Mohon tunggu...
Farid Reynaldi
Farid Reynaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Islam Indonesia

18311295@students.uii.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belanja Online Berbasis Smartphone: Sebuah Studi Empiris dari Pembelanja Wanita Muda di Indonesia

16 Agustus 2022   13:42 Diperbarui: 16 Agustus 2022   14:03 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil H4 didapati hasil signifikan positif. hubungan antara variabel estetika yang dirasakan dan manfaat yang dirasakan ialah didukung. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai T statistic> T tabel yakni 9.159>1.96 dan nilai P value<0.05 yakni 0.00<0.05.  Hubungan antara keduanya signifikan positif, yang mana estetika yang dirasakan mempengaruhi secara positif terhadap manfaat yang dirasakan pada wanita pekerja yang melakukan pembelian online menggunakan smartphone. Hasilnya selaras dengan hasil penelitian terdahulu oleh Lee & Lee, (2019) yang memiliki hubungan positif antara estetika yang dirasakan dan manfaat yang dirasakan. penelitian lain yang juga menemukan hal yang sama oleh Jung et al. (2018) yang menunjukkan bahwa estetika positif mempengaruhi kegunaan yang dirasakan, kemudahan yang dirasakan, dan kenikmatan yang dirasakan. Menurut penulis hasil hubungan positif antara estetika yang dirasakan dengan manfaat yang dirasakan jika dikaitkan dengan data responden wanita Indonesia berdasarkan jenis platform belanja online yang paling banyak dipilih oleh responden adalah shopee sebanyak 145 responden 58% dan Tokopedia 66 responden 26.4%. Berdasarkan data tersebut dapat kita ketahui bahwa shopee dan Tokopedia adalah aplikasi yang memiliki estetika web dan aplikasi yang dapat dengan mudah dioperasikan sehingga manfaat yang dirasakan oleh konsumen wanita Indonesia berupa kemudahan pengguna pada aplikasi dan website. Estetika pada aplikasi website yaitu berupa perpaduan warna, layout yang elegan namun mudah dipahami, serta mengutamakan konten yang menarik hati pelanggan wanita Indonesia seperti promo dan diskon.

H5 ditemukan hasil didukung. hubungan antara variabel manfaat yang dirasakan dan niat pembeli adalah didukung. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai T statistic> T tabel yakni 12.655>1.96 dan nilai P value<0.05 yakni 0.00<0.05.  Hubungan antara keduanya signifikan positif, yang mana manfaat yang dirasakan mempengaruhi secara positif terhadap niat pembeli pada wanita pekerja yang melakukan pembelian online menggunakan smartphone. Temuan ini didukung pada temuan sebelumnya oleh Kwon & Noh (2010) juga menemukan hasil positif dari hubungan antara manfaat yang dirasakan dan niat pembeli pada konteks belanja online. serta pernyataan lainnya yang juga membahas mengenai hubungan antara manfaat yang dirasakan dan niat pembeli oleh Le Hoang, (2020) yang pada hasilnya menunjukkan hubungan yang positif. Indiani & Febriandari (2021) juga menemukan bahwa manfaat yang dirasakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membeli secara online. Menurut penulis hasil hubungan positif antara manfaat yang dirasakan dengan niat membeli merupakan sebuah kondisi dimana konsumen wanita Indonesia yang merasakan manfaat saat melakukan niat membeli secara online. Manfaat yang dirasakan wanita Indonesia pada belanja online yang dapat mengarah kepada niat beli adalah gratis ongkir, diskon dan promo, serta adanya customer service. Gratis ongkir yang disediakan oleh platform belanja online membuat konsumen wanita Indonesia merasa manfaat berupa berkurangnya atau digratiskannya biaya  untuk jasa antar produk yang kita pesan secara online sehingga manfaat yang dirasakan adalah biaya yang dikeluarkan jika melakukan pembelian secara online lebih sedikit.

