Hal itu terbukti ketika di gelaran Piala Dunia 2014 di Brazil. Spanyol takluk di tangan finalis yang dihadapi pada Piala Dunia 2010 di Afrika dengan skor 1-5. Di fase grup ini juga Spanyol terpuruk.Â
Tidak berhenti di situ, pada Euro 2016 Spanyol hanya sampai di babak 16 besar. Saya akui Luis Enrique memang pelatih yang cerdas dan berani mencari tantangan baru. Enrique mencoba untuk melepas jubah kejayaan sejarah dengan mencoba skuad yang mayoritas dihuni pemain muda dipadukan dengan pemain tua.Â
Terbukti pada Euro 2020 kemarin, beberapa nama pemain yang asing di telinga saya, justru menjelma menjadi pemain bintang. Seperti: Dani Olmo, Eric Garcia, Pau Torres, Pedri, Pablo Sarabia. Kelima pemain ini sudah pasti nilai pasarnya naik, sejak Euro selesai.Â
Di lini pertahanan, Enrique berani memadukan duet bek muda Eric Garcia dan Pau Torres untuk mendampingi Aymeric Laporte yang notabene pemain naturalisasi.
Di Olimpiade 2020, pelatih timnas Spanyol U-23 tidak berpusing-pusing mencari pemain. Beberapa nama tadi sudah mendapatkan jatah di Olimpiade. Apalagi alumnus Euro 2020 ini mempunyai pengaruh pada Olimpiade 2020 dengab berhasil mengantarkan sampai final setelah susah payah mengalahkan Jepang, lewat gol yang diciptakan oleh Asensio.Â
Lamongan, (04/08/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H