Pernahkah teman-teman menonton film yang berhubungan dengan agen rahasia atau intelijen? Atau mungkin teman-teman sering mengasosiasikan seorang pedagang bakso keliling, martabak, dan lain-lain, sebagai seorang intel yang sedang menyamar menggunakan walkie talkie. Jawabannya, pasti kebanyakan dari teman-teman pernah menonton film yang berkenaan dengan hal tersebut, dan juga teman-teman bisa mengasosiasikan pedagang bakso dengan seorang intel karena sering melihatnya melalui konten-koten di media sosial, seperti video parodi atau mungkin meme.
Kita mungkin akan menganggapnya sebagai sebuah jokes atau hiburan semata dan tidak terlalu dianggap serius oleh sebagian orang. Namun, bagaimana jadinya jika ternyata hal tersebut memang benar, dan warung bakso langganan kalian ternyata adalah sebuah kantor polisi rahasia yang sedang menyamar?
Pada bulan September tahun 2022 sebuah organisasi hak asasi manusia asal Spanyol bernama 'Safeguard Defenders' membuat sebuah dokumen berjudul "110 Overseas: Chinese Transnasional Policing Gone Wild" memberikan informasi mengenai pemerintah China yang melakukan aktifitas yang terbilang cukup mengejutkan dan dikhawtirkan akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu pemerintah China dikabarkan telah membangun 54 buah kantor polisi yang tersebar di lebih dari 30 negara di dunia secara ilegal. Namun, sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut kita perlu mengetahui apa maksud dari istilah '110 Overseas' itu.
'110 Overseas' berasal dari nomor darurat di China untuk polisi, yaitu 110 dan kata 'Overseas' yang berarti luar negeri. Jadi, arti dari '110 Overseas' sendiri, singkatnya adalah stasiun layanan polisi China yang berada di luar negeri. Kantor-kantor stasiun layanan kepolisian ini dibangun oleh Kementrian Keamanan Publik China yang berfungsi untuk memberikan pelayanan dan bantuan birokrasi kepada warga negara China yang berada di luar negeri mengenai masalah dokumen, administrasi dan juga mengenai pengawasan terhadap tindakan kriminal transnasional, memudahkan pemerintah China untuk menangkap buronan di negaranya yang melarikan diri ke luar negeri dan memulangkannya lagi ke China. Operasi ini disinyalir telah dimulai sejak tahun 2014 dan sudah ada banyak kantor polisi ini yang tersebar di beberapa benua, seperti Asia, Amerika, Eropa, dan juga Afrika. Namun, belum diketahui pasti negara-negara yang menjadi lokasi kantor polisi ini berada.
Namun, apakah yang dilakukan oleh stasiun layanan polisi itu hanya sekedar untuk mengurusi permasalahan pembaruan dokumen saja atau lebih dari itu? Melansir dari Kompas.com bahwasannya Amerika Serikat menganggap kantor-kantor polisi yang menjamur di Amerika dicurigai berkaitan erat dengan Partai Komunis China. Biro Investigasi Federal (FBI) merasa khawatir bahwa kantor-kantor polisi tersebut merupakan cara dari Komunis China untuk menyebarkan pengaruh dan propaganda komunisme ke luar negeri, sehingga kantor-kantor tersebut dinilai sangat membahayakan.
Direktur FBI Christopher Wray pada Kamis (17/11/2022), dalam diskusi di sebuah parlemen menyampaikan keprihatinannya terkait permasalahan ini dan membicarakannya kepada semua anggota parlemen yang hadir.
"Bagi saya, sungguh keterlaluan untuk berpikir bahwa polisi China akan mencoba mendirikan toko di New York. Katakanlah, tanpa koordinasi yang tepat, itu melanggar kedaulatan dan menghindari proses kerjasama penegakan hukum peradilan. Dan alasan mengapa hal ini sangat penting adalah karena kita telah melihat jelas pola pemerintah China, Partai Komunis China, mengekspor penindasan mereka di sini ke AS," ungkapnya.
Selain itu, kantor-kantor polisi ini juga memiliki sebuah metode yang disebut sebagai 'persuasif'. Meskipun namanya adalah 'persuasif' namun cara yang dilakukan tidak seperti yang dibayangkan atau dengan cara baik-baik, melainkan dengan cara melakukan pelecehan dan juga pemaksaan kepada anggota keluarga buronan atau para anggota oposisi PKT agar memaksa mereka untuk kembali pulang ke China.
