yang terjadi dari pembangunan ibu kota baru di Kalimantan. 

Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya, yaitu sekitar 1,23 juta hektar. Menurut data yang dikeluarkan Departemen Kehutanan, angka deforestasi di Kalimantan pada 2000 sampai dengan 2005 mencapai 1,23 juta hektar. Artinya sekitar 673 hektar hutan di Kalimantan mengalami deforestasi setiap harinya pada periode tersebut. 

Sementara itu menurut organisasi penggiat lingkungan internasional, Greenpeace, hutan di Kalimantan hanya tersisa 25,5 juta di tahun 2010. Tingginya laju deforestasi hutan di Indonesia membuat Guinness Book of The Record menganugrahi Indonesia sebagai negara yang laju kerusakan hutannya tercepat di dunia.

Hutan Indonesia yang luas---sebagian besar di Sumatra dan Kalimantan---sangat berpotensi sebagai penyerap emisi gas rumah kaca yang dihasilkan berbagai kegiatan manusia. Namun, jika pemerintah tidak dapat mengelola dan membuat kebijakan dengan tepat, maka hutan Indonesia juga berkontribusi mempercepat laju pemanasan global dan akan ditambah dengan kerugian ekonomi dan sosial yang sangat besar yang akan dirasakan tidak hanya Indonesia, bahkan seluruh dunia.

[1] Data Kependudukan, Badan Pusat Statistik   

[2] Dr. Heri Andreas, Divisi Riset Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

[3] WWF, Hutan Indonesia: Penyerap atau Pelepas Emisi Gas Rumah Kaca      

[4] Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, SK. 529

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun