Kampanye "Real Beauty Sketches" yang diluncurkan oleh Dove pada tahun 2013 menjadi salah satu contoh paling ikonik tentang bagaimana media sosial dapat digunakan untuk menciptakan dampak yang mendalam. Kampanye ini dimulai dengan sebuah video yang menampilkan seorang seniman forensik yang menggambar sketsa wajah wanita berdasarkan deskripsi mereka sendiri dan orang lain.
Hasilnya menunjukkan bahwa wanita cenderung menilai diri mereka sendiri lebih negatif daripada orang lain. Video ini menjadi viral di media sosial, memicu percakapan global tentang standar kecantikan dan citra diri. Kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran merek Dove dan memperkuat pesan positif tentang kecantikan alami.Â
2. ALS Bucket ChallengeÂ
ALS Ice Bucket Challenge adalah kampanye viral yang dimulai pada tahun 2014 untuk meningkatkan kesadaran dan penggalangan dana bagi penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis). Kampanye ini mengajak orang-orang untuk menyiramkan seember air es ke kepala mereka dan menantang orang lain untuk melakukan hal yang sama.Â
Video-video tantangan ini menyebar dengan cepat di media sosial, menarik partisipasi dari selebriti, tokoh masyarakat, dan jutaan orang di seluruh dunia. Kampanye ini berhasil mengumpulkan lebih dari 100 juta dolar AS untuk penelitian ALS dan menjadi fenomena global yang menginspirasi.
Tantangan ini menyebar dengan cepat di media sosial, menarik partisipasi dari selebriti, tokoh masyarakat, dan jutaan orang di seluruh dunia. Menjadikannya salah satu kampanye penggalangan dana paling sukses dalam sejarah.
3. Nike Dream CrazyÂ
Kampanye "Dream Crazy" yang diluncurkan oleh Nike pada tahun 2018 menampilkan Colin Kaepernick, mantan pemain NFL yang menjadi kontroversi karena berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat diputar sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan rasial. Kampanye ini memicu perdebatan sengit di media sosial, dengan beberapa orang memuji Nike karena keberaniannya mengambil sikap, sementara yang lain memboikot produk Nike. Namun, kampanye ini berhasil meningkatkan penjualan Nike dan memperkuat citra merek mereka sebagai merek yang berani dan progresif.Â
4. Warby Parker: Home Try-OnÂ
Warby Parker, merek kacamata online, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan program "Home Try-On" mereka. Program ini memungkinkan pelanggan untuk memilih lima bingkai kacamata yang akan dikirimkan ke rumah mereka secara gratis untuk dicoba selama lima hari. Pelanggan kemudian dapat membagikan foto diri mereka dengan bingkai kacamata tersebut di media sosial dan meminta pendapat teman-teman mereka. Strategi ini berhasil meningkatkan kesadaran merek Warby Parker dan mendorong penjualan.Â