Mohon tunggu...
Farijal
Farijal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan siapa-siapa.

Kadang nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memuji Luis Enrique

4 Agustus 2021   07:57 Diperbarui: 4 Agustus 2021   08:02 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sekian lama tidak menulis tentang seputar sepakbola. Kali ini saya kembali tertarik untuk menulis tentang kehebatan timnas Spanyol di ajang Euro 2020 kemarin. 

Ditulisan saya yang berjudul, "Menyoal Luis Enrique, Mengapa Skuad Spanyol Tidak Ada Pemain Real Madrid?" Mungkin kalian baca dulu, sebelum melanjutkan membaca ini. 

Jangan lupa siapkan kopinya, hehehe.

Saya akui, timnas Spanyol bermain diluar dugaan. Sebelumnya, mungkin ada dua alasan yang membuat saya meragukan timnas Spanyol berlaga di Euro 2020.

Pertama, sebelum bertanding di Euro 2020. Jujur, saya meragukan kapasitas Alvaro Morata sebagai juru gedor tim matador. 

Apalagi, Morata kerap sering berpindah klub. Setelah dilepas Madrid pada musim 2014. Peforma Morata mencapai puncaknya ketika bersama Juventus di musim 2014-2016. Namun, Morata kembali ke pelukan Santiago Bernabeu. 

Kembali ke rumah lamanya, Morata hanya dijadikan sebagai pelapis Karim Benzema. Pada musim 2017, Chelsea tertarik mendatangkan striker jebolan akademi Madrid ini. Disinilah, saya mulai meragukan Morata. Saya melihat beberapa kali Morata gagal menyelesaikan peluang-peluang manis yang disodorkan gelandang tengah. 

Kedua, soal Luis Enrique yang tidak memanggil pemain Real Madrid. Padahal ada beberapa pemain yang menurut saya, layak dipanggil. Seperti, Marco Asensio dan Sergio Ramos. Walaupun banyak lagi, saya hanya menyarankan dua pemain ini. Sedangkan Dani Carvajal, saya tidak menyarankan, selama paruh musim Carvajal berkutat dengan cidera.

Mungkin dua alasan ini, sehingga saya meragukan kapasitas Spanyol. Kita semua pernah melihat kejayaan Spanyol pada era lini tengah periode Iniesta, Xavi, Busquest. Ketiga sosok ini, Spanyol mempunyai lini tengah yang begitu indah ketika memainkan bola dari kaki ke kaki. Atau dikenal tiki-taka.

Namun, di era sepakbola modern ini, yang menjadi perhatian, timnas Spanyol tidak boleh terpaku dengan romantisme sejarah. Di tangan Vicente Del Bosque timnas Spanyol mencentak sejarah prestasi hattrick: kampiun Euro 2008, Piala Dunia 2010, Euro 2012. Tentunya, para pelatih ketika berhadapan dengan Spanyol mulai mencari langkah ampuh untuk mematikan gaya tiki-taka Spanyol.

Hal itu terbukti ketika di gelaran Piala Dunia 2014 di Brazil. Spanyol takluk di tangan finalis yang dihadapi pada Piala Dunia 2010 di Afrika dengan skor 1-5. Di fase grup ini juga Spanyol terpuruk. 

Tidak berhenti di situ, pada Euro 2016 Spanyol hanya sampai di babak 16 besar. Saya akui Luis Enrique memang pelatih yang cerdas dan berani mencari tantangan baru. Enrique mencoba untuk melepas jubah kejayaan sejarah dengan mencoba skuad yang mayoritas dihuni pemain muda dipadukan dengan pemain tua. 

Terbukti pada Euro 2020 kemarin, beberapa nama pemain yang asing di telinga saya, justru menjelma menjadi pemain bintang. Seperti: Dani Olmo, Eric Garcia, Pau Torres, Pedri, Pablo Sarabia. Kelima pemain ini sudah pasti nilai pasarnya naik, sejak Euro selesai. 

Di lini pertahanan, Enrique berani memadukan duet bek muda Eric Garcia dan Pau Torres untuk mendampingi Aymeric Laporte yang notabene pemain naturalisasi.

Di Olimpiade 2020, pelatih timnas Spanyol U-23 tidak berpusing-pusing mencari pemain. Beberapa nama tadi sudah mendapatkan jatah di Olimpiade. Apalagi alumnus Euro 2020 ini mempunyai pengaruh pada Olimpiade 2020 dengab berhasil mengantarkan sampai final setelah susah payah mengalahkan Jepang, lewat gol yang diciptakan oleh Asensio. 

Lamongan, (04/08/2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun