Setelah sekian lama tidak menulis tentang seputar sepakbola. Kali ini saya kembali tertarik untuk menulis tentang kehebatan timnas Spanyol di ajang Euro 2020 kemarin.Â
Ditulisan saya yang berjudul, "Menyoal Luis Enrique, Mengapa Skuad Spanyol Tidak Ada Pemain Real Madrid?" Mungkin kalian baca dulu, sebelum melanjutkan membaca ini.Â
Jangan lupa siapkan kopinya, hehehe.
Saya akui, timnas Spanyol bermain diluar dugaan. Sebelumnya, mungkin ada dua alasan yang membuat saya meragukan timnas Spanyol berlaga di Euro 2020.
Pertama, sebelum bertanding di Euro 2020. Jujur, saya meragukan kapasitas Alvaro Morata sebagai juru gedor tim matador.Â
Apalagi, Morata kerap sering berpindah klub. Setelah dilepas Madrid pada musim 2014. Peforma Morata mencapai puncaknya ketika bersama Juventus di musim 2014-2016. Namun, Morata kembali ke pelukan Santiago Bernabeu.Â
Kembali ke rumah lamanya, Morata hanya dijadikan sebagai pelapis Karim Benzema. Pada musim 2017, Chelsea tertarik mendatangkan striker jebolan akademi Madrid ini. Disinilah, saya mulai meragukan Morata. Saya melihat beberapa kali Morata gagal menyelesaikan peluang-peluang manis yang disodorkan gelandang tengah.Â
Kedua, soal Luis Enrique yang tidak memanggil pemain Real Madrid. Padahal ada beberapa pemain yang menurut saya, layak dipanggil. Seperti, Marco Asensio dan Sergio Ramos. Walaupun banyak lagi, saya hanya menyarankan dua pemain ini. Sedangkan Dani Carvajal, saya tidak menyarankan, selama paruh musim Carvajal berkutat dengan cidera.
Mungkin dua alasan ini, sehingga saya meragukan kapasitas Spanyol. Kita semua pernah melihat kejayaan Spanyol pada era lini tengah periode Iniesta, Xavi, Busquest. Ketiga sosok ini, Spanyol mempunyai lini tengah yang begitu indah ketika memainkan bola dari kaki ke kaki. Atau dikenal tiki-taka.
Namun, di era sepakbola modern ini, yang menjadi perhatian, timnas Spanyol tidak boleh terpaku dengan romantisme sejarah. Di tangan Vicente Del Bosque timnas Spanyol mencentak sejarah prestasi hattrick: kampiun Euro 2008, Piala Dunia 2010, Euro 2012. Tentunya, para pelatih ketika berhadapan dengan Spanyol mulai mencari langkah ampuh untuk mematikan gaya tiki-taka Spanyol.