Mohon tunggu...
M FARID JUAN
M FARID JUAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemuda yang sedang berjuang untuk memuliakan orang tua. Berlatih untuk menjadi pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Generasi Peduli Lingkungan, Mahasiswa UM Terapkan Konsep ESD

11 September 2023   19:30 Diperbarui: 11 September 2023   20:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengabdian Mahasiswa UM di Mergan Lori, Tanjungrejo, Sukun, Kota Malang (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Isu global mengenai permasalahan lingkungan kian menjadi perbincangan di ranah publik. Beragam isu permasalahan lingkungan seperti tidak ada habisnya. Sekarang ini, masalah lingkungan tak lagi dapat dikatakan semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan fakktor penyebab yang sangat signifikan bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Salah satu isu permasalahan lingkungan yang kerap kali mendapatkan perhatian khusus adalah sampah. Beragam faktor yang melatarbelakangi mengapa sampah seperti menjadi permaslahan yang sulit untuk ditanggulangi. Beberapa pendapat mengutarakan bahwa permasalahan sampah ditengarai sebagai akibat adanya sikap kurang peduli dari masyarakat seperti membuang sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan penumpukan sampah dan menimbulkan masalah lingkungan yang lainnya.

Selain itu, semakin bertambahnya jumlah penduduk juga berimplikasi pada menaiknya jumlah sampah yang terbuang. Mirisnya, tingginya volume sampah tidak sebanding dengan kesadaran lingkungan yang cukup. Terlebih di wilayah perkotaan yang sering ditemukan pemukiman padat penduduk dan minim lahan pembuangan sampah yang memadai. Alhasil, perilaku seperti pembuangan sampah ke sungai sering kali terjadi sehingga menyebabkan permukiman menjadi kumuh. Padahal Ketersediaan sumber daya alam alam dan kelestarian lingkungan berperan penting dalam mendukung serta memenuhi kebutuhan manusia, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Berkaitan dengan permasalahan yang telah diuraikan, diperlukan suatu pemecahan masalah yang tepat dan strategis dengan menekankan pola pikir yang lebih berkelanjutan hingga masa mendatang.

Berkaitan dengan permasalahan lingkungan yang marak terjadi, pendidikan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan tentu sangat diperlukan. Penting untuk dapat mendidik generasi saat ini agar mampu memenuhi kebutuhan hidup dengan tetap mempertahankan keberlangsungan lingkungan sampai generasi selanjutnya. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjawab tantangan permasalahan lingkungan munculah gagasan Education for Sustainable Development (ESD). ESD dapat dipahami sebagai upaya dalam memberdayakan masyarakat dengan cara mengubah pola pikir dan pola kerja yang lebih berkelanjutan hingga masa mendatang. Salah satu kota yang sering terjadi penambahan penduduk yaitu Kota Malang yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang sering mengalami penambahan penduduk dikarenakan terdapat banyak tempat wisata, pendidikan yang tergolong maju, dan lapangan pekerjaan yang cukup memadai.

Keadaan tersebut ternyata berdampak terhadap semakin padatnya pemukiman dan volume sampah yang tinggi. Hal itu dapat dilihat di daerah Mergan Lori, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun. Daerah tersebut terdapat pemukiman Masyarakat yang cukup padat. Kebutuhan Masyarakat setiap harinya terus meningkat sehingga sampah yang dihasilkan terus bertambah, sampah di desa tersebut banyak berasal dari limbah rumah tangga seperti plastik bungkus makanan, kertas, dan lain-lain. Berangkat dari permasalahan tersebut, inisiasi dilakukan oleh mahasiswa UM melalui progam pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Implementasi Konsep Education for Sustainable Development pada Perkampungan Kumuh dan Padat Penduduk di Mergan Lori Kelurahan Tanjungrejo Kota Malang.

Progam pengabdian kepada Masyarakat ini diinisiasi oleh kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berjumlah tiga mahasiswa dari prodi PPKn dan Pendidikan Sejarah yaitu Fitriana Dewi Nur Laila sebagai ketua pengabdian, M. Farid Juan Nurfauzi Aziz dan Dini Nisa'atus Sholikah sebagai anggota. Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian bekerja sama dan berkolaborasi dengan Komunitas Anak Merdeka Malang yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Perwujudan konsep Education for Sustainable Development (ESD) dilakukan melalui edukasi tentang kesadaran lingkungan kepada sasaran pengabdian. Sasaran yang dipilih adalah anak usia sekolah di Mergan Lori, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Tak cukup hanya edukasi, pelatihan bercocok tanam dan olah sampah menjadi produk kreatif juga dilakukan sebagai langkah nyata dalam menjawab tantangan mengenai permasalahan lingkungan di masa depan.

Metode tanam hidroponik dipilih dengan alasan kemudahan penerapan dan lebih ramah lingkungan. Lokasi pengabdian yang berada di pemukiman padat penduduk membuat lahan yang tersedia juga tidak terlalu banyak. Metode hidroponik sangat cocok apabila diterapkan dalam kondisi yang demikian, karena tidak memerlukan lahan yang cukup luas. Sedangkan olah sampah dilakukan dengan mendaur ulang sampah yang tidak habis pakai menjadi suatu produk yang bernilai. Pengabdian ini dilaksanakan dalam kurun waktu dua minggu dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama (09/07/2023) dengan fokus kegiatan sistem tanam hidroponik dan praktik penyemaian benih. Sedangkan pada pertemua kedua (16/07/2023) dengan fokus kegiatan pada praktik sistem hidroponik lanjutan yaitu pindah tanam dan pemberian nutrisi serta olah sampah menjadi barang kreatif dan praktik pembuatan bunga dari sampah kantong plastik.

Ketercapaian yang diharapkan dengan adanya pengabdian ini tidak hanya terbentuknya pola fikir yang berkelanjutan khususnya mengenai kesadaran lingkungan, tetapi juga mampu memberikan keterampilan dan kreativitas bagi sasaran. Harapan kedepannya setelah progam pengabdian ini adalah terbentuknya generasi peduli lingkungan yang secara sadar mau dan mampu merawat lingkungan di sekitar mereka. Tanam hidroponik dan olah sampah juga dapat menjadi tambahan bekal keterampilan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun