Halmahera Tengah, yang berada di Provinsi Maluku Utara, Indonesia, punya kekayaan alam yang luar biasa, seperti tambang nikel, hutan lebat, dan laut yang penuh dengan kehidupan. Namun, sama seperti banyak daerah lain, Halmahera Tengah juga menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelestarian alam sambil tetap memanfaatkan kekayaan tersebut.
Ekonomi lingkungan di Halmahera Tengah berfokus pada upaya untuk mencapai keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Dengan meningkatnya aktivitas pertambangan dan eksploitasi hutan, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, masyarakat lokal, dan keberlanjutan ekonomi daerah. Isu-isu seperti degradasi lingkungan, kehilangan habitat, pencemaran air dan tanah, serta perubahan iklim menjadi perhatian utama dalam isu ini.
Isu dan permasalahan ekonomi dan lingkungan pada Kabupaten Halmahera Tengah dapat kita baca pada banyak media massa dan saya memilih artikel berikut sebagai referensi bacaan
1. Judul: AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah
- Tanggal: 29 Agustus 2024
- Waktu: 06:30 WIB
- Media: bisnis.tempo.co
- Ringkasan: Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) menyatakan protes terhadap dampak industri nikel di Halmahera Tengah yang dinilai merusak ekologi.
2. Judul: AEER: Industri Nikel di Halmahera Tengah Mencekik Lingkungan
- Tanggal: 29 Agustus 2024
- Waktu: 07:30 WIB
- Media: bisnis.tempo.co
- Ringkasan: AEER menyoroti bahwa industri nikel di Halmahera Tengah memperburuk kondisi lingkungan sekitar dengan dampak yang cukup parah.
3. Judul: Penambangan Nikel di Halmahera Menekan Ekonomi dan Lingkungan
- Tanggal: 27 Mei 2024
- Waktu: 20:22 WIB
- Media: Kompas.id
- Ringkasan: Kompas mengungkapkan bahwa aktivitas penambangan nikel di Halmahera berdampak negatif terhadap ekonomi lokal dan lingkungan.
4. Judul: Tambang 'Unggul' di Maluku Utara: Ekonomi Tumbuh, Lingkungan Terancam
- Tanggal: 8 Juni 2022
- Media: mongabay.co.id
- Ringkasan: Mongabay membahas bagaimana pertumbuhan ekonomi dari tambang di Maluku Utara merusak lingkungan meskipun membawa keuntungan ekonomi.
5. Judul: 5.300 Ha Hutan Tropis Halmahera Hilang Karena Penambangan Nikel
- Tanggal: 25 Januari 2024
- Media: betahita.id
- Ringkasan: Betahita mengungkapkan bahwa sekitar 5.300 hektar hutan tropis di Halmahera hilang akibat aktivitas penambangan nikel di daerah tersebut.
6. Judul: Hilirisasi Nikel di Malut: Ekonomi Tumbuh tetapi Lingkungan Tertekan
- Tanggal: 20 Juni 2024
- Media: mongabay.co.id
- Ringkasan: Mongabay membahas dampak hilirisasi nikel di Maluku Utara yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun menimbulkan tekanan besar terhadap lingkungan.
7. Judul: Ini Potensi Halmahera Tengah yang tak Kalah Menarik
- Tanggal: 24 Agustus 2024
- Waktu: 22:19 WIB
- Media: tvonenews.com
- Ringkasan: TVOneNews mengulas potensi Halmahera Tengah, yang dianggap menarik dan memiliki kekayaan sumber daya alam selain industri tambang.
8. Judul: PT Multi Pora Mahera Optimis "Food Estate" Halmahera Akan Maju
- Tanggal: 29 Oktober 2023
- Waktu: 18:14 WIB
- Media: cakrawala.co
- Ringkasan: Optimisme PT Multi Pora Mahera dalam mengembangkan "food estate" di Halmahera yang diharapkan menjadi penopang ekonomi alternatif di tengah aktivitas pertambangan.
9. Judul: Geliat Ekonomi Warga di Sekitar Kawasan Industri Nikel Halmahera
- Tanggal: 25 Agustus 2020
- Waktu: 07:15 WIB
- Media: liputan6.com
- Ringkasan: Liputan6 membahas perkembangan ekonomi masyarakat sekitar kawasan industri nikel di Halmahera yang mulai mengalami perubahan karena aktivitas pertambangan.
10. Judul: Ruang Laut Warga Halmahera Kian Sempit akibat Tambang Nikel
- Tanggal: 12 Februari 2024
- Waktu: 20:40 WIB
- Media: kompas.id
- Ringkasan: Warga Halmahera Timur semakin tertekan akibat semakin sempitnya ruang laut mereka karena ekspansi pertambangan nikel yang memengaruhi akses mereka terhadap laut.
Berdasarkan 10 berita diatas permasalahan terhadap lingkungan pada Kabupaten Halmahera Tengah lebih banyak apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut sehingga diharapkan pemerintah baik daerah hingga pusat dapat memberikan evaluasi yang lebih baik terhadap pelaksanaan penambangan pada wilayah Halmahera Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H