Nah, makanya buat kalian yang akan mengunjungi wisata Bromo ini harus mempersiapkan pakaian hangat, sarung tangan, syal dan penutup kepala. Namun, bila kalian lupa untuk membawa perlengkapan tersebut, jangan khawatir karena kalian bisa menemukan pedagang di sekitar kawasan wisata Gunung Bromo.
Gunung Bromo terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang indah. Wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena golden sunrise ini, harus naik ke Puncak Penanjakan dimana lokasi ini merupakan lokasi terbaik untuk mendapatkan fenomena matahari terbit.
Jangan khawatir buat wisatawan yang sukar atau letih naik ke atas karena di kawasan ini terdapat ojek-oje yang siap mengantar kalian untuk keatas.
Rasa letih dan lelah karena mendaki akan terbayar lunas dengan melihat pemandangan matahari terbit yang sangat luar biasa. Walaupun padat wisatawan saat diatas, kalian dapat mengabadikan momen foto saat matahari perlahan muncul naik.
Biaya untuk mengunjungi wisata yang satu ini cukup worth it yaitu kalau kalian open trip hanya membayar Rp 250.000/orang non dokumentasi, dan Rp 300.000/orang dengan dokumentasi. Sedangkan untuk Private trip hanya membayar Rp 1.600.000 dari 6 orang.
Namun tak hanya itu saja Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berfungsi pula untuk Penelitian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Konservasi dan Pembinaan Cinta Alam.
Kemudian pintu gerbang utama menuju ke Laut Pasir dan Gunung Bromo melalui Cemorolawang. Kawasan ini merupakan daerah wisata yang paling ramai terutama pada hari libur. Bahkan seringkali terjadi kemacetan saat menuju kawasa Gunung Bromo saat lahir libur.
“Kalau mau pergi ke bromo jangan hari-hari libur besar, soalnya sering macet dalam perjalanan ke penanjakan sunrise. Mending weekdays saja,” ujar supir jeep.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di daerah ini antara lain: berkemah, menikmati pemandangan alam, berkuda menuju Lautan Pasir atau berjalan kaki. Nah untuk mencapai puncak Gunung Bromo disana dapat menaiki tangga yang telah disediakan. Kawah Gunung Bromo merupakan kawah yang menganga lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasar kawah nenadakan bahwa gunung tersebut masih aktif.
Untuk mencapai daerah Cemorolawang digunakan rute: Probolinggo – Tongas/Ketapang – Sukapura – Ngadisari kurag lebih berjarak 42 kilometer dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum sampai Ngadisari atau terminal terakhir saja. Itu semua diwajibkan karena untuk mengantisipasi kecelakaan dan dianjurkan menggunakan kendaraan khusus medan area gunung bromo yaitu mobil jeep dan juga menggunakan driver (pengemudi/sopir) kebanyakan masyarakat asli tengger yang sudah mengetahui medan dan jalan menuju obyek wisata.