Dari mini games yang dilakukan memberikan manfaat khususnya untuk melatih kebersamaan dan kekompakan anak-anak panti. Selain itu, mini games TEBAK KAKU atau tebak benar dan salah kata baku mampu melatih kemampuan bahasa serta strategi dari anak-anak panti. Kebermanfaatan yang dirasakan oleh mahasiswa adalah semangat dan antusiasme yang diperlihatkan anak-anak panti menyadarkan bahwa kebahagiaan dapat dirasakan dari hal yang kecil sekalipun.
Gambar 6 sebelah kanan menunjukkan kegiatan “nobar” film edukasi bersama anak-anak panti. Terdapat dua film edukasi yang diberikan berjudul “Semut dan Gajah” serta “Kisah Kelinci yang Rakus”. Agar anak-anak panti semangat dalam menonton film pendek tersebut, maka di akhir pemutaran video nanti, anak-anak panti diminta untuk menjawab dua hingga tiga pertanyaan terkait video yang telah ditonton. Selain itu, kelompok mahaiswa juga menyediakan hadiah berupa permen dan snack yang dapat dibuka nanti setelah iftar demi menambah antusiasme dan menghilangkan rasa kantuk bagi anak-anak panti. Pertanyaan yang kelompok mahasiswa berikan juga terkait dengan pembelajaran di sekolah seperti “Siapakah tokoh utama dan tokoh lain dari kisah tersebut?”, “Bagaimana sifat dari tokoh utama kisah tersebut?”, serta “Apa amanat yang dapat dipetik dari kisah tersebut”.
Dari kegiatan “nobar” film edukasi ini dapat menstimulus pemikiran anak-anak terkait dengan kisah edukasi yang disajikan. Selain itu, dengan memberikan video edukasi dan bisa dongeng tersebut beserta pertanyaan yang diberikan mampu melatih daya ingat anak-anak. Bagi mahasiswa, dengan “nobar” tersebut dapat menyalurkan kepekaan dan semangat untuk mengajar dan mengedukasi anak-anak panti dimana hal ini berguna untuk mendidik siswa-siswi suatu saat nanti.
Kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar memberikan banyak pembelajaran bagi kelompok mahasiswa. Melalui kegiatan kepedulian terhadap anak-anak panti diharapkan mampu memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Kepeduliaan sesama yang dilakukan adalah interpretasi nilai “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemanusiaan adalah manusia yang adil dan beradab, menjunjung tinggi keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan melalui sikap saling meghargai, toleransi, dimana dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral untuk kepentingan bersama[1].
Pemberian rasa empati atau rasa kasih sayang terhadap anak-anak yatim/piatu yang ada pada Panti Asuhan Nurul Falah di tengah bulan Ramadhan dan masa pemulihan pandemi Covid-19 adalah kontribusi nyata pengamalan sila ke-2 pancasila. Contoh implementasi lain dari sila ke-2 pancasila adalah sebagai berikut. Saling menghargai tanpa memandang perbedaan dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, saling tolong menolong ketika teman lain mengalami kesulitan, menghormati orang tua, menyayangi sesama, dan berbuat baik kepada tetangga, melakukan kegiatan kemanusiaan, tidak main hakim sendiri, serta tidak merasa diri paling benar, dan tidak suka permusuhan atau pertengkaran[2].
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah memberikan pengalaman yang bermakna bagi penulis. Kegiatan yang dilakukan bersama anak-anak panti dari sharing, salat berjama’ah dan taddarus Al-Qur’an, hingga mini games dan “nobar” memberikan kesan yang bermakna khususnya dalam melatih jiwa kepedulian sosial dan berempati terhadap sesama. Kepedulian sesama yang ditunjukkan adalah implikasi dari sila kedua Pancasila sekaligus menjadi jawaban hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Kegiatan pengabdian di Panti Asuhan Nurul Falah hanyalah sebagian kecil dari nilai kemanusiaan.
Namun, diharapkan bakti kecil yang dilakukan ini mengurangi beban permasalahan bangsa yang lebih besar seperti intoleransi, konflik antar golongan, ketimpangan si kaya dan si miskin, kemiskinan, korupsi, kasus pemerasan, tindakan kekerasan baik secara horizontal maupun vertikal. Nilai-nilai kemanusiaan yang dilakukan terhadap anak-anak Panti Asuhan Nurul Falah ini diharapkan menjadi sarana dalam membangun perilaku terpuji khususnya bagi mahasiswa atau sarjana profesional.