Mohon tunggu...
Fariska Nur Imamah
Fariska Nur Imamah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Hallo! Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Keputrian sebagai Trik SMK Plus Al-Mujahidi Tembokrejo dalam Membentuk Lulusan Berakhlakul Karimah

5 Februari 2024   07:46 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL-2) kelompok 10 Universitas Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember bertempat di SMK Plus Al-Mujahidi Tembokrejo Gumukmas, praktikan turut mendampingi para siswi kelas X, XI, dan XII dalam pelaksanaan pendidikan keputrian. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu wujud pelaksanaan program kerja PPL-2  yakni turut serta berkontribusi dan berpartisipasi terhadap kegiatan yang ada di lembaga.

Di SMK Plus Al-Mujahidi, peserta didiknya sangat dijaga terkait nilai-nilai keislaman. Baik melalui program akademik maupun program tambahan lainnya. hal ini terbukti dengan adanya Program Keputrian yang dilaksanakan setiap hari Jum’at menjelang sholat Jum’at. Program ini dikhususkan untuk para siswi karena siswa diwajibkan melaksanakan sholat Jum’at di masjid. Oleh karena itu, menurut Bapak Drs. Samsunnuri selaku kepala sekolah  Kegiatan keputrian ini merupakan kegiatan membimbing siswi dan memperkenalkan kedudukan wanita dalam islam, akhlak atau perilaku perempuan, kesetaraan, fiqh wanita, dan lain lain.

“Pendidikan Keputrian merupakan proses mendidik yang dilakukan oleh pendidik dalam perubahan watak, perilaku dan kepribadian peserta didik yang berhubungan dengan segala hal terkait masalah remaja putri, selain itu pendidikan keputrian bertujuan sebagai sarana edukasi menumbuhkan pendidikan karakter dan untuk menambah wawasan keilmuan dalam bidang keagamaan bagi pelajar putri”, sambung bapak kepala sekolah.

Kegiatan setiap hari jum'at, Keputrian/Dokpri
Kegiatan setiap hari jum'at, Keputrian/Dokpri

Keputrian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata dasar putri yang memiliki 4 (empat) arti, yakni anak wanita raja, anak wanita; wanita, khusus (untuk) wanita, dan anak kandung wanita. Penambahan imbuhan ke-an pada kata putri menyatakan sifat atau keadaan. Jadi, keputrian menyatakan sifat seorang wanita atau keadaan yang melekat padanya sebagai identitas dirinya. 

Narasumber dari Kegiatan Keputrian ini biasanya di isi oleh guru perempuan, namun saat adanya mahasiswa PPL UAS Kencong, Kegiatan tersebut diamanatkan kepada mahasiswi PPL UAS Kencong agar dapat membagi ilmu yang didapat selama kuliah kepada siswi SMK Plus Al-Mujahidi. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Hikma Abdi Anugrah, S.Pd., selaku Waka Kurikulum “Setiap hari jumat seluruh siswi SMK Plus Al-Mujahidi mengikuti salah satu program yang ada disekolah yaitu Keputrian. Sedangkan untuk seluruh siswa pria diwajibkan mengikuti sholat Jumat berjamaah. Keputrian ini dibangun untuk meningkatkan karakter religious siswi. Salah satu kegiatan yang ada di keputrian ini yaitu penyampaian materi terkait kehidupan remaja dan fiqh wanita. Oleh karena itu, besar harapan kami mahasiswa PPL-2 dapat berkolaborasi bersama dewan guru SMK Plus Al-Mujahidi dalam pengelolaan kegiatan Keputrian tersebut” pungkasnya.

Menurut ibu Maratus Sholiha selaku narasumber kegiatan keputrian, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam pada akhlak pelajar putri dalam bersikap, bertutur kata, maupun bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan keputrian bertujuan agar pelajar putri dapat mengetahui dan memahami kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslimah terutama bagi mereka yang sudah baligh. Dan memberikan bekal agar kelak mereka dapat mengetahui tugas dan perannya dalam keluarga dan masyarakat.

Dokpri
Dokpri

Dengan semakin berkembangnya jaman sekarang ini, semakin banyak hal yang kurang baik terjadi pada lingkungan masyarakat. Melihat gaya hidup remaja sekarang memang jauh lebih maju dan terbuka jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Maka dengan itu, moral remaja harus dibentuk sejak dini mungkin. Sebelum mereka bisa mengenal hal-hal yang dilarang tersebut. Sehingga menurut Anis Nurlaili sebagai koordinator PPL 2 Di SMK Plus Al-Mujahidi ini telah melakukan gerakan pembaruan untuk generasi milenial melalui kegiatan keputrian, dengan harapan generasi remaja kedepannya lebih baik dari generasi kegenerasi.

Remaja merupakan usia yang rawan terkontaminasi oleh hal-hal yang negatif. Sebab, remaja secara naluriah akan mencoba hal-hal baru yang bersifat menantang. Selain itu, remaja juga merupakan usia yang labil dan digunakan untuk pencarian jati diri. Oleh karena itu, orang tua dan juga pendidik seharusnya menjaga dengan serius perkembangan remaja yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satunya adalah dengan mengadakan “Program Keputrian” untuk usia remaja, dalam hal ini telah dilaksanakan di SMK Plus Al-Mujahidi yang berlokasi di desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas.

Jember, 05 Februari 2024



Penulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun