Minggu, 20 Oktober 2024 -- Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM), sembilan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, melaksanakan program kerja (proker) hidroponik. Program ini bertujuan untuk mendukung pertanian berkelanjutan di desa tersebut dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan pemanfaatan lahan yang terbatas.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, di mana tanaman tumbuh dengan media air yang diperkaya dengan nutrisi yang diperlukan. Dalam sistem ini, tanaman ditanam di dalam larutan yang mengandung campuran nutrisi, sehingga akar tanaman dapat langsung menyerap nutrisi tanpa perlu tanah sebagai medianya.
Metode hidroponik semakin populer sebagai alternatif bercocok tanam tanpa tanah, di mana tanaman ditumbuhkan dalam larutan air yang kaya nutrisi. Metode ini terbukti mampu meningkatkan laju pertumbuhan tanaman dan menghemat penggunaan air, karena sistemnya memungkinkan daur ulang air yang telah terpakai. Selain itu, hidroponik dinilai lebih ramah lahan, cocok untuk diterapkan di area sempit atau vertikal, serta mengurangi risiko serangan hama tanah. Sistem hidroponik seperti NFT (Nutrient Film Technique), rakit apung, dan sistem wick kini semakin banyak digunakan, dengan fokus pada pengendalian nutrisi, pH, oksigen, dan pencahayaan agar tanaman tumbuh optimal.
Selain itu, kelompok KKN juga menekankan bahwa proyek ini merupakan salah satu cara bagi kelompok untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pertanian lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah masa KKN selesai, sehingga dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Keberhasilan pelaksanaan proker ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh anggota kelompok KKN yang terdiri dari sembilan mahasiswa. Mereka bekerja sama dalam mendirikan sistem hihdroponik di salah satu lahan yang sudah disiapkan, dengan harapan agar hasilnya dapat menjadi contoh bagi warga desa untuk dikembangkan lebih lanjut.
Warga Desa Mendalanwangi menyambut baik pelaksanaan program ini, mengingat teknologi hidroponik dapat menjadi solusi pertanian di tengah keterbatasan lahan yang ada di desa. Kepala Desa Mendalanwangi, Bapak Syahroni, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UM ini, dan berharap program tersebut dapat berkembang dan membawa manfaat bagi warga desa dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Proker hidroponik ini menjadi salah satu langkah nyata yang diambil oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H