Mohon tunggu...
Faril Irfansah
Faril Irfansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Retorika dalam Ruang Lingkupnya

11 Juni 2024   14:52 Diperbarui: 11 Juni 2024   15:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin & Faril Irfansah

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembahasan mengenai ruang lingkup mengacu pada batasan atau cakupan suatu bidang. Dalam retorika, ini melibatkan definisi, materi, elemen, tujuan, komponen, serta kaitannya dengan ilmu lainnya. Retorika mencakup aspek pembicara, pesan, dan pendengar.

Ruang lingkup retorika mencakup semua bentuk komunikasi yang terjadi antara pembicara dan pendengar, baik secara langsung maupun melalui media digital. Komunikasi ini meliputi aspek verbal, seperti lisan dan tulisan, serta nonverbal yang mencakup bahasa tubuh dan gerakan.

Dalam pengertian sempit, retorika diartikan sebagai seni berbicara atau keterampilan dalam berbicara. Namun, secara luas, retorika mencakup seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu komunikasi, baik lisan maupun tulisan, serta bahasa tubuh dan gerak tubuh.

Jika dilihat dari perspektif yang lebih terbatas, retorika berhubungan dengan tata bahasa, logika, dan dialektika dari pembicara kepada pendengar. Namun, dalam pengertian yang lebih luas, retorika tidak hanya mencakup pidato atau ceramah, tetapi juga berbagai bentuk komunikasi yang terus berkembang, menjadikannya bagian dari warisan budaya.

Retorika memiliki sifat ilmiah yang mencakup sifat-sifat empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis. Tujuan utama retorika adalah mempengaruhi sikap, opini, dan tindakan pendengar dengan efektif dan efisien melalui sifat-sifat ilmiah ini.

Secara filosofis, retorika melibatkan tiga pertanyaan utama. Pertama, pertanyaan ontologis tentang hakikat retorika. Kedua, pertanyaan epistemologis tentang bagaimana pengetahuan tentang retorika diperoleh. Ketiga, pertanyaan aksiologis tentang manfaat dari retorika.

Pada awalnya, ada tiga elemen utama dalam retorika: pembicara, pendengar, dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif. Namun, media kini menjadi elemen penting dalam retorika, baik itu media tradisional, konvensional, maupun media sosial.

Komponen utama retorika terdiri dari tiga hal. Pertama, pathos, yang berarti kemampuan untuk mempengaruhi emosi pendengar. Kedua, logos, yang mengacu pada pemikiran yang logis dan rasional. Ketiga, ethos, yang mencakup sikap, kepribadian, watak, dan karakter pembicara untuk memastikan pesan dapat dipercaya oleh pendengar.

Retorika memiliki keterkaitan erat dengan ilmu komunikasi karena keduanya membahas interaksi komunikatif manusia, mulai dari pengiriman pesan oleh pembicara, penerimaan pesan oleh pendengar, hingga pemrosesan pesan melalui media tertentu.

Selain itu, retorika juga berkaitan dengan psikologi, terutama dalam memahami psikologi pembicara dan pendengar. Kedua bidang ini membahas perilaku dan mental manusia serta mencakup pengetahuan teoretis dan terapan. Saat berpidato, tidak hanya terjadi proses retorika, tetapi juga proses psikologi.

Dalam praktiknya, retorika dapat dibedakan dalam beberapa aspek. Pertama, retorika dalam pidato atau ceramah yang cenderung informatif dan edukatif. Kedua, retorika politisi yang cenderung persuasif. Ketiga, retorika pemerintah yang cenderung informatif dan persuasif.

Dengan demikian, ruang lingkup retorika mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis dan praktis, elemen, komponen, serta hubungannya dengan disiplin ilmu lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun