Mohon tunggu...
Muhamad Faris Mujahidin
Muhamad Faris Mujahidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030058 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hobi saya cuma olahraga sama bahas politik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Home Made: Belajar dari Pemilik Enigma Seturan

20 Juni 2024   09:58 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:02 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedai Enigma merupakan salah satu UMKM baru yang berjalan pada bidang Kuliner  dan baru beroperasi kurang lebih 10 hari di Yogyakarta. Kedai Enigma terletak di Jl. Seturan II, kampung Kledokan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kedai Enigma Seturan beroperasi setiap hari kecuali hari Kamis, dengan jam buka mulai pukul 13.00 hingga 20.00. Pemiliknya sangat menghormati waktu ibadah, sehingga ketika waktu salat tiba, kedai ini tidak menerima pesanan untuk sementara waktu. Hal ini memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung yang ingin beribadah tanpa harus terburu-buru.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Husain merupakan pemilik dari Kedai Enigma tersebut. Ia sudah berencana memulai usaha kedai ini setahun yang lalu. Latar belakang ia ingin memulai usaha ini adalah karena ia menyukai kopi yang menjadi highlight menu di kedai ini, suka memasak dan ingin memulai hidup sehat. Selain itu juga ia mempunyai lahan kosong yang bisa dimafaatkan sebagai tempat usahanya.

"Saya udah rencana dari 1 tahun yang lalu, latar belakangnya karena suka kopi dan saya melihat kopi itu bukan sumber penyakit, tetapi ia bisa membuat sehat jika kopi tidak dicampur bahan lainnya. Saya juga ingin memulai hidup sehat, karena selesai kuliah, kerja saya Cuma didepan komputer. Selain itu juga saya punya lahan nganggur, yasudah dimanfaatkan saja" jelas Husain.

Meskipun kopi adalah menu yang di highlight di kedai ini, terdapat Bakso yang tidak kalah saingnya. Menurutnya, bakso adalah makanan yang tidak terbatas dan diterima oleh semua kalangan.

"Yang jelas dari makanan paling bakso, karena saya lihat bakso itu semua kalangan suka dan bakso tidak terbatas waktu. Kebanyakan orang, termasuk saat Idul Adha, tukang bakso tetap laku. Saya lihat juga bakso yang paling susah hanya gilingnya, setelah itu seperti adonan bisa sendiri" ujar Husain.

Selain itu ada makanan makanan kedai seperti Dimsum Ayam, Nugget Ayam, Tahu Bakso, dan French Fries.

"Kelebihan Dimsum disini yaitu 60% Daging dan 40% Tepung, jadi masih banyak dagingnya" tambahnya.

Pemilihan menu di Kedai Enigma sangat cermat. Bakso dipilih karena daya tariknya yang universal, sementara dimsum ayam dan tahu bakso menawarkan variasi yang lebih modern dan digemari oleh berbagai kalangan. Untuk minuman, kopi yang menjadi andalan di kedai ini adalah kopi yang diambil dari Garut, Jawa Barat dan Kopi dari Banjarnegara

"Saya menyukai kopi Jawa Barat, jadi di sini banyaknya saya ambil kopi Papandayan/Kamojang dari Garut, Jawa Barat. Tapi saya juga ambil kopi Senggani dari Banjarnegara" jelas Husain. Selain itu, minuman lainnya yaitu Es Teh /Teh Hangat. Husein menyajikan teh premium dari Gunung Sumbing yang terdiri dari teh merah dan teh hijau, serta teh unik dari Wonosobo.

"Kalau untuk teh premium, saya ambil dari Gunung Sumbing, ada teh merah dan teh hijau, itu tanpa gula untuk menjaga keaslian rasanya. Selain itu ada teh yang cukup berbeda dari Wonosobo," lanjutnya.

Husain sangat menghormati UMKM di daerahnya, ia tidak ingin mengambil produk produk yang sudah dijual disekitarannya, meskipun potensial.

"Cuma kita ga berani jualan kayak indomie, nasi goreng, karena dalam bisnis juga ada etikanya. didekat sini ada warmindo, takutnya merusak pasar yang lain" ujar Husain.

Setiap usaha baru pada umumnya, pasti ada tantangan yang dihadapi ketika menjalankan usaha ini. Husain pun mengaku tantangan yang paling besar dihadapi oleh usaha baru adalah mencari pelanggan. Meski begitu, Husain tetap optimis. Dia memahami bahwa setiap usaha memerlukan waktu untuk dikenal dan diterima oleh masyarakat.  

"Mungkin semua usaha tantangannya yaitu nyari pelanggan, apalagi saya baru mulai usaha selama 10 hari, kadang sehari nggak ada pengunjung pernah. Memang usaha kuliner biasanya minimal 3 bulan untuk pahit-pahitnya," jelas Husain dengan penuh kesabaran.

Husain memastikan bahwa harga yang ditawarkan tetap ramah di kantong. Hal ini dilakukan untuk menjangkau berbagai kalangan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga tetangga tetangganya. Dengan harga yang terjangkau, Kedai Enigma Seturan berharap dapat memberikan alternatif kuliner sehat tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Harga menu di Kedai Enigma Seturan berkisar antara Rp2.500, hingga Rp25.000, sebuah penawaran yang sangat kompetitif mengingat kualitas bahan dan rasa yang ditawarkan. Selain itu, terdapat pula berbagai promo menarik yang ditawarkan.

Lokasinya yang strategis di dekat area kampus membuat Kedai Enigma menjadi tempat yang nyaman untuk mahasiswa mengerjakan tugas.

"Banyak pengunjung kebanyakan mahasiswa yang nugas, kalau nggak yaa yang berumur paling tetangga," ungkap Husain sambil tertawa ketika ditanya tentang siapa saja yang datang ke kedainya.

Husain juga memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Strategi ini sangat relevan di era digital saat ini. Dengan memanfaatkan aplikasi pengiriman makanan, Kedai Enigma dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas tanpa terbatas oleh lokasi fisik kedai. Hal ini juga memudahkan pelanggan yang mungkin tidak punya waktu untuk datang langsung ke kedai.

"Produk kedai kami dapat dipesan melalui online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood," kata Husain.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Inovasi yang diterapkan pada kedai ini adalah rata rata makanannya tidak banyak menggunakan campuran bahan yang kurang sehat karena home made (buatan rumah). Kedai Enigma juga dirancang dengan konsep yang nyaman dan homey, membuat pengunjung merasa seperti di rumah sendiri. Interior kedai didominasi oleh nuansa kayu dan tanaman hijau yang menambah kesan segar dan alami.  Fasilitas lainnya seperti TV besar, Wifi Gratis, AC, dan lainnya akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

"Inovasinya yaitu makanan dan minumannya rata-rata bisa dibilang sehat, karena homemade, cuma nugget sama French fries doang yang tinggal masak. Untuk minuman juga jika pelanggan tidak ingin pakai gula, bisa diganti pakai madu yang lebih sehat. Di sini juga saya taro konsep yang homey, pake kayu, ada tanaman, trus saya juga sediain TV yang besar, siapa tahu pelanggan yang ingin menonton TV, biasanya buat nobar bola," ujar husain.

Husain mengemukakan pandangannya tentang UMKM. Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi masyarakat, pemerintah wajib mendukung segala upaya pendorong kemajuan UMKM. Selain itu, menurutnya UMKM mampu membentuk hubungan kerja yang lebih erat dan saling mendukung, menciptakan ekosistem yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

"Seharusnya pemerintah mendukung UMKM di Indonesia, khususnya Jogja, karena tanpa UMKM saya kira ekonomi tidak akan jalan. Perputaran ekonomi adanya di UMKM. Selain itu, pegawai di UMKM itu akan terjadi pengembangan diri, karena pegawai akan benar-benar diajarkan sampai tahu betul produk usahanya. Berbeda dengan di bisnis-bisnis profesional yang tidak memberikan pengembangan diri pada pegawainya, hanya diajarkan cara untuk menjual saja," papar Husain.

Dari kisah Husain dan Kedai Enigma, banyak pelajaran yang bisa didapatkan oleh masyarakat yang ingin membuka UMKM. Pertama, keberanian untuk memulai adalah kunci. Meskipun pengalamannya minim, Husain berani mengambil risiko dan mencoba sesuatu yang baru. Kedua, memiliki visi yang jelas. Husain tidak hanya berbisnis untuk mencari keuntungan, tetapi juga ingin memberikan kontribusi dengan menciptakan tempat yang nyaman dan ramah untuk semua pelanggan.

Ketiga, konsistensi dalam kualitas. Semua makanan dan minuman di Kedai Enigma dibuat dengan bahan-bahan segar dan tanpa pengawet, yang menunjukkan komitmen Husain terhadap kualitas. Terakhir, menghargai nilai-nilai dan prinsip. Dengan menutup sementara saat waktu sholat, Husein menunjukkan bahwa bisnis bisa dijalankan tanpa mengorbankan nilai-nilai yang ia yakini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun