"This is a form of resistance. Not all superheroes are men, there are many women too. Some examples of female Muslim superheroes are Kamala Khan, Ms Marvel, and others" tuturnya menggunakan bahasa Inggris.
Setelah itu ia menegaskan bahwa komik ini juga fungsinya melawan patriarki atau dominasi laki laki terhadap perempuan.
"The fact of male domination over women/patriarchy is already widespread, we have to fight it" lanjutnya.
Narasumber yang kedua yaitu Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si. membahas tentang media sosial yang saat ini diisi oleh banyak influencer muslim. Beliau menjelaskan bahwa pada kemajuan teknologi ini, umat muslim harus bisa memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyebarkan kebaikan kebaikan yang ada pada agama islam.
"Pada zaman sekarang, media sosial sudah menyebar ke semua orang, siapa coba disini yang gapunya media sosial? Pasti semuanya punya, dari mulai Whatsapp, Instagram, Tiktok, dan sebagainya. Ini yang harus bisa dimanfaatkan oleh umat muslim" tuturnya.
Ia bersyukur banyak umat muslim yang menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah.Beliau juga memberikan contoh influencer muslim yang saat ini banyak ditonton oleh banyak orang.
"Saya bersyukur beberapa influencer muslim bisa berdakwah lewat media sosial. Contoh influencer muslim yang ditonton banyak orang yaitu Husein Basyaiban dan Savira Malik. Husein Basyaiban dengan gaya dakwahnya yang sering membahas isu di tengah masyarakat dan dikaitkan dengan penjelasan menurut agama. Selain itu Savira Malik juga berdakwah dengan cara mempraktekkan kebaikan dengan membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H