H6 ditemukan hasil tidak didukung. hubungan variabel resiko yang dirasakan terhadap niat pembeli dapat dilihat pada hasil T-statistics dan P-value tidak sesuai. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai T statistic< T tabel yakni 0.277>1.96 dan nilai P value>0.05 yakni 0.782<0.05.  yang berarti hubungan variabel resiko yang dirasakan tidak mempengaruhi niat pembeli. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Indiani & Febriandari (2021) dalam penelitiannya menyatakan bahwa resiko yang dirasakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat membeli. Penyebab tidak didukungnya hubungan tersebut adalah resiko yang dirasakan saat berbelanja online lebih tinggi dibandingkan resiko yang dirasakan saat berbelanja offline. Jika dilihat responden wanita Indonesia berdasarkan pendapatan perbulan masih banyak responden yang memiliki pendapatan yang relatif sedikit yaitu kurang dari 2.000.000 dan 2.001.000 -- 4.000.000. karena menurut penulis responden wanita Indonesia yang memiliki pendapatan relatif sedikit tersebut tidak ingin menghadapi resiko keuangan yaitu sebuah persepsi akan ada biaya tersembunyi dan kurangnya jaminan keuangan yang diperlukan untuk membuat suatu produk berfungsi dengan baik akan mengakibatkan kerugian finansial. Responden wanita Indonesia sendiri masih memiliki tanggungan hidup yang lain yang sifatnya pasti seperti tempat tinggal dan makan, sehingga konsumen wanita Indonesia yang merasakan adanya resiko akan menghindari niat membeli suatu produk secara online. Resiko yang dirasakan didorong oleh produk yang tidak bisa dilihat secara langsung, karena produk dijual secara online sehingga konsumen wanita Indonesia takut akan barang tidak sesuai dengan foto serta deskripsi yang tertera.

Adapun beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan terhadap para pemilik bisnis khususnya bidang marketplace, seperti berikut: Berdasarkan hasil penelitian ini, efikasi diri internet berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan. Oleh karena itu, pemilik bisnis online perlu memperhatikan katalog serta deskripsi terhadap suatu produk , dengan begitu, pengguna akan merasakan kemudahan dalam melakukan pembelian online. Estetika yang dirasakan berpengaruh positif terhadap niat membeli. Oleh karena itu, pemilik bisnis online di marketplace dapat meningkatkan fitur serta estetika sebuah aplikasi dan website seperti penggunaan warna yang menarik, serta penggunaan foto dan video yang menarik. Dengan begitu, pengguna merasakan keindahan serta kenyamanan visual yang dapat meningkatkan niat membeli seseorang. Estetika yang dirasakan berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan. Oleh karena itu, pemilik bisnis online di marketplace harus membuat desain toko online sebagus mungkin dengan fitur yang mudah dinavigasi dan penggunaan warna yang enak untuk dipandang. Dengan begitu, pengguna yang melakukan pembelian online mendapatkan manfaat lebih berupa kemudahan dalam penggunaan aplikasi. Manfaat yang dirasakan berpengaruh positif terhadap niat membeli. Oleh karena itu, pemilik bisnis online di marketplace harus meningkatkan manfaat yang akan diperoleh konsumen seperti adanya potongan harga atau diskon, adanya fitur gratis ongkir, dan adanya customer service. Dengan begitu, pengguna yang merasakan manfaat seperti kenyamanan dan keamanan akan melakukan niat pembelian yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, R. and Prasad, J., 1998. A Conceptual and Operational Definition of Personal Innovativeness in the Domain of Information Technology. Information Systems Research, 9(2), pp.204-215.

Akhlaq, A. and Ahmed, E., 2015. Digital commerce in emerging economies. International Journal of Emerging Markets, 10(4), pp.634-647.

Akkaya, M., 2021. Understanding the impacts of lifestyle segmentation & perceived value on brand purchase intention: An empirical study in different product categories. European Research on Management and Business Economics, 27(3), p.100155.

Alalwan, A., Dwivedi, Y., Rana, N. and Simintiras, A., 2016. Jordanian consumers' adoption of telebanking. International Journal of Bank Marketing, 34(5), pp.690-709.

Aure, P., Lopez, C., Santana, A., Tan, L., Villaflor, S., Dui, R., & Paredes, M., 2020.  Determinants of purchase intention towards social enterprise personal care brands: A PLS-SEM approach. International Journal of Entrepreneurship, 24(1), pp.1-18.

Bandura, A., 1977. Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), pp.191-215.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun