Mohon tunggu...
Farikatul Imayah
Farikatul Imayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Harum Manis dalam Kehidupan Nyata

17 Mei 2023   23:14 Diperbarui: 17 Mei 2023   23:15 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harum Manis dalam Kehidupan Nyata

Desa kesambi adalah salah satu desa yang ada di lamongan. Desa ini memiliki mata pencaharian yang sangat unik, jika di dataran tinggi mayoritas mata pencaharian adalah petani sedangkan di dataran rendah mayoritas adalah nelayan. Di desa ini sangat lah unik, mayoritas mereka menjual makanan yang sangat digemari semua kalangan yaitu harum manis. Para penduduk tidak ada yang risau jika dagangan mereka tidak laku, di karenakan para penjual memiliki pelanggan setia mereka masing masing. Bahkan di hari tertentu seperti ketika bulan ramadhan omset mereka melonjak tinggi.

 Harum manis memiliki bentuk menyerupai rambut sehingga dinamakan juga rambut nenek dan warnanya beraneka ragam. Rasa manis yang dimiliki aromanis berasal dari bahan baku utamanya adalah gula pasir. Ketika saya mengikuti kegiatan DAD yang dilaksanakan oleh IMM blue savant saya mewawancarai seorang narasumber. Narasumber tersebut adalah seorang penduduk asli di desa ini. Nama beliau adalah bapak Suprayitno. Beliau sudah merintis usaha harum manis ini selama 10 tahun. Biasanya harum manis yang gagal produksi akan beliau jual dengan harga murah dan terkadang jika tidak ada yang membeli dengan harga murah maka beliau akan memberikan harum manis tersebut kepada tetangga sekitar rumahnya dengan gratis dan tak meminta imbalan sepeser pun.

Bapak suprayitna berkata " Persaingan yang terjadi adalah harga yang diturunkan lebih rendah dari penjual lainnya, tapi Alhamdulillah pelanggan saya tetap beli di saya", karena persaingan harga itu pasti terjadi disetiap perdagangan, sehingga penjual harus mampu memikat hati pembeli agar tetap membeli jualan dan tidak mengurikan penjual.

Tetapi yang namanya berdagang pasti memiliki kekurangan. Para penjual harum manis juga memiliki kekhawatiran tersendiri. Mereka memang memiliki pelanggan nya masing masing tetapi mereka mengkhawatirkan persaingan harga. Salah satu penjual bisa secara tiba tiba menurunkan harga jualnya guna menarik minat pembeli. Dalam melakukan wawancara bersama Bapak Suprayitno kami sebagai calon kader IMM sempat memberikan saran agar bapak Suprayitno untuk mendaftarkan usahanya agar bisa jual di online shop dikarenakan itu bisa menambah penghasilan setiap harinya juga masyarakat di luar lamongan bisa tahu bahwa pembeli bisa mendapatkan harum manis buatan Bapak Suprayitno dengan mudah tanpa harus datang kerumah. Beliau menerima pendapat yang kita suarakan tetapi beliau berkata bahwa beliau sudah pernah mendaftarkan tetapi beliau belum mendapatkan surat izin.

Harum manis diciptakan dari the daily meal, dikarenakan itu banyak sekali orang yang berfikir dan menyakini bahwa aromanis sudah dikenal sejak abad ke-15 diitalia. Pada saat itu para koki menggunakan tong berisi gula yang telah dilelehkan lalu memodifikasi menjadi mirip dengan serat gula menggunakan alat makan yaitu garpu.Lalu ditahun 1897 seorang dokter gigi dari Nashville, Tennessee, Bernama William james john c. Wharton. Sangat mengherankan dia malah membuat mesin yang bisa melelehkan gula kemudian menyaringkan dalam semacam mangkuk logam dan itu pertama kali pembuatan aromanis menggunakan mesin. Proses selanjutnya adalah memintalnya, sehingga menghasilkan serat-serat gula banyak dengan waktu yang sangat singkat. Sejak saat itu, mereka menjual aromanis kedalam sebuat kotak.

Namun tidak ada sebuah perjalanan yang mulus seiring berjalannya waktu mesin ini sering mogok hingga pada tahun 1900 thomas patton membuat sebuah mesin yang menggunakan pelat berputar berbahan bakar gas, pengembangan terus dilakukan pada tahun 1949 gold metsl products of Cincinnati, ohio, memperkenalkan pada public mesin permen aromanis dengan pegas. Di tahun 1972 sebuah mesin permen kapas untuk pembuatan pengemasan otomatis ditetapkan, sehingga produksi secara masal bisa dilakukan. Saat ini aromanis hadir dengan berbagai rasa seperti pisang, vanila dan coklat. Kreasi yang dilakukan pada aromanis anatara lain  pada juli 2009 pernah dibuat aromanis super Panjang yang dibuat dalam waktu 6 jam.

Mengingat harum manis memiliki banyak sekali penggemar dari berbagai kalangan amerika membuat sebuah hari peringatan yaitu hari permen kapas alias harum manis nasional, lho. Hari permen kapa situ diperingati setiap tanggal 7 Desember, dan masyarakat Indonesia juga menyukai cemilan harum manis ini karena rasa dan teksturnya yang lembut, cemilan ini sangat cocok untuk semua kalangan terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang pada dasarnya mereka sangat menyukai cemilan manis. Harum manis juga menjadi mood boester untuk para perempuan.

Dari kegiatan analisis sosial yang kita lakukan tadi, kita dapat menemukan hikmah bahwa berdagang itu tidak mudah, Karena dalam berdagang kita akan mengalami naik turunnya pemasukan. Dalam menghadapi masalah yang seperti ini, maka kita dapat mengantisipasi ketika terjadi penurununan pemasukan dengan memiliki persiapan pegangan berupa tabungan uang jadi jika terjadinya penurunan tersebut kita sudah siap menghadapi hal tersebut. Kita sudah mengetahui bagimana sulitnya bekerja di era digital seperti saat ini, maka dari itu kita harus bisa berusaha untuk memperbaiki kualitas diri kita supaya bisa mendapatkan pekerjan yang lebih baik. Selain itu, harum manis tidak saja mewakili nama makanan, namun harum manis disini juga mewakili bagaimana kehidupan umkm rumahan dengan produk yang dapat menjunjung perekonomian masyarakat lebih harum dan manis dalam kehidupan nyata.

#DADIMMBLUESAVANT

#IMMBLUESAVANT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun