Mohon tunggu...
Faris Faisal
Faris Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - selamat membaca :))

Perkenalkan nama saya Faris Faisal, saya sedang menempuh study S1 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. dari tulisan ini saya harap bisa memenuhi kebutuhan kalian akan sebuah informasi, serta bisa memudahkan kalian dalam memecahkan permasalahan yang kalian alami. Selamat Membaca :).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Better Life with Assertive Communication

20 Januari 2022   22:51 Diperbarui: 20 Januari 2022   23:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya kita sebagai manusia itu memiliki yang Namanya potensi alamiah yaitu komunikasi yang tidak bisa kita nafikkan kebermanfaatannya. Dimana komunikasi ini sangat urgent untuk kita  pelajari dan sangat berdampak di kehidupan kita, perkembangan otak kita, serta untuk menentukan masa depan yang cerah.

Selain itu manusia juga merupakan makhluk sosial yang notabennya membutuhkan bantuan dari orang lain, kita juga memiliki potensi untuk berhubungan satu sama lain, menjalin pertemanan, menjalin persahabatan dan menjalin percintaan, karena hal tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia. 

Ternyata manusia juga memiliki yang Namanya Hasrat ingin tahu, dimana Hasrat ini memacu kita untuk mencari tahu apa yang ingin kita ketahui, secara otomatis kita pasti akan dipaksa melakukan komunikasi dengan tujuan menggali informasi.

Namun terkadang ekspektasi yang kita bayangkan tidak semanis fakta di lapangan, penulis banyak menemukan kesalahpahaman komunikasi saat kita mengungkapkan sesuatu kepada oranglain, selain itu banyak pula orang yang hanya memendam Hasrat keingintahuannya, dia lebih memilih untuk tidak mengkomunikasikannya, dan ada juga orang yang secara gampang mengkomunikasikan apa yang dia mau.

Dari realitas tersebut maka disini penulis akan menyajikan pembahasan terkait Komuniaksi Asertif, dimana kehidupan kita akan lebih baik jika kita bisa menyampaikan apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan, dan apa yang kita pikirkan kepada orang lain, tanpa adanya niat untuk menjerumuskan orang lain kepada keburukan, dan tidak ada motif untuk memanipulasi orang lain.

Selain itu ternyata banyak yang salah menilai serta membedakan mana yang Namanya komunikasi asertif, dan mana yang agresif, karena skilas jika kita lihat hanya dengan makna umumnya akan terlihat sama, tetapi pada dasarnya asertif dan agresif memiliki substansi yang berbeda, lalu bagaimana cara membedakan antara asertif dan agresif?

Orang yang asertif yang akan mereka lakukan adalah. Yang Pertama, mereka akan mempertahankan hak sendiri, akan tetapi tidak mengabaikan hak orang lain juga. 

Yang kedua, mereka akan melibatkan persaan dan kepercayaan orang ain sebagai instrument dari komunikasi yang berarti mereka mempertimbangkan aspek perasaan sang lawan bicara, yang ketiga, mereka akan mengekspresikan perasaan dan kepercayaan sendiri dengan cara yang lebih halus, open minded dan jujur apa adanya sesuai dengan keadaan dirinya sendiri.

Selain itu orang agresif akan berbuat, yang pertama, mempertahankan hak diri sendiri namun tidak memperdulikan hak orang lain / bisa saja mereka melanggar hak orang lain, yang kedua, mereka mengabaikan dan menolak opini yang dilontarkan oleh lawan bicara dan berfikir seolah-olah pendapatnya paling benar dan perasaannya lah yang paling penting, yang ketiga, mengekspresikan dan mencari perhatian, kebutuhan atau perasaannya secara tidak tepat.

Dari klasifikasi di atas sudah tergambar dengan jelas perbedaan orang yang asertif dan orang yang agresif, dimana ketika kita bisa memahami secara tepat, maka kita bisa berkomunikasi jauh lebih efektif dari sebelumnya.

Selanjutnya, Penulis sering kali menemukan ralitas lapangan, dimana seseorang tidak berani untuk menyampaikan pemikiran, serta perasaan nya kepada orang lain, sehingga yang terjadi adalah orang tersebut memendam perasaan nya secara terus menerus, yang nanti nya akan menjadi bom waktu untuk dirinya sendiri dan bisa jadi menyiksa dirinya sendiri karena tidak sempat untuk di ungkapkan. 

Oleh karena itu penting untuk kita mengetahui bagaimana cara yang baik dan benar dalam mengungkapkan perasaan, pikiran, dan keinginan kita.

Cara yang pertama adalah :

  • Jujur dan pikirkan apa yang memang menjadi sebuah kebenaran, maka sampaikanlah walaupun kenbenaran itu hal yang pahit. Sering kali kita mengetahui sebuah kebenaran namun kebenaran tersebut pahit untu kita ungkapkan sehingga kita lebih memilih untuk memendam, dan tidak mengkomunikasikannya, justru dengan memendam suatu kebenaran itu lambat laun akan menyiksa batin kita, dan akan terus membayang-bayangi kita ketika kita menemui realitas yang sama. Oleh karena itu penting untuk kita menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit.
  • Pilih waktu dan tempat yang tepat. Jika kita ingin menyampaikan hal menyangkut perasaan serta keinginan kita, maka kita juga harus menilai kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan dan dimana temoat yang ccocok untu memnyampaikan hal tersebut. Karena itu hal yang penting, semisal kita ingin meminta uang kepada orang tua kita, dan ternyata waktu itu orang tua kita baru saja pulang kerja, maka kemungkinan besar respon orang tua kita adalah emosi, yak arena habis pulang kerja itu kan psikis orang tua kita juga belum stabil dan masih Lelah, jadi tunggulah waktu yang tepat untuk meminta uangnya.
  • Jadilah diri sendiri dan jujur apa adanya. Ini merupakan factor penting untuk membangun kepercayaan terhadap lawan bicara, dan kita harus menjadi diri kita sendiri, tidak memanipulasi untuk mendapatkan keuntungan, serta harus jujur dengan keadaan yang kita alami, agar tidak terjadi misskomunikasi dengan lawan bicara.
  • Berbagi pengalaman dan pendapat dengan cara berdiskusi kita bisa lebih cepat tanggap dalam menanggapi permasalahan, karena kita juga bisa tau latar belakang dari lawan bicara kita, dan kita bisa menyesuaikan tanpa melanggar hak dari lawan bicara tersebut.
  • Gunakan Bahasa tubuh untuk mempertegas permintaan, karena Bahasa tubuh bisa mewakilkan apa yang kita rasakan, sehingga lawan bicara dapat memahami permintaan kita, dan bisa memahami apa yang kita bicarakan.

Selain itu untuk meyakinkan Kembali, ternyata komunikasi asesrtif ini memiliki segudang manfaat untuk kehidupan kita, dengan kita menerapkan komunikasi asertif ini kita bisa memiliki pendirian yang kuat, dan tidak mudah untuk terombang-ambing dalam dinamika komunikasi, kita juga bisa lebih efektif dalam berkomunikasi, bisa lebih percaya diri ketika menyampaikan pendapat kepada orang lain, dan kita akan lebih sehat secara jasmani dan rohani.

Berangkat dari cara serta manfaat tersebut, semoga pembaca bisa memahami secara untuk bagaimana cara merealisasikan komunikasi asertif ini. memang tidaklah mudah untuk kita berubah menjadi orang yang terbuka, dan mampu mengungkapkan perasaan kita secara baik, akan tetapi yang perlu di garis bawahi adalah, ketika kita ingin berubah menjadi lebih baik, maka ada perjuangan di balik itu semua. Berprosesslah walaupun membutuhkan waktu yang lama, karena itu akan mengubah hidupmu menjadi lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun