Siapa sangka kehidupan atau kehadiran seseorang di dunia ini dapat mempengaruhi jalannya sejarah. Tentunya orang tersebut bukanlah orang biasa. Thomas Carlyle menamakan orang-orang berpengaruh tersebut dengan the great man atau orang besar yang umumnya disebut dengan pahlawan.
Dikutip dari KBBI VI versi daring, kata pahlawan yang dalam bahasa Inggris sepadan dengan kata hero yang diartikan sebagai pejuang yang gagah berani atau orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Jika mendengar kata pahlawan umumnya yang terlintas dalam benak seseorang adalah orang yang melakukan perlawanan atas ketidak-adilan atau orang yang memberantas kejahatan dengan mengerahkan seluruh kekuatan fisiknya.
Namun faktanya makna pahlawan tidak cukup sampai disitu. Pahlawan, orang besar, atau great man bukan hanya orang berjuang secara fisik melainkan orang yang mengerahkan buah pikiranya dan orang yang memimpin suatu golongan masyarakat pun termasuk ke dalam golongan orang besar atau great man selama tindakan, pemikiran, dan keputusannya tersebut dapat memberikan pengaruh pada masyarakat atau khalayak.
Ada dua golongan manusia di dunia ini, yaitu golongan yang memberikan pengaruh dan golongan yang dipengaruhi. Hal ini selaras dengan penyataan Thomas Carlyle dalam gagasannya bahwa, "manusia besar selalu seperti yang membela langit, dan manusia yang lain hanya menunggu dia seperti kayu bakar."
Carlyle juga menuturkan bahwa, "pada seluruh babakan sejarah dunia kita akan menemukan manusia besar sebagai juru selamat yang niscaya di zamannya sebagai sambaran kilat yang tanpa itu bahan bakar tidak akan terbakar."
Dalam analisis yang dilakukan oleh Carlyle sebagai pencetus teori ini, ia memasukkan Nabi Muhammad saw. ke dalam daftar orang-orang besar. Bahkan Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul The 100: Ranking of The Most Influential Person in History meletakkan Nabi Muhammad saw. di peringkat pertama sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia.
Dalam pembukaan tausiyah maupun sambutan, tidak jarang pembicara mengucapkan puji syukur atas kehadiran Nabi Muhammad saw. karena telah menjadi perantara yang mengantarkan Islam sehingga sampai kepada pemeluk-pemeluknya hingga saat ini.
Nabi Muhammad saw. dikatakan sebagai Nabi yang paling sukses dalam menyebarkan misi dakwahnya, karena beliau hanya memerlukan sekitar 23 tahun untuk menyebarkan ajarannya. Berbeda dengan para nabi lainnya yang memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk menyampaikan serta menyebarkan ajarannya.
Kesuksesan Nabi Muhammad saw. dalam memberikan pengaruh terhadap masyarakat juga dapat ditinjau dari besarnya jumlah penganut agama Islam di dunia saat ini. Dikutip dari laman world population review bahwa Islam merupakan agama dengan penganut kedua terbesar di dunia.
Persebaran agama Islam hingga menjadi sedemikian rupa tentu tidak terjadi begitu saja. Sebagai salah satu peradaban terbesar di dunia, Islam maupun Muslim turut andil dalam peritiwa-peristiwa bersejarah di dunia.
Salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang dipengaruhi oleh kehadiran peradaban Islam adalah adanya peristiwa perang salib, yang kemudian berdampak pada munculnya kolonialisme Barat terhadap negara-negara diluar Eropa khususnya di wilayah dengan penduduk Muslim.
Bahkan menurut Samuel Huttington dalam bukunya yang berjudul The Clash of Civilization and The Remaking of World Order mengatakan bahwa peradaban Barat dengan peradaban Islam adalah dua peradaban besar yang mengalami benturan paling keras. Sederhananya, dua golongan masyarakat tersebut adalah dua golongan besar yang paling sering mengalami perselisihan.
Dari pemaparan di atas dapat dilihat bahwa kehadiran seorang tokoh, orang besar, maupun pemimpin, yang dalam hal ini adalah Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa risalah Islam dapat memberikan pengaruh terhadap alur sejarah. Kehadiran Nabi Muhammad saw. beserta Islam yang dibawanya turut andil dalam berbagai peristiwa-peristiwa besar dalam catatan sejarah.
Referensi:
Ajid Thohir & Ahmad Sahidin. (2019). Filsafat Sejarah Profetik, Spekulatif, dan Kritis. Jakarta: Prenadamedia Group.
Hasyim Asy'ari. (2018). Renaisans Eropa dan Transmisi Keilmuan Islam ke Eropa. JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2016). KBBI VI Daring https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/
World Population Review. World Population by Religion. Diakses pada 22 Desember 2023, dari (https://worldpopulationreview.com/country-rankings/religion-by-country
Ricky Jenihansen. (2023, 17 Juni). Sejarah Perang Salib: Dampak dan Konsekuensi Terhadap Peradaban Islam. Diakses pada 22 Desember 2023, dari https://nationalgeographic.grid.id/read/133814165/sejarah-perang-salib-dampak-dan-konsekuensi-terhadap-peradaban-islam?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H