Mohon tunggu...
Muhamad Faris Mujahidin
Muhamad Faris Mujahidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030058 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hobi saya cuma olahraga sama bahas politik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Pasar Purwadadi di Subang Ramai Pengunjung Menjelang Idul Fitri 1445

17 April 2024   20:40 Diperbarui: 17 April 2024   20:51 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Pasar Purwadadi di Kabupaten Subang ramai pembeli. Fenomena ini tidak hanya terjadi di tahun ini. Setiap mendekati lebaran, Pasar Purwadadi banyak dikunjungi oleh masyarakat sebagai salah satu pusat perbelanjaan di beberapa kecamatan di Kabupaten Subang.

Pasar Purwadadi terletak di Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pasar Purwadadi baru saja direnovasi dan diresmikan pada tahun 2020 oleh Bupati Subang. Pasar yang mulanya terlihat tidak terurus menjadi pasar yang mempunyai tiga lantai dan parkiran yang memadai. 

Dilansir dari Subang.go.id, ketika peresmian Pasar Purwadadi, Kang Jimat selaku bupati pada saat itu menyampaikan rasa syukurnya terhadap adanya kemajuan di kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Cikaum yakni dengan adanya pembangunan 2 Pasar yaitu pasar Purwadadi dan Pasar Ampera yang termasuk dalam program pembangunan beberapa pasar di masa jabatan Bupati Subang saat ini. Bupati berterima kasih dengan adanya kerjasama antara Pemerintah daerah dan pihak pengelola pasar untuk mewujudkan pasar yang bersih, modern, dan nyaman.

Pasar Purwadadi menjadi pusat aktivitas perdagangan yang menjadi pilihan masyarakat sekitar karena sangat bermanfaat untuk perekonomian masyarakat sekitar. Manfaat pasar sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, ini adalah sebagai sarana distribusi dan memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pasar juga bermanfaat mempertemukan penjual dan pembeli. Selain itu pasar juga sebagai sarana promosi yang menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang atau jasa pada konsumen.

Berdasarkan UU ini juga, untuk memperkuat peran pasar rakyat dalam perekonomian suatu daerah, Pemerintah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat.

Para pedagang berasal dari berbagai daerah di sekitarnya, membawa berbagai macam barang dagangan mulai dari bahan makanan, pakaian, peralatan rumah tangga, hingga barang-barang elektronik. Kegiatan perdagangan ini mencakup segala lapisan masyarakat, dari pedagang kecil hingga pedagang besar yang memiliki toko permanen di pasar.

Di bagian bawah, pedagang berlomba-lomba menawarkan berbagai produk khas Lebaran, mulai dari bahan makanan seperti daging, sayuran, buah-buahan, hingga kue-kue tradisional yang menggugah selera. Tawar-menawar pun terdengar di mana-mana, menambah kesan khas pasar yang penuh dengan kegiatan transaksi jual-beli.

Salah satu penjual Santan Kelapa yaitu Pak Dadang menyebutkan bahwa beliau dari jam 3 subuh sudah siap menjual dagangannya.

"saya dari jam 3 biasanya sudah stand by buat jualan, karena pembeli butuhnya pagi pagi buat sarapan," ujarnya.

Selain itu, Pak Dadang juga menerangkan bahwa menjelang Lebaran akan selalu ramai pembeli karena pembeli membutuhkan bahan bahan makanan seperti apa yang dijualnya yaitu santan kelapa.

"Rame kalo deket deket lebaran mah, masyarakat juga butuh bahan bahan masak kayak daging, cabe, dan lainnya, termasuk santak kelapa, buat masakin keluarganya yang mudik ke kampung halamannya," tuturnya.

Di lantai dua, Keramaian pengunjung terlihat dari banyaknya pengunjung yang menjajaki toko toko di Pasar Purwadadi ini. Toko toko yang ramai dipadati oleh pengunjung adalah toko pakaian  muslim seperti baju koko, kopeah, kerudung, gamis, dan sebagainya.

Ema Rahmawati sebagai salah satu pedagang pakaian muslim mengatakan bahwa pakaian muslim banyak dipadati karena pengunjung membeli pakaian untuk hari raya yang dasarnya nya hari suci islam.

"Ya alhamdulillah lah, namanya juga hari raya kan, jadi banyaknya beli baju muslim buat solat ied," syukurnya.

Ramainya pasar ketika lebaran juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal, karena dengan ramainya pasar bisa menambah semangat para pedagang dan juga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan hari hari biasa.

"Memang ada perbedaan ketika hari hari biasa dengan hari menjelang lebaran, awal Ramadhan aja masih sepi, tapi seminggu sebelum lebaran udah mulai ramai karena orang orang pada mau beli barang barang yang dibutuhin buat lebaran," lanjutnya.

Tetapi toko pakaian lainnya pun tidak kalah ramai dengan pakaian muslim seperti pakaian kasual, sepatu, dan sandal. Pengunjung juga banyak membeli pakaian kasual, sendal, hingga sepatu untuk dipakai setelah lebaran dan sehari hari.

Tidak hanya tentang belanja, pasar tradisional juga menjadi tempat untuk menjalin hubungan sosial. Beberapa keluarga yang berbelanja bersama, sambil bercerita dan tertawa riang. Para pedagang pun bisa merasakan atmosfer menjelang hari raya idul fitri dengan bercengkrama hingga bermaaf-maafan dengan pedagang lainnya ataupun dengan pengunjung.

Namun, menurut Ema Rahmawati sebagai penjual di Pasar Purwadadi, pengunjung Pasar Purwadadi pada lebaran tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumya karena maraknya Online Shop yang memudahkan para konsumennya untuk membeli barang.

"Tahun ini ga seramai tahun lalu sih, ya karena online shop makin marak, tinggal buka hp, pencet pencet, datang langsung ke rumah," ujarnya.

Pasar dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat dengan bisnis online shop. Banyak konsumen beralih untuk membeli kebutuhan mereka melalui platform online karena dianggap lebih mudah dan terjangkau. Hal ini membuat pedagang di Pasar Purwadadi harus beradaptasi dengan berbagai strategi agar tetap bersaing, seperti menawarkan harga yang lebih bagus, meningkatkan kualitas produk, dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

Di Pasar Purwadadi sendiri, sudah banyak para pedagang yang menjual barangnya lewat online, mereka memanfaatkan media sosial untuk berdagang. Seperti Ema Rahmawati yang memposting barang dagangannya di statusnya.

"kalau saya sih biasanya posting barang barang saya di status, abistu kalau ada yang mau mesen langsung pesen lewat chat," ungkapnya.

Tetapi tidak semua pedagang punya media sosial yang dimanfaatkan untuk berjualan karena beberapa alasan.

"Gak semua sih punya media sosial buat dimanfaatin untuk jualannya, karena ada juga yang gapunya handphone, ada juga yang punya tapi ga ngerti pake nya," lanjutnya.

Selain itu, pengunjung juga datang dari berbagai daerah, mulai dari yang terdekat hingga yang jauh dari Pasar Purwadadi.. Salah satu pengunjung yaitu bu Kokom menyebutkan bahwa memang yang datang dari sini berbeda beda.

"Rumah saya dekat dari sini, tetapi pengunjung banyak juga dari deket sini, bahkan dari luar kecamatan," ujarnya.

Para pengunjung juga datang tidak selalu sendiri, banyak juga yang mambawa keluarganya, sanak saudara, hingga sahabatnya. Bu Kokom menambahkan bahwa pengunjung datang tidak hanya sendiri, seperti halnya beliau yang membawa anak anaknya.

"Ini saya juga kesini ga sendiri kok, bawa anak anak, ada juga tadi temen saya bawa sekeluarga, bawa anaknya, suaminya, sama saudaranya," tambahnya.

Selain itu Bu Kokom menjelaskan mengapa beliau memilih belanja di Pasar Purwadadi untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Beliau memilih Pasar Purwadadi karena tempatnya lumayan lengkap, murah dan terjangkau.

"Saya milih Pasar Purwadadi karena pasar yang baru kan, terus juga lumayan lengkap, dari mulai pakaian sampai makanan ada disini. Selain itu juga harganya murah dan mudah dijangkau sih," jelasnya.

Sumber :

indonesiabaik.id                                                                                                                     

subang.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun