Mohon tunggu...
Faris Gibran
Faris Gibran Mohon Tunggu... -

I'm studying, beating drums, shooting ball, living life.. :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Richard Nixon dan Tipe Kepemimpinannya dalam Penyelesaian Perang Vietnam

6 Januari 2011   19:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:53 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Richard Milhous Nixon, adalah Presiden Amerika Serikat ke 37 yang dikenal sebagai orang yang sangat konservatif. Baik secara kepribadian, maupun secara kepemimpinannya. Ia mulai memimpin pemerintahan Amerika Serikat sejak 20 januari 1969, yang pada saat itu Amerika Serikat sedang gencar – gencarnya melakukan serangan – serangan anti – komunisnya ke Vietnam, Kamboja dan Laos. Nixon melanjutkan masa kepemimpinan John F. Kennedy hingga Lyndon Johnson yang sama – sama melancarkan serangan secara besar – besaran ke tiga negara tersebut.

Hal yang paling melekat dari diri Nixon adalah, kebijakan ‘Vietnamisasi’ yang dicetuskan untuk menyelesaikan perang yang berlarut – larut antara Amerika Serikat dengan Vietnam.  Dalam menyelesaikan perang di Vietnam, Nixon disebut sebagai pemimpin yang ‘gila’ dan dikritik oleh banyak pihak. Hal ini disebabkan karena keputusan – keputusan yang dikeluarkan oleh Nixon terkesan frontal dan kontroversial.

Salah satu doktrin Nixon dan kebijakan yang dikeluarkan adalah Vietnamisasi. Dimana pada awalnya Nixon mengeluarkan kebijakan bahwa Amerika Serikat akan menarik seluruh pasukannya dari Vietnam asalkan pemerintah Vietnam tidak menambah kekuatan pasukan tentara Vietnam itu sendiri. Selain itu, Nixon juga memberikan kebebasan pada pemerintahan Vietnam untuk mengotorisasi pemerintahannya sendiri, tanpa campur tangan dari Amerika Serikat. Namun sebenarnya, hal ini bukan tanpa campur tangan Amerika Serikat sama sekali. Karena Amerika Serikat memilih calon pemimpin bagi Vietnam yaitu Nguyen Van Thieu. Dimana pemilihan ini diwarnai dengan pemaksaan masyarakat dan doktrin agar memilih ‘boneka’ dari Amerika Serikat ini.

Namun, keputusan – keputusan gencatan senjata ini ternyata tidak berjalan dengan semestinya. Karena Nixon sendiri ternyata mempunyai rahasia rencana tersendiri bagi Amerika Serikat. Dimana Amerika Serikat memang menarik seluru pasukannya dari Vietnam, tetapi malah semakin menggencarkan pemboman dan peluncuran misil ke wilayah Vietnam itu. Entah apa maksudnya, tetapi hal inilah yang membuat Nixon dijuluki sebagai pemimpin yang “gila” karena melakukan serangan yang membabi buta.

Dari sedikit paparan tentang kebijakan Nixon dalam penyelesaian perang di Vietnam, dapat disimpulkan bahwa Nixon adalah seorang pemimpin yang sangat konservatif. Dimana tetap saja sebagai seoarng pemimpin yang realis, dimana tetap “struggle for power” bagi negaranya bagaimana pun caranya. Dan jika dihubungkan dengan tipe kepemimpinan yang dibagi kedalam tiga garis besar yaitu : transactional, transforming, dan moral leadership, menurut saya jelas Nixon tidak masuk kedalam tipe kepemimpinan moral leadership. Tapi lebih kepada perpaduan antara tipe pemimpin yang transactional dan transforming. Hal ini dikarenakan Nixon memang seorang pemimpin yang masih memegang prinsip take and give dimana adanya kesepakatan dari masing – masing pihak, dapat menjadi pertimbangannya dalam mengambil sebuah keputusan. Tetapi dalam masalah ini, Nixon juga memikirkan jangka panjang dari permasalahan ini, sehingga ia melanggar kesepakatannya sendiri. Untuk tetap mencapai kepentingan Amerika Serikat yang walaupun pada akhirnya tetap saja mengalami kegagalan karena Vietnam akhirnya memimpin negaranya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun