Mohon tunggu...
Faridhatul Nurjannah
Faridhatul Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

An enthusiastic and dedicated literature aficionado with a deep passion for writing, creative or scientific. Eager to leverage my creative talents and extensive knowledge of literary works to contribute to innovative projects and engage with diverse audiences.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Namanya Awan

17 September 2024   23:51 Diperbarui: 17 September 2024   23:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Jika itu terjadi, kupikir aku sudah terlalu lelah untuk kembali menyimpul kebencian-kebencian. Merangkainya menjadi satu tambang dendam, dan terus meneruskannya sampai hasilnya sangat-sangat panjang.


Jika kali ini terjadi hal yang sama lagi, mungkin aku akan memilih jalan yang tidak berani kutapaki sebelumnya. Jalan di mana aku membawa pergi tambang kebencian yang kupintal sedemikian rupa, lalu melilitnya di pohon tertinggi, bersamaku di ujung satunya.


Aku sungguh tidak kuat lagi. Aku mencintai Awan. Sangat mencintainya sampai gila aku dibuatnya.


Namun kenapa Awan tak pernah balik mencintaiku? Kenapa Awan tidak kunjung mengatakan hal yang selama ini kuinginkan? Bahkan jika itu hanya kebohongan, aku sungguh tak apa. Bohonglah padaku. Tatap mataku seperti kau menatap siapapun yang kau cintai. Lalu katakan satu kata itu. Katakan. Dan aku akan pergi.


Aku akan pergi dengan damai. Tanpa kebencian. Tanpa Pengharapan. Dan di suatu ujung lain dunia, aku akan menemukan hal-hal baru yang bukan terdiri dari langit, matahari, bintang -bintang, bulan, dan awan. Dan aku akan berbahagia. Dan aku tidak akan menyebutnya pembalasan dendam, melainkan pelepasan. Aku adalah aku, dan Awan tidak akan memahami seluruh aku. Dan Awan juga tidak akan mencintaiku.

[]

Faridha, pembaca apapun yang kusuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun