Mohon tunggu...
faridhidayat
faridhidayat Mohon Tunggu... Atlet - Universitas Muhammadiyah Kuningan

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Semoga melahirkan pemimpin yang adil

3 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PJKR UMKuningan

Jadilah seseorang yang bisa menyelesaikan masalah, ini juga penting bagi seorang pemimpin yang bisa menciptakan sebuah kebijakan yang mendorong keberlanjutan serta memprioritaskan dan meregenerasi sebuah organisasi. Ini adalah harapan besar seluruh mahasiswa universitas muhammadiyah kuningan.

Serta melalui semangat tahun baru, saya ingin menjadikan sebuah regenerasi organisasi agar selalu lebih baik kedepannya, dan untuk mendukung lahirnya sebuah regenerasi organisasi mahasiswa yang ada serta akan dilahirkan nya sebuah organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, semoga dengan lahirnya BEM univ yang akan dilahirkan di tahun ini semoga bisa lebih baik untuk memimpin dan melahirkan regenerasi kedepannya lebih baik lagi, semoga kepemimpinan yang akan di lahirkan bisa menjadi ujung tombak serta bisa menjadi lebih baik kedepannya dan tidak ada paribasa"apa yang di inginkan dari bayi yang baru dilahirkan" maka dari itu semoga regenerasi yang akan menahkodai sebuah organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa UMKuningan bisa menjadi hal yang baru untuk menjalankan roda organisasi agar lebih baik kedepannya.

Semoga dalam pemilu raya dalam jenjang mahasiswa, serta panitia komisi pemilihan umum yang di mana telah di lantik pada hari senin, semoga bisa menjalankan tugas nya dengan baik serta jujur dan adil dalam menyelenggarakan pemilihan umum Presiden mahasiswa UMKuningan, yang akan di lahirkan di tahun ini, semoga apa yang di harapkan oleh seluruh mahasiswa ataupun organisasi yang ada di dalam nya bisa menjadi sebuah hal yang menjadikan keberhasilan yang sesungguhnya, serta terkhusus untuk kemajuan organisasi AUM (Amal Usaha Muhammadiyah itu tersendirir.


Tahukah kamu, mengapa Islam mengharuskan seorang pemimpin untuk bersikap adil dan yang benar-benar bisa menjalankan amanah? Ya, karena dia akan menghadirkan kebijakan yang selalu berpihak pada hati nurani dan selaras dengan kebaikan untuk kepentingan umum. Memangku jabatan sebagai pimpinan, berarti ada amanah yang harus dipertanggung jawabkan. Pada hakikatnya, dalam Islam kepemimpinan adalah amanat, kepercayaan dari Allah yang diberikan kepada hambaNya untuk membawa kebaikan, hidup sejahtera dan keberkahan.Tapi, apa yang marak terjadi di negeri ini? Berbagai media di Indonesia bahkan tidak pernah abis bahwasannya penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang tidak amanah. Hal yang paling identik Jika jabatan saja bisa dijual belikan maka niscaya hasilnya akan memengaruhi kinerja birokrasi, serta tidak transparannya kinerja sebuah organisasi maka akan terciptanya ideologi konsumtif dan hedonistik di kalangan penguasa. Apakah sesulit itu memegang amanah, menjalankan kepercayaan dan kewajiban yang disematkan kepada dirinya?
Konflik kepentingan menjadi pemicu utama penyalahgunaan jabatan dan wewenang dikarenakan adanya unsur kepentingan pribadi dalam menjalankan profesionalitas tugasnya. Sebagai seorang manusia yang selalu terpapar godaan hawa nafsu duniawi, siapa yang tidak tergoda dengan sebuah jabatan kepemimpinan, jika tidak dilandasi dengan keimanan, maka kita akan mudah tergoda dan tergoyahkan. Agama Islam sangat menentang dan tidak ada toleransi dengan segala bentuk perilaku menyalahgunakan wewenang atau jabatan, baik itu dalam skala kecil bahkan yang cakupan besar yang dan dapat merugikan sebuah organisasi yang sedang di jalaninya. karena sama halnya dengan memakan harta hasil rampasan, curian untuk kepentingan pribadi.Salah satu ayat Al Qurn menyebutkan melarang perilaku serta langgaran dalam memimpin sebuah organisasi "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (QS Al-Anfal:27).


Kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekadar kontrak sosial, antara pemimpin dengan rakyatnya, namun merupakan perjanjian dengan Allah SWT. Bersumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT.  Tanggung jawab seorang pemimpin jauh lebih besar dari yang lainnya, karena tanggung jawab pemimpin adalah dunia akhirat.Pemimpin yang baik mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Sebaliknya pemimpin yang tidak baik mendapat laknat dan kutukan dari Allah. Islam melaknat perbuatan ini karena pemimpin adalah wakil tuhan di muka bumi ini dimana ia harus melindungi, mengayomi rakyatnya.Diantaranya menciptakan sistem kelembagaan yang buruk (asal atasan senang, abaikan profesionalisme), kesenjangan sosial yang tinggi sehingga kesejahteraan sosial tidak akan tercapai, semakin tingginya angka kriminalitas akibat hukum diperjualbelikan, sehingga prestasi tak berarti, kemajuan hanya wacana.
Ajaran agama Islam tentunya ingin membawa setiap umatnya untuk hidup bahagia, selalu mendapatkan keberkahan, selamat di dunia dan akhirat nanti, hal ini bisa dengan kita melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi sesama dan dirinya sendiri.Dalam syariat Islam, juga mengajarkan agar kita sebagai pemeluknya harus membekali diri dengan rambu-rambu yang kuat agar mampu mengendalikan diri, membatasi perilaku menyimpang.


"Barangsiapa berbuat kebaikan seberat zarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa berbuat keburukan seberat zarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya". (QS Al Zalzalah:7-8).


Allah maha melihat, maha mengetahui dan maha kuasa. Maka, dalam menjalankan kehidupan ini, kita sebaiknya melakukan perbuatan yang baik, termasuk menjalankan amanah yang diberikan, tetap berada di jalan Allah agar kita selamat di dunia dan akhirat karena apa pun yang kita lakukan pastinya akan kita pertanggung  jawabkan kepadaNya.


Maka Jadilah pemimpin yang bisa menahkodai kepengurusan organisasi dengan baik.


"Kekayaan termahal yang dimiliki seorang pemimpin bukanlah jabatan dan kedudukannya melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatannya" Kata seorang Pemimpin
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun