Â
Pada klaster 3, setelah pendaftaran, data pasien langsung dimasukkan ke dalam aplikasi untuk mempermudah pemanggilan dan pengelolaan layanan kesehatan. Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada sistem manual, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan kesalahan administratif. Penerapan teknologi ini juga memberikan transparansi dalam pelayanan, karena pasien dapat dipantau secara langsung melalui aplikasi.
Tidak hanya berhenti pada pengelolaan layanan, Puskesmas Mojopanggung juga aktif dalam meningkatkan kapasitas tenaga medisnya. Pada tanggal 6-13 November 2024, Banyuwangi mengadakan pelatihan ultrasonografi (USG) untuk dokter umum yang bekerja di puskesmas. Pelatihan ini mencakup dua puskesmas, yakni Singojuruh dan Mojopanggung, dengan tujuan membekali dokter umum kemampuan menggunakan USG.
Pelatihan ini menjadi langkah penting mengingat tidak semua puskesmas memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Dr. SpOG). Dengan pelatihan ini, dokter umum di Puskesmas Mojopanggung diharapkan mampu melakukan pemeriksaan USG secara mandiri, memberikan diagnosa awal yang lebih akurat, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kemampuan ini juga memungkinkan pelayanan USG lebih mudah diakses masyarakat, tanpa harus merujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Selain pelatihan USG, tenaga medis di Puskesmas Mojopanggung juga secara rutin mengikuti pelatihan lain yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi. Hal ini dilakukan untuk memastikan tenaga medis selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan terbaru.
Penerapan sistem ILP dan digitalisasi di Puskesmas Mojopanggung menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, seperti memastikan semua tenaga medis dan staf terlatih dalam penggunaan aplikasi dan teknologi baru, serta mempertahankan kualitas pelayanan di tengah perubahan sistem. Selain itu, keberlanjutan program pelatihan menjadi kunci utama dalam mendukung keberhasilan penerapan inovasi ini. Dengan memastikan tenaga medis mendapatkan pelatihan yang berkesinambungan, Puskesmas Mojopanggung dapat terus meningkatkan standar pelayanan kesehatannya.
Â
Dengan langkah-langkah strategis ini, Puskesmas Mojopanggung diharapkan menjadi contoh bagi puskesmas lain di Banyuwangi dalam mengintegrasikan teknologi dan inovasi untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik. Keberhasilan sistem ini juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan pendekatan serupa dalam meningkatkan layanan kesehatan di tingkat lokal.
[1] Maharani Br Barus et al., "Studi Literatur: Analisis Manfaat Penilaian Akreditasi Bagi Pasien , Masyarakat Dan Puskesmas Literature Study: Analysis of the Benefits of Accreditation Assessment for Patients , Communities and Community Health Centers" 7, no. 7 (2024): 2627--34, https://doi.org/10.56338/jks.v7i7.5564.
[2] Zumrotin Azizatun Noor, Tiara Dewi Sekarningrum, and Tri Sulistyaningsih, "Disparitas Perkotaan-Pedesaan: Pemerataan Dalam Akses Layanan Kesehatan Primer Untuk Lansia Selama Pandemi Covid-19," JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) 7, no. 4 (2021): 576--85, https://doi.org/10.29210/020211249.
[3] "KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/2015/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER".
[4] Arief Aumar, "Sistem Informasi Kesehatan Yang Mendukung Implementasi ILP," infokes, accessed December 24, 2024, https://www.infokes.co.id/sistem-informasi-kesehatan-yang-mendukung-ilp/.