Mohon tunggu...
Faril Irfansah
Faril Irfansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika Dakwah dan Dakwah Retorika

28 Juni 2024   10:50 Diperbarui: 28 Juni 2024   11:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin & Faril Irfansah

Dosen & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penggunaan retorika dalam dakwah sangat penting agar pesan dakwah menjadi atraktif, menarik, dan estetik. Dakwah memang memerlukan retorika sebagai seni komunikasi verbal dan nonverbal. Tanpa retorika, dakwah bagaikan sayur tanpa garam, terasa hambar.

Selain itu, retorika dakwah diperlukan agar isi ceramah berbobot. Pesan yang disampaikan harus menggunakan bahasa baku, berbasis data, dan riset. Ceramah berbobot sejalan dengan audiens yang semakin kritis dan rasional.

Selain itu, retorika dakwah membuat pesan dakwah lebih informatif, persuasif, dan rekreatif. Tujuan retorika mencakup tiga aspek tersebut. Pesan dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh audiens. Audiens merasa disajikan menu lengkap.

Selanjutnya, retorika dakwah diperlukan agar dai mempraktikkan pathos, logos, dan ethos dalam berdakwah. Tiga jenis retorika yang diperkenalkan oleh Aristoteles ini memperbaiki performa dai dan memberikan efek positif pada audiens. Metode dakwah apapun yang digunakan, pathos, logos, dan ethos harus disertakan.

Selain itu, retorika dakwah juga harus digunakan karena mempertimbangkan audiens yang berkembang menjadi audiens online. Untuk menjangkaunya, retorika memperkenalkan komunikasi nonverbal, yaitu berdakwah melalui perangkat digital. Dai dapat berdakwah dengan menggunakan gerakan tubuh dan bahasa tubuh baik secara tatap muka maupun tatap maya.

Terakhir, retorika dakwah diperlukan karena mempertimbangkan tahapan dalam berdakwah. Retorika mengenal lima tahapan pidato yang dapat digunakan dalam dakwah: penemuan (inventio), penyusunan (dispositio), gaya (elocutio), memori (memoria), dan penyampaian (pronuntiatio). Dalam ilmu dakwah, lima tahapan ini disebut teknik dakwah.

Selain itu, dakwah retorika dipahami sebagai dakwah yang isinya hanya retorika semata. Dakwah retorika didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti prestasi politik, pencapaian ekonomi, dan gengsi sosial. Dakwah retorika lebih sebagai alat yang dieksploitasi di tengah gaya bicara yang memukau.

Oleh karena itu, dakwah retorika harus ditinggalkan dengan beberapa pertimbangan. Pertama, dakwah adalah amanah yang berasal dari langit. Banyak ayat al-Qur'an dan hadits Nabi yang dapat dijadikan rujukan. Menjadikan dakwah sebagai retorika semata akan membuat dakwah kehilangan ruhnya.

Kedua, dakwah adalah ibadah ghair mahdhah yang memberikan efek positif bagi manusia di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, siapa pun yang berdakwah harus berlandaskan niat yang benar. Dakwah adalah tujuan antara, tujuan sesungguhnya adalah meraih ridha Allah yang dapat memancing rahmat-Nya.

Jadi, retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun