Mohon tunggu...
Faris Bahrul Ulum
Faris Bahrul Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Hobi saya menonton video edukasi,kepribadian saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi semuanya dan saya merupakan Al-Faqir yang sedang belajar tentang karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang tua sebagai support system belajar anaknya

3 Februari 2025   15:52 Diperbarui: 3 Februari 2025   16:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah fondasi yang sangat krusial dalam kehidupan setiap individu, dan peran orang tua dalam proses pendidikan anak tidak boleh diabaikan. Sejak usia dini, orang tua menjadi pengaruh utama dalam membentuk karakter, sikap, dan pola pikir anak. Dalam konteks pendidikan, mereka tidak hanya berfungsi sebagai penyedia kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai motivator, pendidik, dan teladan yang membantu membimbing anak-anak mereka menuju kesuksesan(Rahman et al.).

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu melalui berbagai pengalaman belajar. Proses ini berlangsung seumur hidup dan mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan formal yang diterima di sekolah hingga pendidikan non-formal dan informal yang terjadi dalam masyarakat. Pendidikan formal memiliki struktur yang jelas dan berlangsung di institusi seperti sekolah dan universitas, dengan kurikulum yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Di sisi lain, pendidikan non-formal dan informal meliputi pengalaman belajar di luar sistem pendidikan formal, seperti pelatihan, kursus, dan interaksi sosial yang dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan individu(Dedi Lazuardi).

Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah penting dan meliputi berbagai aspek yang saling terhubung. Sebagai teladan utama, orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak-anak mereka. Sejak usia dini, anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka, terutama dari orang tua. Ketika orang tua menampilkan minat serta komitmen terhadap pendidikan misalnya dengan membaca buku atau berdiskusi tentang pelajaran anak-anak pun terdorong untuk mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran. Contohnya, seorang ibu yang secara rutin membawa anaknya ke perpustakaan atau membacakan buku sebelum tidur dapat membantu anaknya untuk membangun kecintaan terhadap membaca dan belajar. Dengan begitu, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak bukan hanya memberikan contoh yang baik, tetapi juga menciptakan budaya belajar yang kuat di dalam keluarga(Arsyad et al.).

Di sisi lain, tanggung jawab orang tua juga mencakup penciptaan lingkungan belajar yang mendukung bagi anak-anak. Hal ini meliputi penyediaan fasilitas yang memadai, seperti meja belajar yang nyaman, pencahayaan yang baik, serta akses terhadap buku dan alat belajar lainnya. Selain itu, orang tua perlu mengatur waktu dan tempat belajar yang teratur. Dengan menetapkan rutinitas belajar, anak-anak akan lebih mudah untuk fokus dan merasa lebih terorganisir. Misalnya, orang tua dapat menentukan waktu tertentu setiap hari untuk belajar, sehingga anak-anak tahu kapan saatnya untuk berkonsentrasi pada tugas sekolah mereka(Mutafarrida).

Ayah dan ibu juga sering kali menjadi tempat bercerita bagi anaknya ketika sedang ada permasalahan di tempat belajarnya dengan cara bercerita tentang keluh kesahnya, meminta solusi dan lain sebagainya. Perlu diketahui juga bahwasanya cinta seseorang yang paling tulus adalah cintanya orang tua terhadap anaknya yang selalu ada ketika suka maupun duka dan juga bisa memberikan nasehat terbaik buat anaknya.

Dukungan emosional dari orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak. Ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar, orang tua seharusnya siap memberikan motivasi dan dorongan yang diperlukan. Menghargai usaha anak meskipun hasilnya belum optimal bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sebagai contoh, jika seorang anak memperoleh nilai yang kurang memuaskan dalam ujian, orang tua hendaknya tidak hanya fokus pada kesalahan yang dibuat, tetapi juga memberikan apresiasi terhadap usaha yang telah mereka lakukan dalam belajar. Dengan pendekatan ini, anak akan merasa didukung dan termotivasi untuk terus maju. Kemampuan mendengarkan dengan baik juga merupakan bagian yang krusial dari dukungan emosional. Saat anak merasa frustrasi atau bingung dengan pelajaran, orang tua harus bersedia mendengarkan keluhan mereka tanpa menghakimi. Memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dapat membantu mereka menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi(Syifa Salma).

Keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak memainkan peran yang sangat penting bagi kemajuan mereka. Dengan mengawasi dan mendampingi anak saat belajar, orang tua dapat memberikan arahan yang lebih jelas. Sebagai contoh, orang tua dapat membantu anak menyelesaikan tugas sekolah dengan memberikan bimbingan serta menjelaskan konsep-konsep yang sulit dipahami. Kehadiran orang tua dalam pertemuan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler juga mencerminkan kepedulian mereka terhadap pendidikan anak, sekaligus mendukung perkembangan si anak di luar aspek akademis. Orang tua juga berperan dalam memotivasi anak untuk menjelajahi minat dan bakat yang mereka miliki. Dengan mengajak anak mengikuti kegiatan di luar sekolah, seperti kursus seni, olahraga, atau sains, orang tua membantu anak menemukan passion mereka. Di samping itu, menyediakan buku dan sumber belajar tambahan dapat memperluas wawasan anak serta meningkatkan rasa ingin tahunya(Nopiyanti and Husin).

Kesimpulan

Dukungan orang tua terhadap pendidikan anak sangat penting, karena peran mereka merupakan faktor kunci dalam membentuk karakter, sikap, dan pola pikir anak. Sejak usia dini, orang tua tidak hanya berperan sebagai penyedia kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai motivator, pendidik, dan teladan. Dengan menunjukkan minat dan komitmen terhadap pendidikan, orang tua dapat menciptakan budaya belajar yang kuat di dalam keluarga. Hal ini sangat berpengaruh, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, sikap positif orang tua terhadap pendidikan akan mendorong anak untuk mengembangkan kecintaan terhadap belajar.

Selain itu, tanggung jawab orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung juga tak kalah penting. Penyediaan fasilitas yang memadai, pengaturan waktu dan tempat belajar yang konsisten, serta penciptaan suasana yang kondusif dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan fokus saat belajar. Dengan menetapkan rutinitas belajar, anak-anak dapat mengembangkan disiplin dan keterampilan manajemen waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan akademis mereka. Lingkungan yang baik memungkinkan anak untuk belajar secara lebih efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun