Mohon tunggu...
Farikhin
Farikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mas mas biasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

18 Juni 2022   14:34 Diperbarui: 18 Juni 2022   14:50 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

dalam sistem perekonomian ada dua kebijakan pemerintah untuk menopang, menggerakkan sekaligus memajukan perekonomian. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah merupakan manifestasi kebijakan pada bidang perpajakan (penerimaan) beserta pengeluarannya. Sementara itu kebijakan moneter adalah upaya kongkrit dari otoritas moneter dalam hal ini adalah Bank Sentral terkait Jumlah Uang Beredar (JUB) di masyarakat serta kendali tingkat suku bunga. Dikedua kebijakan inilah pemerintah memainkan peranannya dalam bidang ekonomi secara nasional

1. KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. 

Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya (Farida,2011: 128).


Dalam keadaan dimana seluruh pengeluaran suatu perekonomian adalah lebih besar dari kesanggupan maksimal perekonomian itu memproduksi barang-barang, inflasi akan berlaku. Untuk mengelakkan terjadinya kenaikan harga-harga ini, tingkat pengeluaran masyarakat perlu diturunkan (Sukirno, 2006: 234).
Agar kebijakan fiskal bisa berjalan dengan efektif dan efisien, maka menurut Basri (2002: 248) perlu dikembangkan fokus terhadap kebijakan fiskal tersebut agar memperoleh feed back yang bermutu dan kredibel. Adapun fokus penajaman kebijakan fiskal itu antara lain:
1. Penurunan rasio APBN terhadap PDB. Rasio APBN terhadap PDB yang
dianggap "wajar"adalah 15 persen, terutama apabila diikuti oleh penurunan
dan manajemen utang yang lebih dapat diandalkan.
2. Pencegahan dan penurunan defisit anggaran secara sistematis.
3. Rasionalisasi subsidi yang eksesif.

4. Penghematan dalam pembelanjaan sosial
5. Defragmentasi birokrasi dan kelembagaan untuk mendukung penajaman
strategi fiskal yang efektif.
6. Merumuskan suatu sistem dan mekanisme dana perimbangan yang lebih
sustainable, berdimensi keadilan dan keutuhan bangsa dalam suatu kerangka pengeluaran jangka menengah (medium-term expenditure frame- work) yang tidak rumit.

 Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mempunyai beberapa tujuan, antara lain meningkatkan investasi, meningkatkan kesempatan kerja, memelihara stabilitas ekonomi internal (dalam negeri) dan eksternal (luar negeri), serta mengendalikan tingkat inflasi. Untuk mewujudkan tujuan kebijakan fiskal, pemerintah menggunakan alat-alat kebijakan fiskal antara lain pajak, pinjaman publik, dan subsidi.

Macam-macam Kebijakan Fiskal
Berikut ini adalah macam-macam kebijakan fiskal yang meliputi:
1. Functionalfinance:Pembiayaanpemerintahyangbersifatfungsional
2. Themanagedbudgetapproach:PendekatanpengelolaanAnggaran
3. The stabilizing budget : Stabilisasi anggaran yang otomatis, apabila
model ini gagal, maka pemerintah dapat meningkatkan
pengeluarannya seperti dengan menaikkan gaji PNS atau subsidi
4. Balance budget approach: Pendekatan Anggaran Belanja berimbang, namun bila terlambat penyesuaian (Perubahan
Anggaran Keuangan), maka kepercayaan masyarakat akan hilang.
Dalam konteks perencanaan pembangunan ekonomi, rancangan

2. KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Macam-macam Kebijakan Moneter
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka
menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy

Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan "kebijakan uang ketat" (tight money policy) (Sahid, 2008: 75).

berikut yang dapat kami sampaikan kurang dan lebihnya mohon maaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun