Pernikahan merupakan ikatan resmi dan sah antara dua individu yang biasanya diakui oleh hukum dan masyarakat. Hal ini melibatkan komitmen untuk saling mencintai, mendukung, dan menghormati satu sama lain. Pernikahan juga sebuah perjalanan indah yang dipenuhi warna-warni cinta. Setiap hari, pasangan saling mengisi satu sama lain dengan tawa dan kebahagiaan.
Meskipun begitu, dalam fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbanding terbalik, adanya penurunan angka pernikahan di Indonesia. Hal ini ditunjukan dari data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah angka pernikahan menurun drastis di Indonesia. Jumlah perkawinan pada tahun 2023, tercatat sebanyak 1.577.255 pernikahan di seluruh Indonesia. Angka ini mengalami penurunan sebesar 128.000 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2022. Hal ini dipengaruhi oleh keputusan seseorang untuk menunda pernikahan ataupun tidak menikah. Meskipun begitu, keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal.
Dilansir dari laman resmi Universitas Airlangga atau Unair Surabaya, Prof Dr Bagong Suyanto, Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair, menjelaskan bahwa fenomena ini ditandai karena kesempatan bagi perempuan semakin tinggi. Semakin banyaknya perempuan yang mapan, beriringan dengan menurunnya angka pernikahan di Indonesia. "Angka itu turun karena kesempatan perempuan untuk sekolah dan bekerja semakin terbuka lebar. Di samping itu ketergantungan perempuan juga menurun," katanya.
Sehingga, menurut Profesor Bagong Suyanto, hal ini menyebabkan wanita independen semakin membludak, sedangkan faktor senada selain banyaknya wanita independen adalah jumlah laki-laki mapan semakin berkurang. "Keberadaan laki-laki mapan juga semakin berkurang karena sekarang mencari pekerjaan semakin sulit," katanya. Meskipun begitu, menurutnya, fenomena penurunan angka pernikahan dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu hal yang wajar, akan tetapi, jika terus berkelanjutan, maka akan memengaruhi tingkat kelahiran.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Republik Indonesia, Hasto Wardoyo, yang menyebutkan angka kelahiran di Indonesia menurun. Angka penurunan menunjukkan progresif turun dan mencapai angka ideal yaitu 2,18 pada satu dekade terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H