Hal ini yang pada akhirnya juga mendorong banyak negara-negara untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai permasalahan ini. Mengutip dari SafeguardDefenders.com, setidaknya ada 14 negara yang telah melakukan investigasi terkait kantor polisi '110 Overseas', yaitu Austria, Kanada, Chili, Republik Ceko, Jerman, Irlandia, Italia, Nigeria, Portugal, Spanyol, Swedia, Belanda, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Pemerintah China membantah semua klaim tersebut, bahwa "kantor polisi" yang dimaksud sebenarnya bukanlah kantor polisi, melainkan 'titik kontak' di mana 'titik kontak' ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada warga negara China perantauan atau diasporanya yang tersebar di luar negeri terkait permasalahan pembaruan dokumen dan administrasi.
Dari semua informasi mengenai hal tersebut, terdapat dua buah pertanyaan yang mungkin mengganjal di dalam pikiran kita, yaitu apakah keberadaan kantor-kantor polisi siluman ini sudah ada di Indonesia? Apakah keberadaan kantor-kantor polisi siluman ini dapat membahayakan keamanan nasional?
Mengutip dari CNBC Indonesia, ada beberapa negara-negara di Asia yang disebut-sebut atau disinyalir terdapat kantor polisi, yaitu Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, dan juga Indonesia. Namun, keberadaan kantor polisi ini masih belum diketahui keberadaannya.
Pada tahun 2018 sempat muncul sebuah berita viral dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mengenai "Kantor Polisi Bersama" RI-China antara Polres Ketapang dan Kepolisian Resor Suzhou, Provinsi Jiangsu, Republik Rakyat Tiongkok. Namun, AKBP Sunario, mantan Kapolres Ketapang mengklarifikasi bahwa tidak ada kerjasama antara Polres Ketapang dan Kepolisian Tiongkok ataupun "Kantor Polisi Bersama" yang dimaksud, dan berita tersebut hanyalah hoax belaka.
Lalu, apakah keberadaan kantor polisi siluman ini dapat membahayakan keamanan nasional?Â
Adalah suatu hal yang wajar jika setiap negara merasa terancam dengan negara lain. Kita bisa mengambil contoh dari peristiwa yang baru-baru ini terjadi, yaitu balon udara China yang melintasi wilayah udara Amerika Serikat dan kemudian ditembak jatuh. Pemerintah China menganggap Amerika Serikat telah melakukan tindakan yang berlebihan, pasalnya pihak Menteri Luar Negeri China mengklaim bahwa balon udara itu merupakan balon pengamat cuaca. Akan tetapi, respon yang dilakukan Amerika Serikat adalah hal yang wajar, karena mereka berupaya untuk melindungi negara mereka dari ancaman, terlebih lagi kedua negara selalu memiliki tensi hubungan yang selalu naik turun.
Kabar mengenai Pemerintah China yang telah membangun 54 kantor polisi di seluruh negara tentu akan menjadi sebuah kabar yang penuh kontroversi, karena jika benar tentu hal ini telah melanggar hukum batas wilayah dan juga kedaulatan negara dan dikhawatirkan dapat menciptakan sebuah keadaan yang buruk.
Referensi:
CNBC Indonesia. (2022, Decsember 06). Terungkap! Lokasi Kantor Polisi 'Siluman' China, ada di RI? Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20221206133757-4-394208/terungkap-lokasi-kantor-polisi-siluman-china-ada-di-ri
Safeguard Defenders. (2022, September). Retrieved from SafeguardDefenders.com: https://safeguarddefenders.com/zh-hans/110
Safeguard Defenders. (2022, November 07). 14 Governements Launch Investigations Into Chinese 110 Overseas Police Service Stations. Retrieved from SafeguardDefenders.com: https://safeguarddefenders-com.translate.goog/en/blog/14-governments-launch-investigations-chinese-110-overseas-police-service-stations?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
THE EPOCH TIMES INDONESIA. (2022, November 01). Kantor Kepolisian PKT Yang Bertebaran di Luar Negeri Dibongkar, Eropa&AS Investigasi Terhadap "110 Overseas". Retrieved from THE EPOCH TIMES INDONESIA: https://etindonesia.com/2022/11/01/kantor-kepolisian-pkt-yang-bertebaran-di-luar-negeri-dibongkar-eropa-as-investigasi-terhadap-110-overseas/?amp=1
Nama: M. Farid Pratama
NIM: 07041182227022
Dosen pengampuh: Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI