Tiba-tiba ayah Wawan memecah keheningan. "Betul, dalam foto itu adalah Wawan, setelah saya perhatikan ada tanda lahir yang menunjukan putra saya,"Â ucapnya dengan tegar.
Dalam foto tersebut, tampak ada tanda lahir di salah satu bagian tubuh Wawan. Semua yang berkumpul, tidak menyadari jika Wawan mempunyai sebuah tanda lahir. Namun ayah Wawan, meyakinkan semua orang yang berkumpul di rumah Wawan, malam hari itu.
Akhirnya, ayah Wawan berangkat bersama beberapa orang untuk memastikan kondisi putranya yang sudah wafat di salah satu rumah sakit. Pada pukul kurang lebih 00.00. Tangis keluarga dan sahabat pecah ketika jenazah Wawan sampai di rumah duka.Â
Esoknya, seusai salat Subuh, jenazah Wawan langsung dikebumikan. Tampak ayah Wawan cukup kuat menahan rasa haru. Akan tetapi kesedihan itu tidak bisa disembunyikan. Matanya tampak merah.
Diujung catatan "kopi dan sosok seorang ayah". Tampak dibalik ketegaran seorang ayah, ada bulir air mata tangisan yang tak bisa disembunyikan.
Selamat jalan Wawan, tenang disana, semua orang mendoakanmu bahwa kamu orang baik.
Lamongan, (15/06/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H