Pada tahun 2012, Blue Apron telah menawarkan bahan makanan rumahan melalui online. Dengan value $ 2 miliar, perusahaan tersebut sekarang menjual 3 juta makanan per bulan dan memberi berani memberikan insentif kepada pedagang kelontong dalam proses pembuatan makanan rumah tangga.Â
Kini Costco pun tidak aman lagi. Boxed Wholesale, yang didirikan pada tahun 2013, memungkinkan pembeli online,  bertransaksi secara massal dengan harga grosir. Mereka kini  tak pernah menginjakkan kaki di Costco lagi. Tahun 2016, ada 5.721 startups terdaftar di satu situs investasi malaikat (Angel Investor List).Â
Kini boleh dikatakan, tidak ada lagi kategori layanan atau barang dagangan yang aman dari gangguan digital retail. Jika kita seorang pengecer, secara matematis  seharusnya kita sudah tenggelam ditelan gelombang ecommerce. Keseluruhan e-commerce global terus bertambah setiap tahun dengan angka pertumbuhan dua digit.Â
Perusahaan E-commerce tampaknya menjadi hiu yang berenang di air jernih. Memangsa toko tradisional dan pengecer. Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah, bisakah pengecer melakukan sesuatu untuk menghentikan hiruk pikuk kehadiran ikan hiu - ecommerce yang terus memangsa makanan yang tersedia ?Â
Pengecer di seluruh dunia sedang berjuang melawan kenaikan dominasi 'e commerce" ini. Banyak peritel tradisional yang terpaksa melakukan proses restrukturisasi biaya, cost cutting, efficiency, layoff karyawan, menutup jaringan toko tokonya. Â Restrukturisasi organisasi dan finansial.Â
Banyak fakta yang memperlihatkan trend Aktivitas penjualan melalui toko kelontong dan bisnis retail tradisional yang dirampingkan. Penutupan jaringan toko yang dimiliki. Banyak toko tradisional mengkonsolidasikan diri. Â Semua pusing tujuh keliling berhadapan dengan kenyataan akan berkurangnya pangsa pasar dan volume penjualan. Â Sumber revenue yang terus menyusut setiap hari. Dan mengkhawatirkan.Â
Tiap hari seolah ada krisis. Bagi yang memiliki pinjaman modal investasi dan modal kerja, ada potensi gagal membayar pinjaman. Akibatnya Ada yang dengan tegas telah melempar handuk dan nyatakan kebangkrutan. Ini trend di belahan dunia lain. Tidak di Indonesia.Â
Bagaimana di Indonesia ? Apakah semua pedagang retail tradisional merasa nyaman dan masih terus berpangku tangan terhadap trend dunia yang berubah ini ? Wallahu alam.Â
Salam
Sharing by CEO Sentra Bisnis Fastpay (Ibnu Sunanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H