Mohon tunggu...
Faris Nasrulloh
Faris Nasrulloh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tanaman Hias Zamia Furfuracea

6 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:22 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zamia furfuracea atau juga bisa disebut tanaman karton , sagu karton , sagu jamaika , dan sikas meksiko merupakan tanaman purba yang hidup pada zaman dinosaurus. Ini sering ditanam sebagai tanaman hias yang termasuk kedalam kelompok tanaman cycad yang asal muasalnya dari Provinsi Veracruz di Meksiko. 

Tanaman ini memerlukan cahaya terang hingga sinar matahari penuh karena jika tidak maka batangnya akan tumbuh miring. Suhu ruangan normal cocok untuk tanaman ini. Siram tanaman ini hanya jika campuran pot sudah benar-benar kering, tuangkan air hingga mengalir keluar dari dasar pot. 

Tanaman ini tahan kekeringan tetapi jangan biarkan campuran pot menjadi terlalu kering karena tanaman ini bisa menggugurkan daunnya dan ketika menyiram hindari pangkal tanaman atau dedanuan dari air karena dapat menyebabkan pembusukan. Beri pupuk secukupnya dan jangan berlebihan.

Perlu diperhatikan, meskipun tanaman ini merupakan tanaman hias tetapi tanaman ini beracun bagi manusia dan hewan peliharaan.

Daun dan bijinya mengandung cycasin dan Beta-methylamino-alanine (BMAA), dua zat ini dapat merusak tubuh kita. Cycasin dapat menyebabkan gangguan pencernaan bahkan gagal hati. Beta-methylamino-alanine (BMAA) adalah racun saraf yang dapat merusak sistem saraf pusat yang berpotensi sangat mematikan. 

Menelan bagian mana pun dari tanaman, terutama bijinya, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Gagal hati dan ginjal, serta kelumpuhan, akan terjadi jika mengabaikan tanaman ini. Meskipun orang dewasa memilki keyakinan untuk menjauhinya tetapi anak-anak dan hewan peliharaan yang penasaran bisa saja terkena risikonya yang dapat membahayakan anak-anak dan hewan peliharaan. 

Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, gagal hati, dan bahkan kerusakan sistem saraf pusat. Gejala kecil yang perlu diwaspadai berupa muntah, diare, penyakit kuning, dan sakit perut. Dalam kasus yang lebih parah, kejang-kejang atau kelumpuhan dapat terjadi yang menandakan dibutuhkan pertolongan medis secepatnya.

Jika merasa terkena racun dari tanaman ini segera bertindak cepat karena waktu sangatlah penting. hal yang pertama kali dilakukan adalah jangan memaksakan muntah asal-asalan tanpa adanya pengawasan kemudian segera hubungi layanan darurat serta dibawa kerumah sakit. Selagi menunggu bantuan, usahakan korban tetap tenang dan diam untuk memperlambat penyebaran racun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun