“Oh gitu ya?”
Deok Sun malah memelas dan menunggu Taek di kamar tidur.
“Hei, lebih baik tak usah ganggu dia. Dia tuh kayak mayat hidup.” ujar salah seorang temannya.
“Iya. Tak akan kok.”
Tiba-tiba, Deok Sun dipanggil oleh seseorang. Entah siapa orang itu, tapi yang jelas, dia dipanggil karena ada panggilan di telepon. Dia pun mengangkat teleponnya dan ternyata yang diteleponnya adalah Jung Hwan.
“Jung Pal?”
“Iya, ini aku.”
“Kenapa nelepon? Kan kamu sibuk.”
“Ini jam istirahat. Yah, sekalian aku mau nelepon kamu.”
“Iya, mau bicara apa?”
“Aku cuma ingin...” tiba-tiba Jung Hwan menangis.