Mohon tunggu...
Faridhotuz Zulfa
Faridhotuz Zulfa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Volleyball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revitalisasi Perpustakaan Menumbuhkan Minat Baca Siswa dan Kedisiplinan Siswa

2 Desember 2022   21:43 Diperbarui: 2 Desember 2022   21:53 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan tercipta dari hasil membaca dan menulis, oleh karena itu budaya literasi terkait dengan membaca dan menulis berperan penting dalam berbagai sector kehidupan. Sebagaimana Mukjizat pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu iqro’ yang artinya “bacalah”. Maka dari segi manapun membaca adalah suatu kegiatan yang sangat vital.

Di Indonesia budaya membaca siswa semakin berkurang. Berkurangnya budaya membaca siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor terbesar yang mempengaruhinya yaitu adalah gadget. Terlebih ketika pembelajaran sempat dilakukan secara online, siswa lebih akrab dengan handphone. Karena tugas-tugas sekolah pun  juga ada di dalam handphone.

Dokpri
Dokpri

Salah satu contoh yaitu siswa di SDN 1 Masaran. Ketika disuruh memilih antara membaca buku atau bermain hanphone, hampir 80% dari mereka memilih bermain hanphone. Hal ini dikarenakan perpustakaan di sekolah mereka tidak ada siklus peminjaman buku bahkan bisa dikatakan perpustakaan di SDN 1 Masaran vakum. Sedangkan perpustakaan adalah komponen penting yang harus ada dalam satuan pendidikan.

Dalam sistem pendidikan perpustakaan merupakan tempat dimana siswa bisa mengembangan kemampuan literasi mereka. Oleh karena itu revitalisasi perpustakaan di SDN 1 Masaran sangat dibutuhkan. 

Dengan revitalisasi perpustakaan harapan terbesarnya yaitu dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat ternayaman bagi siswa dalam mengembangkan literasi mereka. Selain itu mereka juga dapat meminjam buku secara tertib dengan adanya kartu pinjam kembali. Program ini dipilih karena terdapat banyak buku yang belum terdata dan jumlahnya sangat banyak. 

Sedangkan sekolah tidak berani meminjamkan buku ketika data buku belum diketahui. Program ini penting bagi sekolah karena dapat meningkatkan akreditasi sekolah. Selain itu program ini juga dapat menambah rangkuman materi guru dengan pemanfaatan buku yang ada dan juga dapat menambah wawasan siswa ketika siklus peminjaman buku sudah terlaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun