Mohon tunggu...
Farid Fadian
Farid Fadian Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Yogyakarta

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang bingung mencoba belajar menjadi buruh tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Liberal yang Membuat Mahasiswa Itu Terbelakang

31 Oktober 2022   19:56 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:04 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

'' Hidup mahasiswa, hidup kaum tertindas, hidup masyarakat miskin kota ''  

Pagi itu mempertontonkan para mahasiswa baru melaksanakan masa taaruf disalah satu kampus perserikatan ormas islam terbesar di Jogjakarta, kata kata yang membuat semangat berapi api diteriakan kepada para mahasiswa baru oleh kaka kaka pembimbingnya mampu melihatkan bahwa mahasiswa adalah insan yang bisa melakukan perubahan, melewati jalan panjang dan perdebatan yang sangat lama mengenai makna mahasiswa, akhir akhir ini kita menyadari bahwa makna mahasiswa saat hanya segolongan borjuis kecil yang terbelakang, namun jika kita lihat kenapa sih bisa menyimpulkan begitu saja bahwa mahasiswa saat ini terbelakang. Perkataan ini bukan tanpa sebab mari kita lihat permasalahan ini lebih jauh.

Setelah bimbingan yang penuh dengan dramatis, saya diingetkan oleh dosen pembimbing saya untuk membaca jurnal atau tulisan tulisan beliau, ada yang menarik dari tulisan dospem ku yang maha baik ini, judul buku yang dia tulis adalah mengenai berhala itu bernama budaya pop yang ditulis oleh ridho al-hamdi ini. 

Oke balik lagi pada permasalahan yang ada digolongan mahasiswa, Budaya liberalisme yang tumbuh berkembang sangat pesat, yang menghasilkan kepribadian golongan mahasiswa yang bebas dan individualistik menjadi permasalahan bagi golongan mahasiswa mereka akan berkembangan dengan kehendak masing masing mereka memiliki budaya yang terbelakan dan anti terhadap demokrasi sifat ini yang menjadi permasalahan golongan mahasiswa saat ini, mengkritik ruang ruang pendidikan yang tidak memberi tempat bagi golongan mahasiswa untuk melakukan aktivitas yang demokratis menjadi sebab utama rusaknya golongan mahasiswa, kampus yang seharusnya memberi tempat untuk berkembang terhadap golongan mahasiswa nyatanya pendidikan yang diberikan oleh kampus kebanyak tidak memiliki teori yang ilmiah yang orietasinyapun tidak jelas pada akhirnya sifat sifat individual bebas yang dihasilkan oleh golongan mahasiswa sekarang.

Mahasiwa saat ini gaya hidupnya selangit, tapi dalam berpikir mereka sempit, mungkin satu gambaran melihat keadaan mahasiswa saat ini, menurut sabda dari wakil dekan fisipol UMY (Al-hamdi, 2009). ada kata lucu sekaligus menampar menurut pajenengan perseolan gaya hidup sudah mulai menjadi eksistensi seseorang lebih hidup "Komu bergayo, moko kamu oda " Slogan tersebut telah mewarnai gaya hidup anak muda yang serba glamour. Slogan di atas seolah-olah mengatakan bahwa kalau kamu tidak bergaya maka bersiap-siaplah untuk dianggap tidak ada. Mahasiswa yang dicari saat ini eksitensinya hanya sebatas untuk bergaya, tidak dengan intelektualnya yang mana akan mengahasilkan keterbelakang dalam pola pikir dan tingkah laku mahasiswa sekarang ini. Permasalahan ini menjadi serius dikala mahasiswa saat ini, sudah mulai terjebak dalam budaya liberal yang berkembang dan tumbuh secara kronis.

Persoalan umum golongan mahasiswa dalam masyarakat Indonesia yang masih setengah jajahan dan setengah adalah Pendidikan dan Pekerjaan. Sebab pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat menjadi modal bagi pemuda untuk mengembangkan diri menjadi tenaga produktif  untuk ambil bagian dalam  memajukan kondisi rakyat Indonesia. Namun pada kenyataannya, pendidikan yang menjadi hak dasar setiap pemuda dan warga Negara Indonesia, masih saja dirampas oleh Negara. Pendidikan yang dijamin dalam konstitusi UUD 1945 dimana pendidikan adalah hak warga Negara dan pemerintah wajib menyelenggarakannya. Akan tetapi, kebijakan liberalisasi, komersialisasi dan privatisasi,  telah menjadikan pendidikan ini sebagai komoditas yang berorientasi keuntungan.  Kemudian orientasi politik pendidikan di Indonesia, dijadikan sebagai alat kebudayaan untuk melegitimasi segala kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi, politik, budaya dan militer yang menguntungkan bagi imperialisme. Budaya pendidikan lah akar permasalahan dari banyaknya mahasiswa yang memiliki pemikiran dan tingkah laku terbelakang, budaya liberalisme dalam pendidikan tumbuh diakibatkan perjanjian gets yang mana sektor pendidikanlah, sektor yang paling menguntungkan permasalah ini yang menghalalkan lembaga kampus untuk medoktrin mahasiswa sebagai golongan yang apatis dan pendidikan yang berkembangan dilembaga kampus yang menghasilkan mahasiswa lebih suka menjadi individulis yang bebas anti demokratis.

Pasca pandemi saat ini golongan mahasiswa dihadapkan juga dengan kris ekonomi dan inflasi global, yang mana ini mempengaruhi kehidupan golongan mahasiswa, memiliki sifat seperti lumpenploretariat merupakan potret kehidupan pemuda mahasiswa saat ini. 

Mereka memilih hidup sebagai freeman sebab jika kita lihat tidak ada jaminan yang nyata bagi pemuda mahasiswa, selain disibukan dengan pembelajaran yang tidak memiliki orientasi terhadap rakyat ketidak ilmiahan ini yang menghasilkan budaya budaya terbelakang yang tertanam di golongan mahasiswa, memilih sifat sebagai orang apatis dan apolitis dikalangan  mahasiswa saat ini sudah menjadi suatu hal yang biasa bahkan sifat liberal yang tumbuh subur mencetak golongan pemuda mahasiswa yang tidak peduli terhadap keadaan dan situasi krisi pasca pandemi saat ini. 

Budaya lumpen yang tertanam diklas pemuda mahasiswa yang menghasilakan kerusakan pola berpikir menghasilkan permasalahan permasalahan baru di golongannya, klas pemuda mahasiswa yang seharusnya menajadi penopang intelektual yang progresif, diera pasca pandemi saat ini malah menjadi segolongan sampah yang anti perubahan, akar permasalahan ini jika kita tarik secara menyeluruh terjadi akibat paham liberalisme yang mambuat kebebasan itu diluar nalar, sangking terbelakang golongan pemuda mahasiswa saat ini mereka menormalisasi budaya seperti sex bebas, clubbing, mabuk mabukan, narkoba. 

Menjadikan budaya terbelakang itu sebagai hal biasa saja dikalangan mahasiswa, namun dibalik itu permasalahan gila di golongan pemuda mahasiswa saat ini berkembang pesat diakibatkan oleh permasalahan dari dikte imperialisme di negara setengah jajahan setengah feodal seperti Indonesiea saat ini. 

Permasalahan serius ini bukan hanya sekedar opini semata, jika kita lihat dan melakukan investigasi sosial terhadap permasalahan, maka lihatlah kehidupan aktivitas mahasiswa di kampus kalian, hasil yang kalian lihat mungkin akan miris melihat golongan pemuda mahasiswa saat ini mereka lebih memilih untuk menghabiskan kebiasan terbelakang bahkan golongan pemuda mahasiswa mereka kehilangan posisinya sebagai intelektual yang cinta akan perubahan, budaya kronis ini sudah saatnya diubah secara sistematis  melalui peran pendidikan yang ilmiah yang orientasinya mengabdi terhadap rakyat, bukan peran  pendidikan saat ini yang menghasilkan budaya liberalisme yang memiliki peran sebagai mahasiswa yang individualis bebas dan memiliki orientasi tidak jelas yang mana ini akan menjadi keuntungan bagi pasar kapitalisme untuk mendikte pendidikan di Indonesia.

Sudah saatnya bagi golongan mahasiswa yang sadar akan berubahan, berjuang bersama melalui sistem demokrasi nasional yang memiliki perjuangan yang jelas, menghujudkan pendidikan yang ilmiah dan demokratis dengan tempaan teori dan praktek maju yang didapatka, akan berlahan-lahan dapat mengubah karakter mahasiswa sebagai borjuasi kecil yang bebas untuk dapat berjuang bersama rakyat mengambil bagian dari setiap perubahan masyarakat Indonesia. Itulah mengapa  kedudukan golongan pemuda mahasiswa dalam perubahan masyarakat di Indonesia harus tetap dipertahanankan dan dikembangkan.

Sumber :

Al-hamdi, R. (2009). Berhala itu bernama budaya pop (M solahudi). Leutika

Front Mahasiswa Nasional, (2018). Pemuda mahasiswa dan problem pokoknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun