Gunungkidul merupakan daerah dengan pemasok kebutuhan pangan seperti padi, kacang-kacangan, jagung dan cabai yang banyak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebutuhan pangan saat ini menjadi poin sangat krusial. Hal ini disebabkan karena persediaan kebutuhan pangan di dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Bahkan hingga sampai detik ini berdasarkan laporan Neraca Bahan Makanan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa semua kebutuhan pangan strategis Indonesia belum dapat dipenuhi dengan produksi domestik. Sejumlah pangan utama masih harus impor.
Berdasarkan hasil observasi terhadap ketua Karang Taruna Harapan Jaya di Dusun Ngawis 2, diperoleh poin permasalahan pertanian yang dikeluhkan mitra, mulai dari masalah hama, menurunnya produktivitas lahan, kekeringan, metode pemupukan dan manajemen pemeliharaan tanaman yang masih sederhana, hingga sistem pertanian yang tertinggal dari modernisasi. Langkah ini perlu dilakukan karena daerah Dusun Ngawis 2 memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lebih baik.
"Saat ini yang menjadi permasalahan yang sedang dihadapi yaitu terkait dengan pertanian, mulai dari hama, manajemen pertanian, kekeringan, hingga sistem pertanian yang masih tradisional. Selain itu kami berharap akan ada penyuluhan dari pihak luar agar bisa mengubah ini semua dan bisa mendatangkan sumber bisnis tambahan bagi kami" jelasnya Sutar selaku anggota Karang Taruna Harapan Jaya pada sesi program (1/06/2024).
Berangkat dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada bersama mitra Karang Taruna Harapan Jaya mengembangkan transformasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) yang bejudul "Drylands Farming": Penguatan Potensi Karang Taruna Berbasis Agroedutainment and Smart Innovation Menuju Transformasi Pertanian Presisi 3E di Dusun Ngawis, Gunungkidul. Tim beranggotakan Faris Ariwibowo selaku ketua Tim (Mahasiswa Fakultas Peternakan), Ana Nur Fauziah (Mahasiswa Teknologi Pertanian), Sofi Awaliyatul Mukaromah (Mahasiswa Fakultas Peternakan), Vania Zerlin Azaria (Mahasiswa Fakultas Pertanian), dan Adry Aqwam Thoriq (Mahasiswa Fakultas Peternakan) yang didampingi oleh Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., M.P., IPM., ASEAN Eng. (Dosen Fakultas Peternakan, Departemen Sosial Ekonomi Peternakan).
Faris selaku ketua mengimbuhkan bahwa "Kita kembangkan sistem pertanian di Dusun Ngawis 2 melalui pemberdayaan Karang Taruna berbasis agroedutainment dan smart innovation sebagai agen of change yang mampu membawa perubahan kedepannya yang berfokus pada tujuan pembanguna  berkelanjutan (SDGs)". Terangnya pada saat survei lokasi (15/02/2024).
Imbuhnya "Sebab hadirnya smart innovation melalui penciptaan inovasi smart bag fertinnovation and sprinkler application harapannya akan mampu memudahkan masyarakat dalam mengembangkan potensi pertanian disini dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Selain itu dari keberlanjutan program ini akan ada pembuatan usaha konveksi smart bag fertinnovation dan juga penjualan pupuk kompos mandiri, sehingga akan mampu menjadi usaha tambahan bagi masyarakat mitra."
Skala prioritas yang perlu dilakukan yaitu menghadirkan penguatan potensi karang taruna berbasis agroedutainment dan smart innovation. Kegiatan agroedutainment terdiri dari program pelatihan pengolahan lahan, penanaman, pengecekan kondisi tanah, metode pemupukan, irigasi, pembuatan pupuk kompos mandiri, praktik pembuatan inovasi, dan pemanenan. Menurut data BPS tahun 2021, Kecamatan Karangmojo memiliki luas lahan produktif sekitar 2.021 hektare. Luas lahan ini mencakup lahan yang ada di Dusun Ngawis 2.
Program drylands farming terdiri dari kegiatan agroedutainment sebagai penguatan potensi karang taruna serta membentuk jiwa entrepreneur sebagai modal peningkatan taraf hidup masyarakat mitra. Keterlibatan anggota karang taruna dalam hal ini Karang Taruna Harapan Jaya yang memiliki usia produktif akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul, meningkatkan segi ekonomi, dan mengenalkan inovasi yang tepat guna sebagai upaya peralihan menuju pertanian yang modern. Tercapainya sistem pertanian presisi 3E (efisien, efektif, dan ekonomis) harapannya akan mampu mempermudah bagi masyarakat mitra dalam mengembangkan potensi pertanian yang lebih baik.
Informasi lebih lengkap dapat mengunjungi media sosial program PKM
Instagram : Instagram PKM-PM Dryfarm
YouTube : YouTube PKM-PM DryFarm
TikTok : TikTok PKM-PM DryFarm
Facebook : Facebook PKM-PM DryFarm
X : X PKM-PM DryFarm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H