Mohon tunggu...
Faris Faisal
Faris Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - selamat membaca :))

Perkenalkan nama saya Faris Faisal, saya sedang menempuh study S1 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. dari tulisan ini saya harap bisa memenuhi kebutuhan kalian akan sebuah informasi, serta bisa memudahkan kalian dalam memecahkan permasalahan yang kalian alami. Selamat Membaca :).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eksistensi Dakwah Online Menjawab Keresahan Netizen

31 Agustus 2023   05:47 Diperbarui: 31 Agustus 2023   05:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarna manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang memiliki asset yang sangat berharga yaitu akal sehat, dnegan akal sehat ini manusia bisa berfikir, menyampaikan pendapat, membuat ide, membuat inovasi serta membuat karya yang nantinya akan terlibat dalam memajukan peradaban. 

Selain itu manusia juga memiliki hasrat ingin tahu yang sangat tinggi sehingga yang terjadi adalah mereka selalu haus akan informasi berupa ilmu pengetahuan, mereka selalu pensaran apa yang terjadi di kehidupannya, apa yang akan terjadi kepadanya dimasa mendatang, dan lain sebagainya. 

Pertanyaan pertanyaan inilah yang membuat manusia senantiasa berkembang dan menghasilkan sebuah ide untuk menyelesaikan masalahnya masing masing.

Seiring berkembangnya peradaban, maka semakin beragam pula pemikiran manusia, ada yang memiliki paham liberalisme, marxisme, komunisme, dan lain sebagainya. 

Memang sewajarnya manusia bisa melahirkan paham tersebut karena balik lagi, manusia difasilitasi akal sehat oleh tuhan, akan tetapi tuhan tidak memberikan fasilitas tersebut dengan cuma-cuma melainkan ada perintah yang harus dilaksanakan oleh manusia yaitu menebar kebaikan bagi seluruh alam serta mencegah terjadinya keburukan.

Selanjutnya ketika akal memiliki segudang potensi untuk perkembangan peradaban manusia maka jika dikaitkan dengan media online seharusnya alur inovasi atau asupan karya karya yang dihasilkan manusia bisa tersampaikan secara luas dan memiliki dampak signifikan yang instan terhadap kebutuhan manusia dalam menggali informasi.

Oleh karena itu penulis menemukan realita bahwa adanya khalayak media sosial yang biasa disebut sebagai netizen ini senantiasa aktif mengomentari serta mengklaim bahwa mereka setuju kepada konten konten yang beredar di sosial media. 

Misalnya ada konten yang menjelaskan bahwa kepribadian manusia itu ditentukan oleh zodiac. Nah pastinya netizen akan mengklaim itu dan refleksi terhadap dirinya "oh iya ya bener juga saya sering nih berperilaku seperti ini, karena zodiac saya adalah gemini."

Nah hal inilah yang bisa membuat netizen itu merasa resah dan menanggap informasi tersebut itu mutlak kebenarannya sehingga bisa berpotensi menghasilkan kebudayaan yang melekat di dalam dirinya yang nantinya akan menghambat mereka untuk berkembang.

Berangkat dari permasalahan ini penulis melihat sebuah krisis nilai kebenaran yang membuat netizen menjadi resah seakan kehilangan akal sehatnya, dan lupa apa yang pernah merka pelajari di majelis majelis taklim.

Belajar dari fenomena tersebut maka penulis menilai bahwa mesti adanya sistem pengingat atau suatu perangkat yang meluruskan pemahaman netizen mengenai suatu kebenaran, atau bisa disebut sebagai counter dari nilai-nilai buruk yang beredar di media online agar nantinya netizen bisa tersadar dan teringat dengan nilai islami khususnya.

Lalu kira-kira bagaimana sih sistem pengingatnya, dan dalam bentuk apa sistem yang bisa mengingatkan netizen ketika sedang mengalami krisis nilai kebenaran?

Dakwah online merupakan suatu sistem penyampaian yang bisa mengingatkan serta menanamkan budaya islami di kehidupan netizen. Dakwah pada dasarnya merupakan sebuah penyampaian informasi, atau nilai islami kepada orang lain. Selain itu dakwah tidak terbata kepada pengetahuan spiritual, melainkan pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari pun termasuk dakwah. 

Sedangkan Dakwah online berarti menyebarkan nilai islami serta informasi yang membantu netizen dalam menjawab keresahannya melalui media online atau media digital, seperti yotube, Instagram, twitter, tiktok, dan lainnya.

Penulis melihat bahwa dakwah online ini efektif untuk asupan penyegaran nilai islami para netizen apalagi melihat bahwa perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga segala alur informasi beralih ke media online atau media digital yang memiliki jangkauan yang luas, dan tidak dibatasi ruang dan waktu, kapan saja dan dimana saja netizen bisa mengaksess edukasi yang diberikan melalui dakwah tersebut. 

Ketika pesan dakwah bisa disampaikan secara menyeluruh, jangngkauan nya luas, dan mudah diaksess maka secara otomatis nilai islami bisa menjadi obat bagi keresahan netizen ditengah gempuran nilai-nilai yang tidak benar dengan demikian bisa dikatakan dakwah online merupakan system yang efektif untuk menjawab keresahan netizen. Lalu bagaimanasih dakwah online ini bisa secara langsung menjadi system pengingat untuk netizen?

  • Sebagai penyegaran timeline di media online: dimana yang namanya netizen pasti tidak lepas dari internet, nah di internet itu banyak bertebaran konten-konten beragam yang tidak terhitung jumlahnya, dengan adanya konten dakwah online ini bisa menjadi penyegaran rohani ketika sudah saking banyaknya netizen terpapar oleh konten-konten yang tidak jelas dan tidak bermanfaat, sehingga bisa menjadi pengingat untuk diri netizen.
  • Terbiasa menjadi budaya: pada dasarnya kebiasaan mengkonsumsi content di media online bisa menjadi sebuah kebudayaan dan akan mempengaruhi kehidupannya, sehingga ketika netizen terbiasa melihat konten-konten dakwah online yang memiliki nilai islami maka setiap perilaku yang diamalkan nya juga merupakan nilai yang positif dan menjadi budaya dalam dirinya, Pun sebaliknya ketika netizen sering mengkonsumsi misalkan konten-konten kekerasan, bisa berpotensi perilaku netizennya juga memiliki nilai-nilai kekerasan.
  • Menjadi agent of change: ketika kita sering melihat konten dakwah online maka bisa saja kita termotivasi untuk membuat konten serupa yang nantinya kita akan berpartisipasi juga untuk menyebarkan nilai islami, dan menjadi agent untuk perubahan untuk netizen.

Dengan adanya penjelasan ini maka dapat kita pahami bersama bahwa dakwah online merupakan suatu sarana yang dapat mengingatkan kita kepada nilai-nilai islami, serta bisa menjawab keresahan kita sebagai khalayak media online yaitu netizen, dengan adanya dakwah online maka perilaku kita juga bisa senantiasa di jalan yang lurus yaitu jalan kebenaran. 

Pun sebaliknya, tanpa adanya dakwah online maka kita bisa berpotensi terpengaruh oleh banyaknya nilai keburukan yang tersebar di media online, dan membuat kita semakin jauh dari nilai islami yang nantinya akan berdampak kepada perilaku kita sehari-hari.

Sekian itu saja yang bisa saya sampaikan, jika ada kesalahan mohon dimaafkan karena kesalahan itu datangnya dari saya sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan, dan jika ada suatu kebenaran dalam tulisan ini maka itu datangnya dari ALLAH SWT. 

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk netizen, dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, ambil hikmahnya, dan buang mudhorotnya. Wassalamualaikum wr.wb

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun