Roemah Martha Tilaar ini dibangun pada tahun 1920 oleh keluarga besar Liem. Pemiliknya ialah Liem Siaw Lam atau biasa dikenal dengan Baba Solam.Â
Liem Siaw Lam merupakan seorang peternak sapi dan pengusaha hasil bumi. Keluarga Liem Siaw terkenal sebagai keluarga pengusaha kaya etnis Tionghoa dan memiliki sifat dermawan.
Di rumah tersebutlah ibu Martha Tilaar sebagai cucu dari Liem Siaw Lam yang lahir dan tinggal hingga umur sepuluh tahun. Sehingga, rumah tersebut menjadi saksi bisu bagaimanasemangat kewirausahaan dan kreativitas yang muncul dari dalam diri ibu Martha Tilaar dipupuk sedari beliau masih kanak-kanak.
Bangunan bergaya Indische Empire dari Eropa dengan penerapan ilmu Feng Shui dari China yang menjadi hal unik dan menarik dari Roemah Martha Tilaar. Gaya tersebut dapat dilihat dari segi interior, tata letak bangunan, maupun ciri fisik bangunan.Â
Meskipun demikian, pada awalnya Roemah Martha Tilaar ini memang dibangun dengan tujuan utama untuk program-program kemasyarakatan. Adapun fungsi dari galeri dan museum hanyalah bersifat sebagai latar saja.
Pada tahun 2012, ibu Martha Tilaar merekonstruksi rumah keluarga tersebut yang berada di Gombong menjadi sebuah tempat wisata sejarah untuk pemberdayaan masyarakat.Â
Hingga saat ini Roemah Martha Tilaar ini dijadikan sebagai tempat untuk museum dan sebagai wadah berbagai kegiatan sosial serta mengangkat kebudayaan lokal.Â
Sungguh unik dan menarik bukan. Roemah Martha Tilaar ada menjadi daya tarik sendiri dan menjadi tempat yang memiliki manfaat untuk masyarakat sekitar.
Sisi Unik Roemah Martha Tilaar
Bangunan bergaya Eropa ini memiliki 3 bagian bangunan yang terdiri dari 1 gedung utama, dan 2 paviliun di sayap kanan dan kiri. Keseluruhan dari bangunan ini memadukan tiga kebudayaan yakni belanda, Tionghoa, dan Jawa. Bangunan-bangunan tersebut memiliki dua fungsi yang utama.Â
Pertama, fungsinya adalah sebagai tempat wisata yang inspiratif. Para wisatawan yang mendatangi rumah ini akan menambah pengetahuan tentang budaya dan kehidupan yang terjadi pada masa lampau sekaligus akan mendapatkan inspirasi dari perjalanan hidup seorang Ibu Martha Tilaar.Â