Mohon tunggu...
Farikhah IntanWulandari
Farikhah IntanWulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices

10 Desember 2022   17:12 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:17 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

TK MUSLIMAT NU 7 PONGANGAN

Lingkup Pendidikan

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan (1-10) pada anak kelompok A

Penulis

Farikhah Intan Wulandari, S.Pd

Tanggal

29 Oktober 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat, sebanyak 14 dari 19 anak kelompok A mengalami kesulitan dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini yaitu kurangnya inovasi media pembelajaran, guru cenderung mengenalkan lambang bilangan menggunakan kartu angka dan Lembar Kerja Anak (LKA) saja, sehingga stimulasi pengenalan lambang bilangan (1-10) menjadi rendah.

Proses pembelajaran kognitif dalam mengenal lambang bilangan 1-10 pada pembelajaran hanya menggunakan media atau sumber belajar yang kurang menarik bagi anak, hal ini membuat anak-anak kurang semangat dalam belajar sehingga anak-anak hanya sekedar mengahafal tanpa tahu satu persatu bilangan 1-10 (Wahyuni, 2017)

Cara pemberian stimulasi anak usia dini dengan memberikan atau menciptakan kegiatan yang mencakup berbagai aspek perkembangan anak dengan menyediakan berbagai fasilitas dan media yang dibutuhkan oleh anak usia dini sesuai dengan kebutuhannya (Yunikowati, 2014:2)

Meningkatkan kemampuan mengingat anak usia dini maka diperlukan suatu metode dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, agar mereka dapat merasakan belajar sambil bermain. Untuk meningkatkan kemampuan mengingat anak maka guru memberikan suatu metode bernyanyi dalam proses pembelajaran salah satunya dengan bernyanyi (Fatmawati, et.,al., 2020)

Wahyuningsih (dalam Fahmi, 2015), menyatakan dalam perkembangannya istilah clay digunakan untuk menyebut adonan yang menyerupai tanah liat atau clay buatan. Namun clay dalam penelitian dibuat dengan bahan tepung, air, dan zat pewarna makanan yang aman untuk anak.

Melalui media clay anak akan belajar memahami tentang konsep bilangan. Pemahaman konsep bilangan merupakan pemahaman konsep matematika yang terdiri dari membilang angka, menunjuk dengan menyebut benda, serta mengenal konsep lambang bilangan.

Oleh karena itu metode bernyanyi berbantuan media clay yang digunakan untuk menyelesaikan masalah numerasi anak dalam mengenal lambang bilangan (1-10).

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

  • Dapat memudahkan anak mengingat lambang bilangan karena menggunakan metode bernyanyi
  • Metode bernyanyi, menggunakan unsur seni sehingga disenangi oleh anak
  • Membuat anak lebih tertarik dan lebih semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran
  • Dapat menarik perhatian anak karena menggunakan media yang menyenangkan
  • Dapat merangsang kemampuan motorik halus anak
  • Dapat merangsang kemampuan anak dalam memecahkan masalah sederhana
  • Dapat merangsang pengetahuan anak tentang macam-macam warna, karena media ”clay” dibuat berwarna-warni
  • Menggunakan metode bernyanyi dapat memudahkan guru untuk menyampaikan pesan yang disesuikan dengan materi yang diajarkan
  • Metode bernyanyi bisa memudahkan guru pada pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu :

  • Saya sebagai seorang pendidik berupaya maksimal agar semua aspek perkembangan peserta didik dapat berkembang dengan baik
  • Berdiskusi dengan teman sejawat, dosen dan guru pamong mengenai RPP yang dibuat agar lebih baik.
  • Menggunakan metode bernyanyi berbantuan media clay yang menarik perhatian anak

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tatangan :

  • Pembuatan media pembelajaran yang harus bervariatif agar menarik minat anak belajar.
  • Membangun pengetahuan anak terkait materi pembelajaran
  • Media harus menyesuaikan tema.

 Orang yang terlibat :

  • Kepala Sekolah TK Muslimat NU 7 Pongangan yang memberikan izin persetujuan terlaksananya kegiatan ini
  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini
  • Koordinasi dengan walimurid sehubungan dengan anak yang akan diajak pada kegiatan ini
  • Dosen dan Guru Pamong yang memberikan bimbingan, masukan, dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada siklus ini, sehingga pada siklus selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah – langkah dan strategi :

  • Menggunakan metode bernyanyi agar anak-anak tertarik dan lebih mudah untuk mengingat.
  • Membuat media dari bahan yang aman dan menarik bagi anak.
  • Pemilihan video pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran
  • Mengajak anak untuk membuat lambang bilangan menggunakan media clay sambil bernyanyi ”kombinasi garis dan bulatan” supaya kemampuan anak dalam mengingat semakin terstimulasi.

Sumber daya :

  • Kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti laptop
  • Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
  • Waktu yang digunakan dalam pembelajaran (150 menit)
  • Alat-alat dan bahan dalam membuat media pembelajaran

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan (1-10)  di TK MUSLIMAT NU 7 PONGANGAN.  Persentase keberhasilan meningkat menjadi 100% dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB).  Metode bernyanyi berbantuan media “clay” ternyata efektif dalam mengatasi permasalahan numerasi anak dalam mengenal lambang bilangan. Dengan cara bermain membuat bentuk lambang bilangan menggunakan media clay sambil bernyanyi “kombinasi garis dan bulatan”, anak lebih mudah memahami dalam pengenalan lambang bilangan, keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun